Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Total biaya rata-rata pada ketiga jenis budidaya padi nonorganik, semiorganik, dan organik secara statistik menunjukkan tidak adanya perbedaan nilai rata-rata yang signifikan. Dimana total biaya rata-rata padi organik per petani sebesar Rp 3.050.157 lebih sedikit daripada total biaya rata-rata padi nonorganik sebesar Rp 4.042.545 dan padi semiorganik sebesar Rp 3.529.074. 2. Pendapatan dari ketiga jenis budidaya padi nonorganik, semiorganik, dan organik secara statistik menunjukkan adanya perbedaan nilai rata-rata yang signifikan. Dimana pendapatan per ha dari petani padi organik sebesar Rp 22.718.208 lebih banyak daripada pendapatan per ha dari petani padi nonorganik sebesar Rp 16.185.728 dan padi semiorganik sebesar Rp 18.590.079. 3. a. RC ratio dari ketiga jenis budidaya padi nonorganik, semiorganik, dan organik secara statistik menunjukkan adanya perbedaan rata-rata yang signifikan khususnya antara budidaya padi nonorganik dengan organik dan semiorganik dengan organik. Dimana nilai RC ratio padi organik sebesar 4,89 lebih tinggi daripada RC ratio padi nonorganik sebesar 3,65 dan padi semiorganik sebesar 4,01. b. BEP produksi dari ketiga jenis budidaya padi nonorganik, semiorganik, dan organik secara statistik melalui uji ANOVA menunjukkan adanya perbedaan nilai rata-rata yang signifikan khususnya antara budidaya padi nonorganik dengan organik dan semiorganik dengan organik. Dimana nilai Universitas Sumatera Utara BEP produksi pada usahatani padi organik sebesar 1.355 kg lebih sedikit daripada BEP produksi pada usahatani padi nonorganik sebesar 1.664 kg dan padi semiorganik sebesar 1.714 kg. c. BEP harga dari ketiga jenis budidaya padi nonorganik, semiorganik, dan organik secara statistik menunjukkan adanya perbedaan nilai rata-rata yang signifikan khususnya antara budidaya padi semiorganik dan organik. Dimana nilai BEP harga pada usahatani padi organik sebesar Rp 1.069 lebih tinggi daripada BEP harga pada usahatani padi nonorganik sebesar Rp 992 dan padi semiorganik sebesar Rp 894. 4. Budidaya padi secara organik ditinjau dari hasil analisis total biaya produksi, harga pokok, pendapatan, RC ratio, BEP produksi, dan BEP harga lebih layak dan lebih menguntungkan untuk diterapkan oleh para petani padi nonorganik dan semiorganik khususnya dalam lahan berukuran luas 0,5 ha.

6.2 Saran

Dokumen yang terkait

Analisis Finansial Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

15 104 93

Analisis Risiko Usahatani Padi Organik dan Non Organik (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 7 96

Analisis Risiko Usahatani Padi Organik Dan Non Organik (Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 12

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Budidaya Nonorganik, Semiorganik, dan Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kec. Perbaungan, Kab. Serdang Bedagai)

0 0 72

III. METODE PENELITIAN - Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Budidaya Nonorganik, Semiorganik, dan Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kec. Perbaungan, Kab. Serdang Bedagai)

0 1 55

II. TINJAUAN PUSTAKA - Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Budidaya Nonorganik, Semiorganik, dan Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kec. Perbaungan, Kab. Serdang Bedagai)

0 0 19

I. PENDAHULUAN - Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Budidaya Nonorganik, Semiorganik, dan Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kec. Perbaungan, Kab. Serdang Bedagai)

0 0 8

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Budidaya Nonorganik, Semiorganik, dan Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kec. Perbaungan, Kab. Serdang Bedagai)

0 0 18

Analisis Finansial Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 25

Analisis Finansial Usahatani Padi Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 13