Teknik analisis komparatif ANOVA dapat dilakukan dengan cara manual maupun penggunaan software statistik yang dikenal dengan istilah SPSS. Apabila
ANOVA dilakukan dengan cara manual, maka prosedur yang dilakukan sangat rumit. Akan tetapi, dengan menggunakan software statistik SPSS 16.0 for
Windows pekerjaan yang rumit tersebut dapat dipermudah dan dilakukan dengan
waktu yang tidak lama Hartono, 2008.
2.3 Kerangka Pemikiran
Pada mulanya budidaya padi sawah masih bersifat tradisional tanpa menggunakan bahan-bahan kimia. Akan tetapi, seiring perkembangan teknologi,
maka budidaya padi sawah sudah bersifat modern dengan menggunakan benih unggul, pupuk dan obat-obatan kimia yang dapat meningkatkan produksi padi
sawah. Dengan kata lain budidaya seperti ini dikenal sebagai budidaya padi nonorganikkonvensional.
Memasuki abad 21 ini, pola pikir dan selera konsumen atas produk-produk tanaman pangan khususnya beras yang dikonsumsi sudah mengalami perubahan,
yaitu lebih mengutamakan faktor kesehatan dan keamanan. Dimana konsumen mengharapkan beras yang akan dikonsumsi telah terbebas dari zat-zat kimia yang
berbahaya bagi tubuh daripada faktor harga yang lebih murah, tetapi menimbulkan berbagai penyakit. Kondisi seperti inilah yang mendorong
timbulnya gerakan kembali pada budidaya padi sawah organik yang tidak menggunakan zat-zat kimia untuk menghasilkan beras yang lebih sehat dan aman
bagi kesehatan manusia. Namun, dalam pelaksanaan gerakan kembali kepada budidaya padi
organik tersebut tidak dapat diterapkan secara langsung oleh para petani yang
Universitas Sumatera Utara
sudah lama menerapkan budidaya padi nonorganik. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya penerapan budidaya padi semiorganik dengan cara
mengkombinasikan pemakaian pupuk dan pestisida kimia dengan pupuk dan pestisida organik, sehingga lama-kelamaan para petani telah terbiasa untuk tidak
menggunakan zat-zat kimia dalam usahatani padi sawah. Apabila ditinjau dari segi total biaya produksi, maka pada umumnya biaya
produksi dari budidaya padi semiorganik dan organik relatif lebih sedikit daripada biaya produksi padi nonorganik. Hal ini disebabkan karena berkurangnya biaya
yang dikeluarkan oleh para petani padi sawah semiorganik dan organik untuk membeli pupuk dan pestisida kimia yang harganya lebih mahal daripada pupuk
dan pestisida organik. Selain itu, apabila ditinjau dari segi harga jual beras yang dihasilkan dari ketiga jenis budidaya padi sawah tersebut diketahui bahwa harga
jual beras organik relatif lebih mahal daripada beras nonorganik dan semiorganik. Berdasarkan kondisi tersebut, maka perlu dilakukan suatu analisis untuk
membandingkan ketiga jenis budidaya padi sawah nonorganik, semiorganik, dan organik. Analisis komparasi tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan total biaya produksi, dan pendapatan petani padi sawah berdasarkan budidaya nonorganik, semiorganik, dan organik serta menganalisis budidaya
manakah yang lebih layak dan menguntungkan untuk diterapkan oleh para petani padi sawah yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai.
Analisis kelayakan usahatani padi sawah berdasarkan ketiga jenis budidaya nonorganik, semiorganik, dan organik tersebut dapat dilakukan melalui
perhitungan nilai titik balik modal atau Break Even Point BEP dan rasio biaya dan penerimaan atau Return Cost Ratio RC. Dimana alat uji yang digunakan
Universitas Sumatera Utara
untuk membandingkan usahatani padi sawah dari ketiga jenis budidaya tersebut adalah ANOVA.
Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat digambarkan skema kerangka pemikiran pada Gambar 2.
Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran
Keterangan : = Menyatakan proses
= Menyatakan hubungan
Usahatani Padi Sawah
Uji ANOVA
Budidaya Padi Sawah yang Paling Layak dan
Menguntungkan bagi Petani Budidaya Padi
Nonorganik Budidaya Padi
Semiorganik Budidaya Padi
Organik
Komponen dan Total Biaya
Produksi Padi dengan
Budidaya Nonorganik,
Semiorganik, dan Organik
Pendapatan Petani Padi
dengan Budidaya
Nonorganik, Semiorganik,
dan Organik Analisis Kelayakan
Usahatani Padi BEP, RC ratio
pada Budidaya Nonorganik,
Semiorganik, dan Organik
Universitas Sumatera Utara
2.4 Hipotesis Penelitian