Standardisasi Obat Herbal TINJAUAN PUSTAKA

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 7. Cemaran logam berat Parameter cemaran logam berat adalah penetuan kandungan logam berat dalam suatu ekstrak, sehingga dapat memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak mengandung logam berat tertentu Hg, Pb, Cd, dll melebihi batas yang telah ditetapkan karena berbahaya bagi kesehatan Depkes RI, 2000.

2.9 Uraian Instrumen

2.9.1 Spektroskopi Serapan Atom

Spektrometri merupakan suatu metode analisis kuantitatif yang pengukurannya berdasarkan banyaknya radiasi yang dihasilkan atau yang diserap oleh spesi atom atau molekul analit. Salah satu bagian dari spektrometri ialah Spektrometri Serapan Atom SSA, merupakan metode analisis unsur secara kuantitatif yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas Skoog et al., 2004 dalam Arifiani, 2012. Apabila cahaya dengan panjang gelombang tertentu dilewatkan pada suatu sel yang mengandung atom-atom bebas yang bersangkutan maka sebagian cahaya tersebut akan diserap dan intensitas penyerapan akan berbanding lurus dengan banyaknya atom bebas logam yang berada dalam sel Underwood Day, 2002. Pada alat SSA terdapat dua bagian utama yaitu suatu sel atom yang menghasilkan atom-atom gas bebas dalam keadaaan dasarnya dan suatu sistem optik untuk pengukuran sinyal Willard, Merritt, Dean, Settle, 1988. Pada prinsipnya mekanisme kerja dari SSA ini adalah atom-atom suatu logam diuapkan dalam suatu nyala dan serapannya pada suatu pita radiasi sempit yang dihasilkan oleh suatu lampu katode rongga. Kemudian, dilapisi dengan logam tertentu yang sedang ditentukan, setelah itu diukur Watson, DG., 2010. Dalam metode SSA, sebagaimana dalam metode spektrometri atomik yang lain, contoh harus diubah ke dalam bentuk uap atom. Proses pengubahan ini dikenal dengan istilah atomisasi, pada proses ini sampel diuapkan dan didekomposisi untuk membentuk atom dalam bentuk uap. Secara umum pembentukan atom bebas dalam keadaan gas melalui tahapan-tahapan sebagai berikut Basset et al. 1994: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta a. Pengisatan pelarut, pada tahap ini pelarut akan teruapkan dan meninggalkan residu padat. b. Penguapan zat padat, zat padat ini terdisosiasi menjadi atom- atom penyusunnya yang mula-mula akan berada dalam keadaan dasar. Beberapa atom akan mengalami eksitasi ke tingkatan energi yang lebih tinggi dan akan mencapai kondisi dimana atom-atom tersebut mampu memancarkan energy Basset et al. 1994. Aplikasi dalam penetapan kadar dengan menggunakan SSA ini, terutama sering digunakan dalam uji batas untuk logam-logam didalam obat sebelum dimasukan kedalam formulasi. Sampel biasanya dilarutkan dalam asam nitrat 0,1 M untuk menghindari pembentukan hidroksida logam dari logam berat, yang relative non-volatil dan menekan hasil bacaan SSA Watson, DG., 2010.

2.9.2 Gas Chromatography Mass Spectrophotometry GCMS

Gas Chromatopraphy Mass Spectrophotometry atau kromatografi gas spektroskopi masa merupakan suatu kesatuan instrumen kromatografi gas dan spektroskopi masa Willard, Merritt, Dean, Settle, 1988. Kromatografi adalah suatu metode pemisahan fisik, dimana komponen- komponen yang dipisahkan didistribusikan diantara dua fasa, salah satu fasa tersebut adalah suatu lapisan stasioner dengan permukaan yang luas, yang mengalir lembut di sepanjang landasan stasioner Underwood Day, 2002. Kromatografi gas adalah metode pemisahan dan deteksi yang dinamis pada senyawa volatil organik dan beberapa senyawa anorganik. Kromatografi gas dapat memisahkan senyawa volatil dan semi volatil dengan resolusi yang baik, tetapi tidak dapat mengidentifikasi. Sedangkan spektroskopi massa dapat memberikan informasi struktural yang rinci pada berbagai senyawa sehingga mampu diidentifikasi dengan tepat. Prinsip kerja kromatografi gas melibatkan partisi dari gas terlarut antara gas mulia sebagai fase gerak dan cairan atau padatan sebagai fase diam, sedangkan spektrometri massa diperoleh dengan mengukur puncak dan massa yang tepat dari ion yang membentuk spektrum massa Arifiani, 2012. Penggunaan secara umum kromatografi gas spektrometri massa adalah untuk mengidentifikasi senyawa volatil organik dan semivolatil dalam campuran

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Herba Kemangi (Ocimum americanum L.) terhadap Kualitas Sperma Dan Densitas Sel Spermatogenik Tikus Sprague-Dawley Jantan secara In Vivo

2 24 100

Uji Aktivitas Ekstrak Air Herba Kemangi (Ocimum Americanum L.) terhadap Kualitas Sperma Dan Densitas Sel Spermatogenesis Tikus Sprague-Dawley Jantan secara In Vivo

4 13 96

Uji Aktivitas Antibiofilm in Vitro Minyak Atsiri Herba Kemangi Terhadap Bakteri Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus

1 23 110

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Herba Kemangi (Ocimum americanum Linn) dengan Metode DPPH (2,2- Difenil-1-Pikrilhidrazil).

11 52 78

Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Herba Kemangi (Ocimum americanum L) terhadap Staphylococcus aureus dan Candida albicans

8 47 73

Isolasi senyawa aktif antioksidan dari ekstrak Etil Asetat Herba Kemangi (Ocimum americanum L.)

2 14 90

Uji aktivitas antibiofilm in vitro minyak atsiri herba kemangi terhadap bakteri escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus

6 16 110

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Herba Kemangi (Ocimum americanum L.) terhadap Kualitas Sperma Dan Densitas Sel Spermatogenik Tikus Sprague-Dawley Jantan secara In Vivo

1 12 100

Pengaruh Konsentrasi Tween 80 terhadap Stabilitas Fisik Obat Kumur Minyak Atsiri Herba Kemangi (Ocimum americanum L.)

10 81 76

Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Herba Kemangi (Ocimum americanum Linn.) Terhadap Udem Pada Telapak Kaki Tikus Putih Jantan yang Diinduksi Karagenan

7 64 91