Kata
ح ر
pada contoh pertama surah al-Baqarah diar tikan ”roh suci
Jibril”. Sedangkan pada contoh kedua
ح ر
diartikan dengan ”ruh Qur’an yang menghidupkan hati
”. Pada kamus munawwir
ح ر
mempunyai banyak makna diantaranya: ruh, jiwa, sukma, malaikat, malaikat jibril, intisari, dan hakikat
4
. Sedangkan pada kamus Al-
‟Ashry kata
ح ر
bermakna jiwa, sukma, intisari, perasan, essensi, malaikat jibril, ruh qudus.
5
akan tetapi, penulis belum mengetahui apakah kata Ar-ruh termasuk polisemi ataukah homonimi. Pada kesempatan kali ini penulis merasa tertarik
untuk mendeskripsikan terjemahan kata Ar-ruh dalam Tafsir Qur’an Karim karya
Mahmud Yunus dan menganalisisnya secara kritis. Dengan penjelasan diatas Penulis tertarik pada keunikan tersebut. Penulis memilih
Judul “TERJEMAHAN AR-RUH DALAM TAFSIR QUR’AN KARIM KARYA MAHMUD YUNUS
”
1.2. Batasan dan Perumusan Masalah
2. Apa saja kemungkinan arti kata Ar-ruh? 3. Bagaimana terjemahan kata ar-ruh yang terdapat
pada Tafsir Qur‟an Karim karya Mahmud Yunus?
4
A. W. Munawwir, Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia, Surabaya: Pustaka Progressif, 1997 h. 545
5
Atabik Ali, Al- ‘Ashry Kamus Arab-Indonesia, Yogyakarta: Mulya Karya Grafika,
1998, hal. 998
1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui cakupan arti kata ar-ruh
2. Untuk mengetahui terjemahan kata ar-ruh yang terdapat pada Tafsir Qur’an Karim karya Mahmud Yunus
1.4 Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian yang akan Penulis lakukan saat ini, sebenarnya belum ada yang meneliti, penulis akan membahas Terjemahan Kata Ar-Ruh Dalam
Terjemahan Tafsir Qur‟an Karim, karena kebanyakan dari mereka meneliti tentang Analisis homonimi atau analisis polisemi. Seperti Firmansyah
0024118565 dengan judul ” Analisis Polisemi Dalam al-Qur‟an Studi kasus terjemahan kata al-
sa’ah yang membahas tentang terjemahan kata al-sa‟ah yang terdapat dalam al-
Qur‟an dan Ahmad Fauzi 105024000860 dengan judul ”Analisis Homonimi Kata Nafs Dalam Al-Qur‟an Terjemahan Hamka” yang
membahas tentang terjemahan Nafs yang terdapat dalam terjemhan Hamka. .
1.5 Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil studi kasus dengan melakukan penelitian secara mendalam terhadap objek penelitian yang dipilih, yaitu
mengenai studi kasus penerjemahan kata ar-ruh oleh Mahmud Yunus. Menurut Bogdan dan Bikien 1982 studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap
satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu . Surachrnad 1982 membatasi pendekatan studi kasus sebagai
suatu pendekatan dengan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci. Sementara Yin 1987 memberikan batasan yang lebih bersifat teknis
dengan penekanan pada ciri-cirinya. Ary, Jacobs, dan Razavieh 1985 menjelasan bahwa dalam studi kasus hendaknya peneliti berusaha menguji unit atau individu
secara mendalarn. Para peneliti berusaha menernukan sernua variabel yang penting.
Berdasarkan batasan tersebut dapat dipahami bahwa batasan studi kasus meliputi: 1 sasaran penelitiannya dapat berupa manusia, peristiwa, latar, dan
dokumen; 2 sasaran-sasaran tersebut ditelaah secara mendalam sebagai suatu totalitas sesuai dengan latar atau konteksnya masing-masing dengan maksud
untuk mernahami berbagai kaitan yang ada di antara variabel-variabelnya.
6
Dalam penelitian ini Penulis menggunakan metodologi kualitatif dengan analisis deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan data mengenai polisemi dan
homonimi dari beberapa sumber. Sedangkan analisisnya dengan menggunakan analisis deskriptif, yaitu dengan cara menguraikan, menjelaskan kata roh yang
terdapat dalam Tafsir Qur‟an Karim karya Mahmud Yunus. Data-data yang
diteliti adalah berupa data primer dan data sekunder. Data primer yaitu Buku
6
http:ardhana12.wordpress.com20080208metode-penelitian-studi- kasus.diakses
pada hari sabtu tanggal 3 maret 2011 jam 10.03
Tafsir Qur’an Karim karya Mahmu Yunus. Sedangkan data sekunder, yaitu data yang mendukung penelitian ini yaitu berupa buku-buku tentang penerjemahan,
seperti buku semantik, kamus bahasa Arab, kamus bahasa Indonesia, Linguistik, dan internet. Data ini diolah dengan cara membaca, menelaah dan
mendeskripsikan kata roh yang terdapat dalam tafsir guna mengetahui makna yang tepat sesuai konteks.
1.6 Sistematika Penulisan