Irma Yuliani F. : A n a l i s i s K e t e r l i b a t a n K o n s u m e n d a n P er b e d a a n A n t a r M e r e k t e r h a d a p Keputusan Membeli Sabun Kecantikan Pada Mahasiswi M a n a j e m e n E k s t e n s i F E U S U , 2 0 0 7 .
U S U R e p os i t o r y © 2 0 0 9
9
9
G. Bentuk Keterlibatan
Memperlihatkan bentuk-bentuk yang dapat diambil oleh keterlibatan dan cara keterlibatan itu diekspresikan di dalam perilaku konsumen. Pertama, perhatikan
bahwa konsumen dimotivasi untuk mencari informasi yang relevan dan mengolahnya secara lebih tuntas apabila keterlibatan tersebut tinggi. Begitu pula mereka lebih
dipengaruhi oleh kekuatan argumentasi sebagaimana berlawanan dengan cara dimana daya tarik diekspresikan dan divisualisasikan, yang digambarkan sebagai keterlibatan
pesan. Konsumen juga dapat terlihat dengan produk atau merek. Mereka akan lebih
melihat perbedaan dalam sifat yang ditawarkan oleh berbagai produktivitas atau merek, dan hasilnya yang lazim adalah kesetiaan atau loyalitas yang lebih besar
ketika preferensi didasarkan atas keterlibatan yang dirasakan tinggi. Akhirnya terdapat kemungkinan yang lebih besar dari pemecahan masalah
yang diperluas apabila tingkat keterlibatan tinggi, sementara keterlibatan yang relatif rendah akan menyebabkan taktik atau teknik pilihan yang lebih disederhanakan dari
pemecahan masalah yang relatif terbatas. Hal ini diekspresikan dalam jumlah upaya yang dikerahkan dalam proses pencarian informasi dan evaluasi alternatif Setiadi,
2003:123-124.
H. Faktor Anteseden dari Keterlibatan
Menurut Engel et al 1995 ada 3 Faktor – Faktor yang mempengaruh iatau menghasilkan Keterlibatan konsumen yaitu Simamora,2003:263-265 adalah :
1. Faktor pribadi
Irma Yuliani F. : A n a l i s i s K e t e r l i b a t a n K o n s u m e n d a n P er b e d a a n A n t a r M e r e k t e r h a d a p Keputusan Membeli Sabun Kecantikan Pada Mahasiswi M a n a j e m e n E k s t e n s i F E U S U , 2 0 0 7 .
U S U R e p os i t o r y © 2 0 0 9
10
10 Tanpa pengaktifan kebutuhan dan dorongan, maka tidak akan ada keterlibatan,
dan ini paling kuat apabila produk atau jasa dipandang sebagai citra diri yang mempertinggi. Bila demikian halnya, maka hal ini mungkin langgeng,
sebagaimana berlawanan dengan situasional atau temporer. 2.
Faktor produk Produk ini menimbulkan keterlibatan dalam dan dari diri sendiri. Sepertinya
cara konsumen merespon suatu produk, itulah yang akan menentukan tingkat keterlibatan mereka. Meskipun begitu, karakteristik produk dapat membentuk
keterlibatan konsumen. Secara umum, keterlibatan lebih besar untuk produk yang memenuhi kebutuhan dan nilai yang penting. Selain itu, keterlibatan dapat
meningkat karena alternatif pilihan dipandang secara lebih, dibedakan di dalam penyajian mereka.
Perilaku konsumen melibatkan resiko dalam pengertian bahwa setiap tindakan konsumen akan menimbulkan akibat yang tidak dapat diantisipasi dengan yang
mendekati kepastian dan sebagian mungkin tidak menyenangkan. Banyak jenis resiko yang disadari telah teridentifikasi, termasuk resiko fisik resiko yang
membahayakan tubuh, resiko psikologis khususnya efek negatif pada citra diri, untuk kerja takut bahwa produk tidak akan bekerja sebagaimana yang
diharapkan, dan keuangan resiko bahwa hasil akan menyebabkan hilangnya pendapatan. Sebagaimana orang akan mengharapkan secara logis, semakin besar
resiko yang disadari atau yang dihadapi, maka semakin besar kemungkinan adanya keterlibatan yang lebih tinggi. Apabila resiko yang disadari menjadi lebih
tinggi, maka akan ada motivasi entah untuk menghindari pembelian dan
Irma Yuliani F. : A n a l i s i s K e t e r l i b a t a n K o n s u m e n d a n P er b e d a a n A n t a r M e r e k t e r h a d a p Keputusan Membeli Sabun Kecantikan Pada Mahasiswi M a n a j e m e n E k s t e n s i F E U S U , 2 0 0 7 .
U S U R e p os i t o r y © 2 0 0 9
11
11 pemakaian sama sekali atau meminimumkan resiko melalui pencarian dan tahap
evaluasi alternatif di dalam pemecahan masalah yang lebih luas. Nilai akhir dari produk juga merupakan faktor yang menentukan, yaitu daya
tarik emosionalnya dan kemampuannya yang disadari untuk memberikan kesenangan yang terlepas dari manfaat objektifnya. Hingga tingkat dimana
pertimbangan subjektif ini penting, maka keterlibatan akan terus meningkat.
3. Faktor situasi
Keterlibatan yang langgeng dapat dipertimbangkan sebagai ciri yang stabil, keterlibatan situasi instrumental akan berubah sepanjang waktu.
Keterlibatan situasi juga bersifat operasional atas dasar temporer dan akan memudar segera setelah hasil pembelian terpecahkan Setiadi, 2003:121-
123.
Irma Yuliani F. : A n a l i s i s K e t e r l i b a t a n K o n s u m e n d a n P er b e d a a n A n t a r M e r e k t e r h a d a p Keputusan Membeli Sabun Kecantikan Pada Mahasiswi M a n a j e m e n E k s t e n s i F E U S U , 2 0 0 7 .
U S U R e p os i t o r y © 2 0 0 9
12
12
BAB III GAMBARAN UMUM PRODUK