Hasil pengujian Parameter Non Spesifik
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
saponin, steroid, triterpenoid, tannin, dan minyak atsiri hasil analisa terlampir pada lampiran 6.
Analisis komponen
senyawa kimia
dengan menggunakan
GasChromatography Mass Spectrophotometry GCMS bertujuan untuk mengetahui komponen senyawa yang terkandung dalam ekstrak. Analisis
komponen senyawa kimia ini dilakukkan dengan cara di suntikkan sebanyak 1,0 mikroliter ekstrak etanol herba kemangi yang telah diencerkan dengan konsentrasi
0,080044 gml ke alat GCMS, kemudian dari alat tersebut akan terbaca komponen-komponen senyawa dalam bentuk puncak-puncak kromatogram,
setelah itu komponen diidentifikasi dengan mencocokkan spektrum massa padadata library seperti Wiley dan Nasional Institute of Standards and Tecnology
NIST. Dari hasil analisis yang diperoleh dari puncak kromatogram, ditemukan ada10 senyawa yang telah diketahui karena memiliki persentase quality derajat
kemiripan lebih dari 90 yang terlampir pada tabel 4.5 dan ada ± 24 senyawa yang belum diketahui di dalam ekstrak etanol herba kemangi kerena persen
quality derajat kemiripan kurang dari 90 data terlampir pada lampiran 7. Data yang didapatkan dalam tabel 4.5 tersebut menunjukkan bahwa dari10 komponen
senyawa yang ada didalam ekstrak etanol herba kemangi paling banyak adalah oleic acid 10,9403 dan lenolenic acid 9,4892, senyawa ini merupakan
senyawa trigliserida yang termasuk kedalam asam lemak tak jenuh yang bersifat non polar.
Selanjutnya dilakukan penetapan kadar senyawa marker didalam ekstrak etanol herba kemangi Oimum americanum L. dengan menggunakan GCMS.
Senyawa marker memiliki beberapa kriteria yaitu sebagai senyawa aktif, senyawa utama, senyawa identitas atau senyawa aktual. Idealnya senyawa marker adalah
senyawa yang bertanggung jawab terhadap efek farmakologi yang diinginkan akan tetapi hingga saat ini tidak semua tanaman yang digunakaan sebagai obat
herbal yang diketahui zat aktifnya Saifudin, Rahayu, Teruna, 2011. Eugenol merupakan senyawa aktual yang ada di dalam tanaman kemangi Ocimum
americanum L.. Hal ini di buktikan dari hasil uji analisis komponen senyawa ekstrak etanol herba kemangi yang dapat dilihat pada tabel 4.5 dan hasil KLT dari
ekstrak. Pada tabel tersebut menunjukkan eugenol memiliki persen area
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
0.6655.Sedangkan pada hasil KLT ekstrak etanol herba kemangi yang dielusi dengan N-Heksan dan Etil asetat 7:3, kemudian dibandingkan dengan standar
eugenol. Didapatkan spot bercak yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
a b
c Gambar 4.4. Hasil KLT Ekstrak dan Standar Eugenol.
Hasil KLTyang di UV 365 a, yang telah disemprot dengan H
2
SO
4
10 + pemanasan b, setelah dipanaskan kemudian di UV 365 nm c
Dari hasil KLT tersebut dapat dilihat bahwa didalam ekstrak etanol herba kemangi didapatkan 7 spot bercak, dengan nilai Rf secara berturut-turut adalah 0,25; 0,35;
0,475; 0,5; 0,625; 0,7; dan 0,775. Sedangkan untuk standar eugenol sendiri memiliki nilai Rf 0,475.Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa didalam
ekstrak etanol herba kemangi terdapat senyawa eugenol yang dilihat dari nilai Rf 0,475.
Pada pengujian penetapan kadar senyawa marker ekstrak etanol herba kemangi Ocimum americanum L. dengan menggunkan GCMS. Penetapan kadar
ini dilakukan dengan cara membuat kurva kalibrasi, dengan membuat lima seri konsentrasi eugenol standar yaitu 12,5 ppm, 25 ppm, 50 ppm, 100 ppm, dan 500
ppm. Kemudian lima seri konsentrasi ini disuntikkan ke alat GCMS sebanyak 1,0 mikroliter, setelah itu didapatkan nilai response luas area dari berbagai seri
konsentrasi yang berada di waktu retensi 12,045. Setelah itu data yang didapat diplot, sehingga didapatkan kurva kalibrasi dan persamaan regresi liniernya.
Untuk penetapan kadar senyawa marker eugenol, sampel ekstrak yang sebelumnya telah diencerkan dengan konsentrasi 0,080044 gml, kemudian
disuntikan ke alat GCMS sebanyak 1,0 mikroliter dari alat GCMS didapatkan
Eugenol standar
Spot ekstrak yang
diperkirakan eugenol
Eugenol Standar
Spot ekstrak
yang diperkiraka
n eugenol Eugenol
standar Spot ekstrak
yang diperkirakan
eugenol