BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Defenisi Trauma Kapitis
Trauma bisa timbul akibat gaya mekanik, tetapi bisa juga karena gaya non- mekanik.
20
Trauma kapitis cedera kepala = craniocerebral trauma = head injury adalah
suatu trauma mekanik yang secara langsung atau tidak langsung mengenai kepala dan mengakibatkan gangguan fungsi neurologis.
21
2.2. Anatomi Kepala
2.2.1. Kulit Kepala
Kulit kepala terdiri dari 5 lapisan yang disebut SCALP yaitu; skin atau kulit, connective tissue atau jaringan penyambung, aponeurosis atau galea aponeurotika, loose
conective tissue atau jaringan penunjang longgar dan pericranium.
22
2.2.2. Tulang Tengkorak
23
Tengkorak adalah tulang kerangka dari kepala yang disusun menjadi dua bagian yaitu kranium kalvaria yang terdiri atas delapan tulang dan kerangka wajah yang terdiri
atas empat belas tulang. Rongga tengkorak mempunyai permukaan atas yang dikenal sebagai kubah tengkorak, licin pada permukaan luar dan pada permukaan dalam ditandai
dengan gili-gili dan lekukan supaya dapat sesuai dengan otak dan pembuluh darah. Permukaan bawah dari rongga dikenal sebagai dasar tengkorak atau basis kranii. Dasar
tengkorak ditembusi oleh banyak lubang supaya dapat dilalui oleh saraf dan pembuluh darah.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3. Meningia
24
Meningia merupakan selaput yang membungkus otak dan sumsum tulang belakang. Fungsi meningia yaitu melindungi struktur saraf halus yang membawa
pembuluh darah dan cairan sekresi cairan serebrospinal, dan memperkecil benturan atau getaran terdiri atas 3 lapisan, yaitu :
a. Durameter Lapisan sebelah luar Durameter ialah selaput keras pembungkus otak yang berasal dari jaringan ikat tebal
dan kuat, dibagian tengkorak terdiri dari selaput tulang tengkorak dan dura meter propia di bagian dalam. Di dalam kanalis vertebralis kedua lapisan ini terpisah.
Durameter pada tempat tertentu mengandung rongga yang mengalirkan darah vena dari otak, rongga ini dinamakan sinus longitudinal superior yang terletak diantara
kedua hemisfer otak. b. Selaput Arakhnoid Lapisan tengah
Selaput arakhnoid merupakan selaput halus yang memisahkan durameter dengan piameter yang membentuk sebuah kantong atau balon berisi cairan otak yang meliputi
seluruh susunan saraf sentral. c. Piameter Lapisan sebelah dalam
Piameter merupakan selaput tipis yang terdapat pada permukaan jaringan otak, piameter berhubungan dengan arakhnoid melalui struktur-struktur jaringan ikat yang
disebut trebekel. Tepi falks serebri membentuk sinus longitudinal inferior dan sinus sagitalis inferior yang mengeluarkan darah dari flaks serebri. Tentorium memisahkan
cerebrum dengan cerebellum.
23
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1. Lapisan Meningea 2.2.4. Otak
Otak merupakan suatu alat tubuh yang sangat penting karena merupakan pusat komputer dari semua alat tubuh, bagian dari saraf sentral yang terletak di dalam rongga
tengkorak kranium yang dibungkus oleh selaput otak yang kuat. Otak terdiri dari otak besar cerebrum, otak kecil cerebellum, dan batang otak Trunkus serebri.
23
Besar otak orang dewasa kira-kira 1300 gram, 78 bagian berat terdiri dari otak besar.
25
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 Otak
a. Otak besar cerebrum Otak besar merupakan bagian yang terluas dan terbesar dari otak, berbentuk telur
mengisi penuh bagian depan atas rongga tengkorak. Masing-masing disebut fosa kranialis anterior atas dan fosa kranialis media.
24
Otak besar terdiri dari dua belahan, yaitu belahan kiri yang mengendalikan tubuh bagian kanan, dan belahan kanan yang
mengendalikan tubuh bagian kiri.
25
Otak mempunyai 2 permukaan, permukaan atas dan permukaan bawah. Kedua lapisan ini dilapisi oleh lapisan kelabu zat kelabu yaitu pada pada bagian korteks
serebral dan zat putih yang terdapat pada bagian dalam yang mengandung serabut saraf.
22
Fungsi otak besar yaitu sebagai pusat berpikir kepandaian, kecerdasan dan kehendak. Selain itu otak besar juga mengendalikan semua kegiatan yang disadari
seperti bergerak, mendengar, melihat, berbicara, berpikir dan lain sebagainya.
25
Universitas Sumatera Utara
b. Otak kecil cerebellum Otak kecil terletak dibawah otak besar. Terdiri dari dua belahan yang
dihubungkan oleh jembatan varol, yang menyampaikan rangsangan pada kedua belahan dan menyampaikan rangsangan dari bagian lain. Fungsi otak kecil adalah
untuk mengatur keseimbangan tubuh serta mengkoordinasikan kerja otot ketika bergerak.
25
c. Batang Otak Trunkus serebri
24
Batang otak terdiri dari : c.1. Diensefalon, bagian batang otak paling atas terdapat diantara serebellum dengan
mensepalon, kumpulan dari sel saraf yang terdapat dibagian depan lobus temporalis terdapat kapsula interna dengan sudut menghadap kesamping.
Diensefalon ini berfungsi sebagai vaso konstruksi memperkecil pembuluh darah, respiratori membantu proses pernafasan, mengontrol kegiatan reflex,
dan membantu pekerjaan jantung. c.2. Mensefalon
Atap dari mensefalaon terdiri dari empat bagian yang menonjol ke atas, dua di sebelah atas disebut korpus kuadrigeminus superior dan dua disebelah bawah
disebut korpus kuadrigeminus inferior. Mensefalon ini berfungsi untuk sebagai pusat pergerakan mata, mengangkat kelopak mata, dan memutar mata.
c.3. Pons varolli, merupakan bagian tengah batang otak dan arena itu memiliki jalur lintas naik dan turun seperti otak tengah. Selain itu terdapat banyak serabut yang
berjalan menyilang menghubungkan kedua lobus cerebellum dan
menghubungkan cerebellum dengan korteks serebri.
23
Universitas Sumatera Utara
c.4. Medula oblongata merupakan bagian dari batang otak yang paling bawah yang menghubungkan pons varolli dengan medulla spinalis. Medulla oblongata
memiliki fungsi yang sama dengan diensefalon.
24
2.2.5. Cairan Cerebrospinalis
Cairan cerebrospinal adalah hasil sekresi plexus khoroid. Cairan ini bersifat alkali, bening mirip plasma dengan tekanannya 60-140 mm air. Sirkulasi cairan cerebrospinal
yaitu cairan ini disalurkan oleh plexus khoroid ke dalam ventrikel-ventrikel yang ada di dalam otak. Cairan itu masuk ke dalam kanalis sentralis sumsum tulang belakang dan
juga ke dalam ruang subarakhnoid melalui celah-celah yang terdapat pada ventrikel keempat. Setelah itu cairan ini dapat melintasi ruangan di atas seluruh permukaan otak
dan sumsum tulang belakang hingga akhirnya kembali ke sirkulasi vena melalui granulasi arakhnoid pada sinus sagitalis superior.
Oleh karena susunan ini maka bagian saraf otak dan sumsum tulang belakang yang sangat halus terletak diantara dua lapisan cairan. Dengan adanya kedua ‘bantalan
air’ ini maka sistem persarafan terlindungi dengan baik. Cairan cerebrospinal ini berfungsi sebagai buffer, melindungi otak dan sumsum tulang belakang dan
menghantarkan makanan ke jaringan sistem persarafan pusat.
23
2.3. Penyebab Trauma Kapitis
Trauma kapitis ini dapat terjadi akibat kecelakaan lalu lintas yang terbanyak baik pejalan kaki maupun pengendara motor atau mobil. Selain itu, trauma kapitis juga
terjadi akibat jatuh, peperangan luka tembus peluru,dan lain-lain.
26
Universitas Sumatera Utara
2.4. Patofisiologi Trauma Kapitis
Berat ringannya daerah otak yang mengalami cedera akibat trauma kapitis tergantung pada besar dan kekuatan benturan, arah dan tempat benturan, serta sifat dan
keadaan kepala sewaktu menerima benturan. Sehubungan dengan berbagai aspek benturan tersebut maka dapat mengakibatkan lesi otak berupa : lesi bentur Coup, lesi
antara akibat pergeseran tulang, dasar tengkorak yang menonjolfalx dengan otak peregangan dan robeknya pembuluh darah dan lain-lain=lesi media, dan lesi kontra
counter coup.
21
Berdasarkan hal tersebut cedera otak dapat dibedakan atas kerusakan primer dan sekunder
Gambar 2.3 Coup-Counter Coup 2.4.1. Kerusakan Primer
22
Kerusakan primer adalah kerusakan otak yang timbul pada saat cedera, sebagai akibat dari kekuatan mekanik yang menyebabkan deformasi jaringan. Kerusakan ini
dapat bersifat fokal ataupun difus. Kerusakan fokal merupakan kerusakan yang melibatkan bagian-bagian tertentu dari otak, bergantung kepada mekanisme trauma yang
terjadi sedangkan kerusakan difus adalah suatu keadaan patologis penderita koma
Universitas Sumatera Utara
penderita yang tidak sadar sejak benturan kepala dan tidak mengalami suatu interval lucid tanpa gambaran Space Occupying Lesion SOL pada CT-Scan atau MRI.
2.4.2. Kerusakan Sekunder
Kerusakan sekunder adalah kerusakan otak yang timbul sebagai komplikasi dari kerusakan primer termasuk kerusakan oleh hipoksia, iskemia, pembengkakan otak,
Tekanan Tinggi Intrakranial TTIK, hidrosefalus dan infeksi.
2.5. Epidemiologi Trauma Kapitis
2.5.1. Distribusi Frekuensi Trauma Kapitis a.
Orang
Menurut Data CDC 1997, di Amerika Serikat penderita trauma kapitis untuk laki-laki kira-kira dua kali lebih tinggi daripada perempuan dengan IR penderita laki-
laki 91,9 per 100.000 penduduk dan IR perempuan 47,7 per 100.000 penduduk.
27
Menurut Miller 2004 anak-anak 15 tahun berisiko untuk mengalami trauma kapitis 33 dan berumur 65 tahun 70-88.
28
Angka kematian pada pasien yang
berusia 15-24 tahun yaitu 32,8 kasus per 100.000 orang dan tingkat kematian pada
pasien yang sudah berusia lanjut ≥ 65 tahun adalah sekitar 31,4 orang per 100.000
orang.
11
Menurut penelitian Junandar Siahaan 2000 di RS. Santa Elisabeth Medan, proporsi penderita trauma kapitis terbanyak pada kelompok umur 17-24 tahun
23,8.
29
b. Tempat
Penelitian Tagliaferri et al di Eropa 2006, rata-rata kematian akibat trauma kapitis sekitar 15 kasus per 100.000 dan CFR yaitu 11 per 100.
30
Penelitian Kleiven
Universitas Sumatera Utara
di Swedia 1987-2000 terdapat 22.000 pasien trauma kapitis menunjukkan IR
tahunan sebesar 229 per 100.000 penduduk.
31
. Di Norwegia IR trauma kapitis pada tahun 2005-2006 mengalami penurunan menjadi 83,3 per 100.000 penduduk.
Penurunan ini dapat dilihat mulai dari tahun 1974 IR trauma kapitis yaitu 236 per 100.000 penduduk menjadi 200 per 100.000 pada tahun 1979–1980, dan menjadi
169 per 100.000 penduduk pada tahun 1993.
32
Di Australia pada tahun 1996-1997 terdapat IR penderita trauma kapitis sebesar 149 per 100.000 penduduk. Kelompok umur yang berisiko tinggi mengalami trauma
kapitis yaitu 15-19 tahun 284 per 100.000 dan anak-anak pada umur 0-4 tahun 244 per 100.000. Kelompok umur yang berisiko rendah untuk terkena trauma kapitis
yaitu 45-64 tahun 69 per 100.000.
33
Menurut penelitian Arifin di RS. dr. Hasan Sadikin Bandung februari-April 2008 terdapat 120 kasus trauma kapitis. Dari seluruh kasus terdapat 95 orang
79,2 dengan trauma kapitis sedang dan 25 orang 20,8 dengan trauma kapitis berat.
34
c. Waktu
Di Inggris, menurut Thornhill S dkk 2000 terdapat 71 penderita trauma kapitis yang berumur 14 tahun.
35
Di Amerika Serikat, menurut Centers for Disease Control and Prevention 2002-2006 terdapat 1,7 juta orang yang mengalami trauma kapitis
setiap tahunnya dengan CFR 3,1, dan dirawat dirumah sakit sebesar 16,2. Trauma kapitis adalah faktor penyumbang ketiga 30,5 dari semua kematian terkait trauma
di Amerika Serikat.
36
Universitas Sumatera Utara
Menurut Dawodu 2004, IR trauma kapitis ringan di Amerika Serikat yaitu 131 kasus per 100.000 penduduk, IR trauma kapitis sedang 15 kasus per 100.000
penduduk, dan IR trauma kapitis berat 14 kasus per 100.000 penduduk.
11
Di Indonesia, menurut Depkes RI tahun 2007 cedera menempati urutan ke-7 pada 10 penyakit utama penyebab kematian terbanyak pada pasien rawat inap di rumah
sakit dengan CFR 2,94 dan pada tahun 2008 menempati urutan ke-6 dengan CFR 2,99.
1
Menurut penelitian Lusiyawati di Rumah Sakit Pandan Arang Boyolali 2009, dari sepuluh kasus penyakit yang terbanyak terdapat 32,28 trauma kapitis, yang
terbagi menjadi 20,05 trauma kapitis ringan, 9,12 trauma kapitis sedang, 2,11 trauma kapitis berat.
37
2.5.2. Determinan Trauma kapitis a. Host
a.1. Jenis Kelamin Jenis kelamin laki-laki lebih besar terkena trauma kapitis dibandingkan
perempuan. Hal ini disebabkan laki-laki lebih banyak berada diluar rumah sehingga tingkat keterpaparannya lebih besar.
38
Penderita trauma kapitis di Australia hampir 70 adalah laki-laki.
33
Menurut penelitian Arifin Februari-April 2008 di RS. dr. Hasan Sadikin Bandung jumlah penderita laki-laki yaitu 77 orang 64,2 dan
penderita perempuan yaitu 43 orang 35,8.
34
Penelitian Adi Kurniawan tahun 2007 di RS PKU Muhammadiyah di Yogyakarta kejadian trauma kapitis terbanyak pada
laki-laki sebesar 57 dengan tingkat kematian sebesar 61 .
17
Universitas Sumatera Utara
a.2. Umur. Umur yang berisiko tinggi untuk terkena trauma kapitis yaitu 5 tahun, 15-24
tahun dan 65 tahun.
40,11
Menurut penelitian Arifin, jumlah penderita trauma kapitis berdasarkan kelompok umur 15 tahun ada 23 orang 19,2, 16-25 tahun ada 36
orang 30, 26-35 tahun ada 28 orang 23,3, 36-45 tahun ada 13 orang 10,8, 46-55 tahun 12 ada orang 10,0 dan 55 tahun sebanyak 8 orang 6,7.
34
a.3. Alkohol Etanol ethyl alkohol memberikan efek pada fungsi neuron terutama fungsi
neurologi dan neuropsikologi. 65 dari penderita trauma kapitis pada orang dewasa terlibat dengan alkohol.
39
Menurut penelitian Cuningham dkk 2001 di Pusat Trauma pada the American College of Surgeons, diperoleh bahwa dari 58 orang pasien yang
mengalami kecelakaan lalu lintas dan menderita trauma kapitis terdapat 41 yang di dalam darahnya ditemukan alkohol BOC=Blood Alcohol Consentration.
40
b. Agent
Menurut CDC 2002-2006, jatuh merupakan faktor yang mempengaruhi paling besar untuk terjadinya trauma kapitis dengan proporsi 35,2 kemudian kecelakaan lalu lintas
sebesar 17,3, dipukul sebesar 16,5, serangan sebesar 10 dan lain-lain sebesar 21.
36
Menurut penelitian Lee 1998 penyebab tertinggi terjadinya Trauma kapitis yaitu kecelakaan lalu lintas 62,2, jatuh 9 dan lain-lain 28,8 .
13
Pada anak kurang dari 4 tahun cedera kepala sering disebabkan oleh jatuh dari meja, kursi, tangga, tempat tidur
dan lain-lain. Sedangkan pada anak yang lebih besar sering disebabkan oleh mengendarai sepeda atau karena kecelakaan lalu lintas.
41
Universitas Sumatera Utara
c. Environment