Sektor Pertanian Pelaksanaan Pembangunan

tidak biasa terjadi berupa hujan pasir melanda Desa Silalahi selam 3 hari setiap tahunnya. Kesemuanya ini diperoleh dari cerita masyarakat setempat. Dinamakan Leter “S” karena lokasi ini terdapat di jalur lalu lintas dengan membentuk huruf “S”, jika kita terus melewati jalur ini maka kita dapat melihat monumen Liberty Manik dan T.B Simatupang. Sedangkan Leter “Z” dengan panjang 5 Km awalnya sama seperti Leter “S” memiliki keindahan yang enak untuk dipandang namun sekarang keadaan Leter “Z” sudah tidak tertata rapi akibat semak- semak dan pepohonan yang tidak terawat. Lae Pandaroh adalah objek wisata panorama indah dengan air terjunnya sebanyak 7 tingkat yang terletak di Kecamatan Sitinjo. Keunikan dari air terjun ini apabila hujan datang, maka air terjun ini berubah warna seperti darah, sesuai namanya Lae yang artinya air dan Daroh artinya darah 40 Seperti yang dijelaskan pada bab-bab sebelumnya bahwa masyarakat Kabupaten Dairi bermata pencaharian sebagai petani. Hal ini sesuai dengan keadaan geografis, iklim, dan keadaan lahan yang berbukit, curam dan bergunung. .

4.4.3 Sektor Pertanian

Semua kekayaan alam berupa benda hidup maupun mati yang berada di bumi dapat dimanfaatkan oleh manusia. Ini semua merupakan salah satu faktor yang mendorong kemajuan suatu daerah. Tanah erat kaitannya dengan pertanian karena tanah memegang peranan penting sebagai salah satu faktor utama yang turut mendukung berhasil atau tidak berhasilnya kegiatan-kegiatan masyarakat yang menyangkut dengan pertanian. 40 Lihat Lampiran V Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data yang ada, penggunaan lahan oleh masyarakat Kabupaten Dairi terbagi atas jenis penggunaan yang beraneka ragam, seperti pekaranganbangunan, tegalankebun, persawahan, perladanganhuma, padang rumputpengembalaan, kolam, ladang yang tidak dipakai, hutan, dan perkebunan. Tabel 11 Jenis Penggunaan Lahan di Kabupaten Dairi Tahun 2005 No Jenis Penggunaan Luas Ha o o 1 PekaranganBangunan 8.005 3,81 2 TegalanSawah 30.098 14,73 3 Persawahan 10.225 4,87 4 PerladanganHuma 18.641 13,17 5 Padang RumputPengembalaan 3.833 1,35 6 Kolam 87 0,04 7 Ladang Yang Tidak di Usahakan 7.913 4,10 8 Hutan 75.216 39,02 9 Perkebunan 32.270 16,74 10 Lain-Lain 5.682 2,95 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Dairi, Kabupaten Dairi Dalam Angka, 2005. Pertanian sebagai salah satu mata pencaharian utama daerah Kabupaten Dairi memberikan andil yang sangat besar bagi masyarakatnya. Sistem pertanian tidak terlepas dari sistem pengairan irigasi yang baik dan teratur. Dengan adanya tata air irigasi yang teratur maka masyarakat tidak perlu lagi tergantung pada musim hujan. Universitas Sumatera Utara Sistem pertanian masyarakat masih dalam tahap tradisional sebab pengerjaannya hanya menggunakan tenaga manusia dan bantuan hewan ternak. Pada umumnya masyarakat Kabupaten Dairi mengenal istilah “marsiadapari” bergotong royong, dalam artian pengolahan lahan pertanian dilakukan secara bergotong royong walaupun tanpa gaji. Selain itu, mereka juga secara bersama-sama melakukan penanaman marsuan, memanen sigotilon, sampai pada tahap mandula proses mengolah hasil panen yang berupa padi menjadi beras yang siap dikonsumsi. Dalam adat Batak Toba yang bergotong royong dalam mengerjakan pertanian maka untuk merayakan hasil dari pertanian ini masyarakat Kabupaten Dairi mengadakan pesta secara bersama untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan yang disebut dengan “pesta gotilon” pesta panen 41 Di samping itu, upaya pemerintah untuk lebih meningkatkaan hasil produksi pertanian adalah dengan penyuluhan yang dilakukan Departemen Pertanian Kabupaten Dairi dalam jangka waktu 1x3 bulan mengenai pemanfaatan teknologi di bidang pertanian, seperti mesin-mesin traktor, penggunaan bibit unggul, pemupukan . Seiring dengan perkembangan zaman serta tuntutan hidup masyarakat yang kian berubah sehingga menuntut hasil yang lebih pula. Untuk lebih meningkatkan produksi pangan khususnya beras, pemerintah memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada seperti penggunaan mesin traktor untuk lebih mengefisiensikan jam kerja dan membantu masyarakat dalam mengolah pertanian yang sudah mulai dimanfaatkan masyarakat pada tahun 1989. 41 Wawancara, dengan Manahan Simanungkalit, di Sidikalang, petani di Sidikalang, tanggal 22 Oktober 2010. Universitas Sumatera Utara serta sistem pengairan yang lebih efisien hingga mengalir ke petak-petak persawahan masyarakat. Pemanfaatan ladang lahan kering juga berhasil meningkatkan hasil produksi pertanian. Seluruh perawatan dan pemeliharaan pertanian sepenuhnya menjadi tanggung jawab petani, sehingga pemerintah Kabupaten Dairi mengambil bagian sebagai penanggung jawab pembangunan daerah dengan turut serta membina, memberikan penyuluhan, dan membantu masyarakat dalam membiayai dan memberikan alat-alat mesin pertanian secara murah yang langsung dikepalai oleh Kepala Dinas Pertanian Tingkat II Kabupaten Dairi melalui bantuan camat dan kepala desa. Pemanfaatan ini membawa peningkatan dalam hal memanem, yang sebelumnya hanya sekali dalam jangka waktu setahun sekarang telah dapat memanen tiga kali dalam setahun. Peningkatan pembangunan pertanian ini terlihat pada tanaman padi. Untuk hasil produksi yang diperoleh mulai tahun 1997 sebesar 76.463 ton dengan luas 17.202 ha, sedangkan di tahun 2005 terjadi penurunan produksi menjadi 63.428,94 ton. Penurunan terjadi akibat luas lahan mengalami penyempitan menjadi 14.013,69 ha. Hal ini terjadi karena adanya perubahan status lahan, dari sawah berubah menjadi lahan tanaman palawija dan lahan tambak perikanan 42 Pada umumnya perkebunan rakyat di Kabupaten Dairi hampir seluruhnya ditanami tanaman palawija seperti jagung, kacang tanah, jeruk, durian, dan kopi yang merupakan tanaman yang paling menonjol di Kabupaten Dairi hingga di ekspor ke luar kota. Ditinjau dari luas dan produksi tanaman perkebunan rakyat mengalami . 42 Wawancara dengan Herman Sinaga di Sidikalang, Pegawai Dinas Pertanian Sidikalang, tanggal 21 Oktober 2010. Universitas Sumatera Utara peningkatan. Tahun 1990 memilki luas 18149,6 ha dengan total produksi 6610,915 ton sedangkan tahun 2005, tanaman kopi memiliki luas sebesar 21.067 ha dengan total produksi 15.642 ton. Sub sektor pertanian lainnya yang mempunyai andil dalam pembangunan daerah yaitu sektor peternakan dan perikanan. Untuk sektor peternakan, budidaya diperuntukkan bagi kebutuhan keluarga dan pendapatan sampingan keluarga. Peternakan yang ada masih dalam skala kecil karena bukan sebagai sumber mata pencaharian utama. Oleh karena itu, perkembangan populasi ternak masih rendah. Adapun peternakan yang diusahakan tahun 2005 diantaranya ternak babi sebanyak 95.328 ekor, kerbau sebanyak 10.762 ekor, sapi 2.347 ekor, kambing 9.260 ekor, bebek 13.657 ekor, dan ayam sebanyak 767.902 ekor. Dalam bidang perikanan, tempat dan kedalamannya harus disesuaikan dengan keadaan geografis Kabupaten Dairi yang berada cukup tinggi di atas permukaan laut yang memliki luas 558 ha. Biasanya masyarakat Kabupaten Dairi mengembangbiakkan ikannya di perairan sungai, danau, kolam, dan jaring apung. Jenis ikan yang dikembangkan berupa ikan mas dan mujahir. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa wilayah yang memiliki tingkat itensitas lebih tinggi penghasil ikan terbanyak adalah Kecamatan Sumbul dan Kecamatan Siempat Nempu Hilir 43 43 Badan Pusat Statistik Kabupaten Dairi, Kabupaten Dairi Dalam Angka, 2005. karena kedua kecamatan ini memiliki beberapa aliran sungai yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk sektor perikanan. Universitas Sumatera Utara 4.4.4 Sektor Sarana dan Prasarana 4.4.4.1 Transportasi