10
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Teoritik
1. Kemampuan Representasi Matematis
a. Definisi Representasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata representasi diartikan sebagai: 1.perbuatan mewakili; 2.keadaan diwakili; 3.apa yang diwakili;
perwakilan
1
. Dari ketiga makna diatas dapat diartikan bahwa representasi itu adalah kata benda yang diartikan sebagai sesuatu yang digunakan untuk
mewakili sesuatu. Berbeda dalam bidang media Marcel Danesi di dalam bukunya mengatakan representasi adalah “way in which someone or
something is potrayed or depicted in media ”.
2
Dari pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa representasi adalah suatu cara dimana seseorang
atau sesuatu digambarkan pada suatu media dengan tujuan untuk mengungkapkan sesuatu. Stuart Hall menyatakan representation is an
essential part of the process by which meaning is produced and exchanged between members of a culture
3
. Pendapat tersebut mengatakan bahwa representasi adalah suatu proses yang dihasilkan dan dikomunikasikan
antar anggota dalam suatu kebudayaan Dari dua pengertian di atas peneliti membuat kesimpulan bahwa representasi adalah proses untuk mewakili
sesuatu pada suatu media berdasarkan pemikirannya sendiri dengan tujuan untuk mengungkapkan sesuatu.
b. Pentingnya Kemampuan Representasi Matematis
Pengajaran matematika harus melibatkan guru dan siswa secara aktif artinya kegiatan belajar mengajar tidak hanya menyampaikan
berbagai informasi seperti aturan, definisi, dan prosedur untuk dihafal oleh
1
http:kbbi.web.idrepresentasi jam 09.30 tgl 31 desember 2013
2
Marcel Danesi,Dictionary Media and Communicatioans,2009,M.E Sharp Inc,h.253
3
Stuart Hall,Cultural Representation and Signifying Practices,1997,SAGE Publications,h.15
siswa tetapi guru juga harus melibatkan siswa dalam proses tersebut. Dengan begitu siswa mampu membangun pemahamannya sendiri.
Setiap manusia mempunyai karakter yang berbeda, begitu pula dengan siswa mereka mempunyai cara yang berbeda dalam proses
pemecahan masalah. Brenner mengatakan bahwa proses pemecahan masalah yang sukses bergantung kepada keterampilan merepresentasi
masalah seperti mengkonstruksi dan menggunakan representasi matematis di dalam kata-kata, grafik, tabel, dan persamaan-persamaan, penyelesaian
dan manipulasi simbol. Namun, Kartini dalam penelitiannya
4
, mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran matematika selama ini siswa tidak pernah atau jarang
diberikan kesempatan untuk menghadirkan representasinya sendiri. Siswa cenderung meniru langkah guru dalam menyelesaikan masalah. Akibatnya,
kemampuan representasi matematis siswa tidak berkembang. Padahal representasi matematis sangat diperlukan dalam pembelajaran matematika,
baik bagi siswa maupun bagi guru. Lieven Verschaffel dan kawan-kawan dalam bukunya menjelaskan,
“As a result of recent development in information and communication technology ICT, the use of external
representation in information processing, communicating and learning and teaching has increased dramatically. Nowadays,
learners must be able to interpret and use a large of variety of external representational forms and tools both for their own
reasoning, problem solving, and learning and communicating with others
”.
5
4
Kartini,Peran Representasi dalam Pembelajaran Matematika,Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika FPMIPA UNY 5 Desember 2009, hal.362.
5
Lieven Verschaffel et al, Use of Representation in Reasoning and Problem Solving, USA: Routledge, 2010, h.1