UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
a. Pengisatan pelarut, pada tahap ini pelarut akan teruapkan dan meninggalkan residu padat.
b. Penguapan zat padat, zat padat ini terdisosiasi menjadi atom- atom penyusunnya yang mula-mula akan berada dalam keadaan dasar.
Beberapa atom akan mengalami eksitasi ke tingkatan energi yang lebih tinggi dan akan mencapai kondisi dimana atom-atom tersebut mampu
memancarkan energy Basset et al. 1994. Aplikasi dalam penetapan kadar dengan menggunakan SSA ini, terutama
sering digunakan dalam uji batas untuk logam-logam didalam obat sebelum dimasukan kedalam formulasi. Sampel biasanya dilarutkan dalam asam nitrat 0,1
M untuk menghindari pembentukan hidroksida logam dari logam berat, yang relative non-volatil dan menekan hasil bacaan SSA Watson, DG., 2010.
2.9.2 Gas Chromatography Mass Spectrophotometry GCMS
Gas Chromatopraphy Mass Spectrophotometry atau kromatografi gas spektroskopi masa merupakan suatu kesatuan instrumen kromatografi gas dan
spektroskopi masa Willard, Merritt, Dean, Settle, 1988. Kromatografi adalah suatu metode pemisahan fisik, dimana komponen-
komponen yang dipisahkan didistribusikan diantara dua fasa, salah satu fasa tersebut adalah suatu lapisan stasioner dengan permukaan yang luas, yang
mengalir lembut di sepanjang landasan stasioner Underwood Day, 2002. Kromatografi gas adalah metode pemisahan dan deteksi yang dinamis pada
senyawa volatil organik dan beberapa senyawa anorganik. Kromatografi gas dapat memisahkan senyawa volatil dan semi volatil dengan resolusi yang baik, tetapi
tidak dapat mengidentifikasi. Sedangkan spektroskopi massa dapat memberikan informasi struktural yang rinci pada berbagai senyawa sehingga mampu
diidentifikasi dengan tepat. Prinsip kerja kromatografi gas melibatkan partisi dari gas terlarut antara gas mulia sebagai fase gerak dan cairan atau padatan sebagai
fase diam, sedangkan spektrometri massa diperoleh dengan mengukur puncak dan massa yang tepat dari ion yang membentuk spektrum massa Arifiani, 2012.
Penggunaan secara umum kromatografi gas spektrometri massa adalah untuk mengidentifikasi senyawa volatil organik dan semivolatil dalam campuran
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
kompleks, penentuan berat molekul dan terkadang komposisi unsur senyawa organik yang belum diketahui dalam campuran yang kompleks, penentuan
struktur senyawa organik yang belum diketahui dengan pemcocokan spektrum yang terdapat pada spektroskopi massa. Kromatografi gas spektrometri massa
dapat digunakan untuk identifikasi secara kualitatif dan secara kuantitatif untuk memastikan komponen senyawa dalam campuran yang kompleks. Untuk
pengukuran kuantitatif didasarkan pada luas puncak dari kromatografi massa atau dari ion target yang diinginkan Settle, 1997 dalam Arifiani, 2012.