Sektor Pendidikan Pelaksanaan Pembangunan

repelita, sedangkan operasional dituangkan dalam badan perencanaan pembangunan daerah BAPPEDA, program pendanaannya dituang dalam APBD setiap tahunnnya. Secara umum kegiatan pembangunan tersebut dimulai dari sejak pembuatan rencana pembangunan, pelaksanaan tender rekanan, pelaksanaan, pembangunan, dan pengawasannya. Secara garis besar ruang lingkup pembangunan di Kabupaten Dairi meliputi bidang pendidikan, perindustrian, pariwisata, pertanian, sarana dan prasarana seperti transportasi dan kesehatan. Di bawah ini akan dijelaskan upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Dairi dalam merealisasikan pembangunan dari semua sektor yang ada.

4.4.1 Sektor Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu sektor yang sangat penting diperhatikan untuk menunjang perkembangan seseorang, kelompok, bahkan kemajuan suatu wilayah. Pendidikan salah satu upaya manusia untuk mencapai suatu tingkat kemajuan, sebagai sarana untuk membebaskan dirinya dari keterbelakangan, dan dari belenggu sosial 33 Pendidikan mempunyai peranan penting dalam mendukung proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di segala bidang kehidupan masyarakat. Kualitas sumber daya manusia sangat tergantung dari kualitas pendidikan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia akan merupakan kebutuhan mendesak . 33 Masjkuri dan Sutrisno Kutoyo, Sejarah Pendidikan Daerah Sumatera Utara, Medan: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981, hal. 10. Universitas Sumatera Utara untuk menghadapi tantangan era komputerisasi dan informasi yang semakin canggih di masa yang akan datang. Pentingnya sektor pendidikan juga menjadi perhatian dari pemerintah Kabupaten Dairi sehingga pemerintah Kabupaten Dairi berupaya memperbaiki kondisi ini agar terlahir masyarakat Dairi yang cerdas. Dalam pembangunan suatu wilayah tentunya diperlukan orang-orang terdidik dan mempunyai keahlian. Untuk mendapatkan kondisi pendidikan yang baik maka pemerintah Kabupaten Dairi kemudian membangun fasilitas pendidikan yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar. Fasilitas pendidikan ini seperti gedung sekolah dan sarana lainnya, beserta tenaga pendidik. Penyelenggara pendidikan di Kabupaten Dairi tidak hanya pemerintah saja tetapi oleh pihak swasta dan juga lembaga swadaya masyarakat. Kegiatan pendidikan juga tidak hanya berlangsung di tempat-tempat formal seperti sekolah tetapi juga dalam bentuk pelatihan atau kursus seperti kursus menjahit, kursus kecantikan, pemberantasan buta huruf bagi orangtua yang diadakan oleh pemerintah maupun organisasi-organisasi yang ada. Banyak sarana dan prasarana untuk menunjang terlaksananya proses pendidikan, misalnya gedung sekolah baik untuk tingkat taman kanak-kanak TK, sekolah dasar SD, sekolah menengah tingkat pertama SMTP, sekolah menengah tingkat atas SMTA dan perguruan tinggi PT. Semua gedung sekolah ini tersebar di semua wilayah yang ada di Kabupaten Dairi, misalnya hingga tahun 2005 di Kecamatan Sidikalang terdapat delapan gedung sekolah tingkat taman kanak-kanak. Hal ini menunjukan keseriusan pemerintah Kabupaten Dairi dalam meningkatkan Universitas Sumatera Utara mutu pendidikan di Kabupaten Dairi masih belum terlaksana dengan baik. Untuk lebih jelasnya lihat tabel di bawah ini : Tabel 6 Jumlah SD di Kabupaten Dairi 1985, 1993, dan 2005 Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, Kabupaten Dairi Dalam Angka, 1985, 1993, dan 2005. Tabel 7 Jumlah SMTP di Kabupaten Dairi 1985, 1993, dan 2005 No Tahun Negeri Swasta Bersubsidi 1 1985 17 20 3 2 1993 22 31 _ 3 2005 24 26 _ JumlahTotal 63 77 3 Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, Kabupaten Dairi Dalam Angka, 1985, 1993, dan 2005. No Tahun Negeri Swasta Subsidi 1 1985 283 5 2 2 1993 303 6 _ 3 2005 252 7 _ JumlahTotal 838 18 2 Universitas Sumatera Utara Tabel 8 Jumlah SMTA di Kabupaten Dairi 1985, 1993, dan 2005 No Tahun Negeri Swasta Bersubsidi 1 1985 4 15 _ 2 1993 6 7 _ 3 2005 12 9 _ JumlahTotal 22 31 _ Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, Kabupaten Dairi Dalam Angka, 1985, 1993, dan 2005. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari tahun 1985-1993 jumlah SD negeri meningkat menjadi 303 sekolah, namun di tahun 2005 SD negeri menurun menjadi 252 sekolah. Hal ini berbanding terbalik dengan SMTP swasta di Kabupaten Dairi yang mengalami penurunan dari tahun 1993-2005 menjadi 26 dari 31 sekolah yang ada di Kabupaten Dairi. Penurunan jumlah sekolah baik SD, SMTP, maupun SMTA di tahun-tahun tertentu disebabkan oleh berbagai hal, seperti sekolah tersebut bangkrut akibat sedikitnya jumlah murid, kurangnya tingkat kualitas dan kuantitas pendidikan sekolah tersebut, dan sedikitnya jumlah penduduk suatu daerah. Adapun SMTP negeri terus mengalami peningkatan di tahun 2005 sebanyak 24 Sekolah. Sementara itu, untuk SMTA-N di Kabupaten Dairi juga mengalami peningkatan dari tahun 1985-2005 sebanyak 12 Sekolah. Ini menunjukkan bahwa Pemerintah Dairi terus berupaya memperbaiki tingkat pendidikan dengan cara membangun sekolah- sekolah hingga desa terpencil yang umumnya masyarakat Dairi hanya tamat sampai pada tingkat SMTP, bahkan ada juga yang hanya mengenyam pendidikan sampai tingkat SD. Biasanya hal ini dikarenakan faktor ekonomi yang kurang memadai,akan Universitas Sumatera Utara tetapi bagi keluarga yang memiliki kemampuan ekonomi yang memadai dapat menyekolahkan anaknya hingga jejang perguruan tinggi, baik di Kabupaten Dairi maupun di luar Kabupaten Dairi. Guru memegang peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar karena tanpa guru proses belajar mengajar akan menjadi pincang. Seorang guru harus mempunyai kemampuan dan kesabaran dalam mengajar, mendidik, dan menghadapi tingkah siswanya jikalau rebut di dalam kelas. Untuk itu, jumlah guru juga harus diperhatikan oleh pemerintah dan pihak sekolah agar dapat meningkatkan mutu pendidikan karena baik buruknya pendidikan tergantung sejauh mana seorang guru mampu menyampaikan dan menyalurkan pengetahuan yang ia miliki kepada siswanya. Jumlah tenaga pendidik SD hingga tahun 2005 yaitu 2.177 guru untuk SD negeri dan 69 guru untuk SD swasta. Untuk tingkat SMTP negeri berjumlah 24 guru dan 26 guru untuk SMTP swasta, sedangkan untuk tingkat SMTA negeri sebanyak 12 guru dan SMTA swasta sebanyak 9 guru. Universitas baru ada di Kabupaten Dairi pada tahun 2000, tetapi sampai tahun 2005 sudah ada 4 universitas seperti Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Iklas STIA, Sekolah Tinggi Theologia Oikumene Injil STTDI, Akademi Perawat Akper Kab.Dairi, dan Universitas Pembangunan Manusia Indonesia UPMI. Tabel di bawah ini menunjukkan jumlah masyarakat Dairi yang mengenyam pendidikan mulai dari yang tidak bersekolah hingga jenjang S2. Universitas Sumatera Utara Tabel 9 Jumlah Jenjang Pendidikan di Kabupaten Dairi Tahun 2005 No Jenjang Pendidikan Jumlah Jiwa o o 1 Tidak Pernah Sekolah 2.687 1,32 2 TidakBelum Tamat SD 57.569 28,28 3 SD 57.039 28,02 4 SLTP 45.192 22,20 5 SLTA 33.446 16,43 6 D1 dan D2 1.975 0,97 7 D3 2.117 1,04 8 D4S1S2 39,02 1,75 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Dairi, Kabupaten Dairi Dalam Angka, 2005. Dari tabel di atas terlihat bahwa sumber daya manusia Kabupaten Dairi mayoritas berpendidikan SD dan SLTP. Komposisi ini mencerminkan bahwa tingkat pendidikan masyarakat Kabupaten Dairi masih tergolong rendah yang akan berdampak pada tingkat produktifitas bekerja yang rendah pula. Menyangkut materi muatan local dalam pendidikan di Kabupaten Dairi, sampai tahun 1998 belum secara khusus memasukkan Pakpak sebagai suku asli daerah Dairi. Bahkan ketika proses belajar mengajar berlangsung di SD bahasa dan huruf Batak Toba menjadi bahasa sehari-hari yang digunakan oleh baik guru maupun siswa menjadi mata pelajaran di sekolah-sekolah, sementara bahasa Pakpak maupun Karo tidak masuk ke dalam materi pelajaran padahal ketiga sub suku inilah yang umumnya mendiami Kabupaten Dairi 34 34 Wahyudi, dkk., op.cit., hal.9. . Universitas Sumatera Utara 4.4.2 Sektor Perindustrian dan Pariwisata 4.4.2.1 Sektor Perindustrian