6.2.13. Tingkat Keparahan Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang
Proporsi tingkat keparahan berdasarkan keadaan sewaktu pulang penderita trauma kapitis yang rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan tahun 2009 dapat dilihat pada
gambar berikut ini.
Gambar 6.24. Distribusi Proporsi Tingkat Keparahan Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang yang Rawat Inap di Rumah Sakit Haji Medan
Tahun 2009
Berdasarkan gambar 6.24. dapat dilihat bahwa proporsi keadaan sewaktu pulang sembuh dan tidak sembuh tertinggi pada tingkat keparahan ringan 83,1 dan
77,4. Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square dengan koreksi Yates
didapat nilai p0,05 tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara tingkat keparahan berdasarkan keadaan sewaktu pulang.
Tingkat keparahan ringan tertinggi dimungkinkan karena penderita yang datang memiliki tingkat kesadaran yang tidak terganggu karena cedera yang terjadi
mengenai tulang tengkorak yang perlekatan erat sehingga tidak terlalu mengganggu fungsi otak. Trauma kapitis ringan biasanya tidak berkaitan dengan cedera otak primer
yang nyata atau defisit neurologi.
55
Universitas Sumatera Utara
6.2.14. Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang
Lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan sewaktu pulang penderita trauma kapitis yang rawat inap di Rumah Sakit Haji Medan tahun 2009 dapat dilihat pada
gambar berikut ini.
Gambar 6.25. Distribusi Proporsi Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang yang Rawat Inap di Rumah Sakit Haji
Medan Tahun 2009
Berdasarkan gambar 6.25. dapat diketahui bahwa hasil analisa statistik menggunakan kruskal wallis dan diperoleh p0,05 yang berarti ada perbedaan yang
bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan status keadaan sewaktu pulang.
Penderita trauma kapitis yang sembuh secara bermakna memiliki lama rawatan yang lebih lama dibandingkan PAPS dan meninggal
Penderita yang pulang sembuh pbj adalah penderita yang memutuskan untuk pulang setelah mendapat pernyataan sembuh dari dokter berdasarkan indikasi medis yang
ada sehingga lama rawatan rata-ratanya relatif lebih lama. Penderita yang tidak sembuh PAPS dan meninggal umumnya telah mendapat perawatan di rumah sakit, namun
kemudian meminta pulang atas permintaan sendiri dengan beberapa alasan antara lain
Universitas Sumatera Utara
karena biaya, merasa sudah lebih sehat, dirujuk kerumah sakit lain karena ada peralatan yang tidak tersedia, dan merasa sudah ada perbaikan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
7.1.1. Proporsi sosiodemografi penderita trauma kapitis tertinggi adalah kelompok
umur 16-25 tahun 32,3, jenis kelamin laki-laki 60,8, Batak 47,1, Islam 89,2, SLTA 30,4, pelajar mahasiswa 41,2 dan belum kawin 59,8.
7.1.2. Proporsi penyebab trauma kapitis tertinggi adalah kecelakaan lalu lintas 83,3
7.1.3. Proporsi tingkat keparahan trauma kapitis tertinggi adalah tingkat keparahan
ringan 81,4 7.1.4.
Proporsi pemeriksaan CT-Scan trauma kapitis tertinggi adalah ada 53,9 7.1.5.
Lama rawatan rata-rata penderita trauma kapitis adalah 4,54 hari 5 hari 7.1.6.
Proporsi keadaan sewaktu pulang penderita trauma kapitis tertinggi adalah pulang berobat jalan PBJ 45,1
7.1.7. Proporsi sumber biaya penderita trauma kapitis tertinggi adalah umum biaya
sendiri 71,6 7.1.8.
Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara umur dengan penyebab trauma kapitis p=0,688.
7.1.9. Proporsi tingkat keparahan berat secara bermakna lebih tinggi pada kelompok
umur
≥ 26 dibandingkan 6-15 tahun dan 16-25. χ
2
=10,318, df=2, p=0,006 7.1.10. Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara jenis kelamin penderita
trauma kapitis dengan penyebab p=0,468 7.1.11. Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara jenis kelamin dengan
tingkat keparahan p=0,450
Universitas Sumatera Utara