Perbedaan polisemi dan homonimi dapat dilihat dari analisis komponen. Pada hakikatnya hanya bertumpu pada derajat kesamaan. Ada perangkat bentuk
yang sama sekali tidak mengandung kesamaan salah satu makna pun, seperti bisa „dapat‟ dan „racun‟ dan ada perangkat bentuk yang mengandung sebagian
komponen makna yang sama, seperti pukul „jam‟ dengan memukul.para ahli
bahasa mempunyai pendapat yang sejalan bahwa polisemi adalah satu kata yang memiliki makna lebih dari satu.
24
Sedangkan Ullman mengatakan Homonimi berbeda dengan polisemi dalam dua hal. Tidak seperti polisemi, homonimi itu
tidak mempunyai keuntungan positif kecuali untuk kepentingan sindir-sindiran atau persajakan. Kita tidak bisa membayangkan suatu bahasa tanpa polisemi,
tetapi suatu bahasa tanpa homonimi masih kita bayangkan adanya. Jadi, polisemi ini merupakan medium yang lebih efisien. Perbedaan kedua ialah bahwa polisemi
itu lebih meluas jika dibandingkan dengan homonimi.
25
J.D. Parera mengemukakan homonimi ialah dua ujaran dalam bentuk kata yang sama
lafalnya, ejaannya, atau tulisannya. Sedangkan polisemi ialah satu ujaran dalam bentuk kata yang mempunyai makna berbeda-beda, tetapi masih ada hubungan
dan kaitan antara makna-makna yang berlainan tersebut.
26
2.5 Persoalan menerjemahkan polisemi dan Homonimi
24
Fatimah Djajasudarma, Semantik 1 Pengantar Kearah Ilmu Makna, Bandung: Refika Aditama, 1999, hal. 44-45
25
Stephen Ullman, Penghantar Semantik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal. 230
26
J. D. Parera, Teori Semantik, Jakarta: Erlangga, 2004, hal.81
F.R. Palmer memberikan beberapa kemungkinan jawaban apakah satu kata atau dua kata berciri homonimi atau polisemi yaitu; 1 penelusuran etimologi,
jika ditemukan ujaran itu bersal dari dua sumber yang berbeda, maka ujaran itu dianggap sebagai hamonimi, jika tidak ditemukan sumber yang berbeda atau
berasal dari satu sumber walaupun maknya berbeda, ujaran itu diperlakukan sebagai polisemi 2 kemungkinan kedua ialah penelitian apakah ujaran dan
bentuk kata itu dipergunakan dalam makna harfiahnya dan dalam makna metaforis; dalam hal ini kita akan dapat dapat meramalkan polisemi daripada
homonimi 3 usaha yang ketiga untuk menentukan polisemi atau hamonimi ialah mencari sebuah makna inti , 4 melakukan uji ambiguitas atau kedwimaknaan,
misalnya, dalam bahasa Inggris diberikan kalimat „ I went ti the bank‟, bank bahasa Inggris dapat bermakna „tepi sungai‟, dan tempat simpanpinjam uang‟.
27
Terkadang sulit untuk membedakan antara polisemi dan homonim Geoffrey leech mengatakan bahwa ujaran atau kata adalah polisemi pada satu
pihak bersifat historis dan sifat yang lain bersifat psikologis. Pada umumnya orang yang mendefinisikan polisemi sebagai „one word having two or more sense‟
dan makna itu berhubungan. Jawaban historis terjawab jika kita dapat menemukan sumbernya dan mencirikan makna yang satu diturunkan dari makna yang lain.
Jawaban psikologis diberikan secara intuitif oleh pemakai bahasa dewasa ini bahwa dua makna itu secara „psikologis‟ berhubungan. Menurut Stephen Ullman
bentuk-bentuk kekaburan makna, kata itu mempunyai sejumlah segi yang
27
J. D. Parera, Teori Semantik, Jakarta: Erlangga, 2004, hal.83
berbeda-beda sesuai dengan konteks tempat yang kata itu digunakan. Sebagian dari segi ini mungkin bersifat sementara, tetapi sebagian lagi bisa berkembang
menjadi perbedaan makna yang permanen, dan karean senjang antara segi-segi yang berbeda ini melebar, maka kadang-kadang orang dapat memandangnya
sabagai dua makna yang berbeda dari kata yang sama. Dalam kamus berbagai tingkat makna ini dibedakan secara sisitematis, tetapi, di dalam kenyataan
sebenarnya tingkat-tingkat itu saling terkait. Dalam bahasa Indonesia kita temukan polisemi pada semua jenis kata.
Berikut ini sekedar contoh dari Kamus Umum Bahasa Indonesia karya Poerwadarminta:
Lanjut adjektiva a Panjang tentang cerita, percakapan;
b Lama, tinggi tentang umur; c Terus, tidak berhenti, masih bersambung;
d Telah jauh dari permulaan Barang nomina
a Benda umum segala sesuatu yang berwujud atau berjasad; b Segala alat perkakas rumah, perhiasan dsb.
c Bagasi, muatan kereta api dsb; d Sesuatu, segala sesuatu untuk menyatakan segala yang kurang
terang e Sesuatu yang biasa saja bukan yang baik atau terpilih
Membawa verba a Memegang mengandung, mengangkat,dsb sambil berjalan atau
dari satu satu tempat ke tempat yang lain; b Mangangkat, memuat, memindahkan, mengirimkan;
c Mengajak pergi, memimpin, berjalan mendahului untuk menunjukan jalan dsb;
d Mendatangkan, mengakibatkan menyebabkan; e Menarik atau melibatkan dalam urusan, perkara, dsb
menyangkut-nyangkut.
28
2.6 Komponen Makna