mendukung keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari. Adanya pernikahan ini menyebabkan terjalinnya hubungan kekeluargaan antara satu sama lain sehingga
timbul rasa saling memiliki dan menghormati. Aktifitas gotong royong yang bersifat ekonomi di Kabupaten Dairi akan
terlihat dalam kehidupan masyarakat petani. Dalam suku Toba kegiatan gotong royong yang dilakukan untuk kegiatan pertanian disebut marsiadapari. Kelompok ini
pada dasarnya berasaskan kekeluargaan. Kelompok marsiadapari biasanya bekerja di ladang ataupun di sawah secara berkelompok. Mereka terlebih dahulu mengerjakan
sawah yang perlu dikerjakan lalu kemudian sawah berikutnya hingga seluruh sawah atau ladang setiap anggota kelompok selesai dikerjakan. Namun akibat
perkembangan teknologi dan dorongan ekonomi yang semakin meningkat mengakibatkan rasa kebersaman antara mereka semakin berkurang.
2.3.2 Kehidupan Ekonomi
Upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya sudah berlangsung sejak manusia itu ada. Banyak hal yang menjadi pendorong terhadap usaha memenuhi
kebutuhan tersebut, diantaranya dorongan yang bersifat alamiah, baik untuk mempertahankan diri, mengembangkan diri maupun untuk mempertahankan
kelompok. Selain itu dorongan yang bersifat sosial juga ikut berperan karena manusia itu adalah mahluk sosial yang ingin hidup berkelompok.
Pada umumnya wilayah Kabupaten Dairi memiliki potensi di bidang pertanian. Areal tanah yang cukup luas untuk dikembangkan sehingga tidak menutup
kemungkinan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Di samping itu, keadaan geografis dan iklimnya, menyebabkan daerah ini cocok
Universitas Sumatera Utara
dikembangkan sebagai daerah pertanian. Memang kegiatan pertanian telah digeluti oleh masyarakat Dairi sejak zaman dahulu kala. Usaha mengolah tanah merupakan
salah satu hal yang diwariskan secara turun-temurun oleh nenek moyang mereka. Bagi mereka bertani dapat memberikan keuntungan dalam pemenuhan kebutuhan
hidup mereka. Usaha pertanian yang dikembangkan oleh masyarakat Dairi, antara lain :
1. Tanaman bahan panganmakanan yaitu padi, jagung, ubi rambat, ketela pohon,
kacang tanah, kacang kedelai, dan kacang hijau. Tanaman padi di wilayah Dairi, sebagian besar diusahakan masyarakat dalam bentuk sistem perladangan tanah
kering, sedangkan selebihnya dalam bentuk tanah persawahan tanah basah. 2.
Tanaman sayur-sayuran seperti cabe, kentang, tomat, buncis, terung, bayam, dan sayur-sayuran lainnya berkembang sangat baik di Kabupaten Dairi. Tanaman
bawang merah dan bawang putih dapat berkembang dengan baik di kawasan Kecamatan Sumbul tepatnya di Desa Silalahi II dan Desa Paropo yang terletak di
pinggiran Danau Toba. Hal ini disebabkan oleh kondisi tanah dan alamnya yang dingin dan sejuk.
3. Tanaman perdagangan ekspor seperti kopi, kelapa, kemenyan, cengkeh,
tembakau, jahe, dan nilam, yang juga dikembangkan oleh petani Dairi mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Dairi.
4. Tanaman buah-buahan, yang menonjol dari Kabupaten Dairi yaitu Durian. Buah
durian ini di pasarkan hingga ke daerah-daerah lain terutama ke Medan. Daerah
Universitas Sumatera Utara
pemasok durian di Dairi berada di daerah Kecamatan Tigalingga. Buah-buahan lainnya antara lain adalah nenas, pepaya, jeruk, jambu air, alpokat, dan pisang
16
Dengan mengandalkan tanaman-tanaman di atas maka masyarakat Dairi dapat memenuhi kebutuhan materil keluarganya, walaupun sebagian tanaman memiliki
musim panen yang lama, seperti padi, kopi, dan durian. Selain bertani, beternak juga merupakan salah satu sumber mata pencaharian
masyarakat Dairi. Umumnya mereka beternak babi di belakang pekarangan rumah. Bagi mereka beternak babi dapat memberikan penghasilan yang memadai sebagai
usaha sampingan mereka. Biasanya ternak ini dijual ke pasar-pasar terdekat ketika hari pekan tiba, namun ada juga yang menjualnya kepada individu yang
membutuhkan. Bukan hanya ternak saja yang mereka jual tetapi hasil panen tanaman mereka juga. Kegiatan ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung masyarakat
Kabupaten Dairi selain bertani dan beternak, mata pencaharian masyarakat Dairi lainnya adalah berdagang.
.
Di samping bertani, beternak, dan berdagang, sebahagian masyarakat Kabupaten Dairi juga memiliki mata pencaharian lain seperti usaha jasa dan menjadi
pegawai di kantor-kantor baik milik swasta ataupun pemerintah. Usaha jasa yang dilakukan adalah sebagai supir, kuli bangunan, tukang jahit dan sebagainya. Tidak
jarang masyarakat Dairi memiliki pekerjaan lebih dari satu, misalnya seorang yang bekerja sebagai pegawai di kantor juga bekerja sebagai petani. Akan tetapi bagi
mereka ini merupakan pekerjaan sampingan yang dikerjakan apabila ada waktu luang
16
Bappeda Kabupaten Dairi, 2005.
Universitas Sumatera Utara
atau setelah pulang dari bekerja
17
. Namun bagi mereka yang sudah menekuni pekerjaan bertani secara turun temurun, bertani adalah pekerjaan yang menyenangkan
karena dengan bertani pun mereka dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka dan dapat hidup sukses. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa masyarakat
Kabupaten Dairi memiliki mata pencaharian yang sangat beragam. Ekonomi Kabupaten Dairi merupakan tiang utama di dalam membina atau
membentuk masyarakat untuk membangkitkan dan merangsang kehidupannya terutama bagi petani, seperti sistem bercocok tanam tanaman keras holtikultura.
Dengan adanya kegiatan tersebut mengakibatkan timbulnya perluasan areal pertanian
yang juga turut terlibat dalam perkembangan daerah.
17
Wawancara, dengan Lambot Pandiangan di Sumbul, supir angkutan di Sumbul, tanggal 17 Oktober 2010.
Universitas Sumatera Utara
BAB III PEMERINTAH KABUPATEN DAIRI SEBELUM TAHUN 1964
3.1 Dairi Masa Pemerintahan Tradisional