2.5.1 Evaluasi Sumber Daya Informasi Eleketronik
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika sebuah lembaga atau institusi dalam hal ini perpustakaan, dalam menciptakan sebuah koleksi digital.
Seperti yang dikemukakan oleh IFLA 2012: 7-12 yaitu: a.
Konten: sumber daya informasi elektronik harus mendukung kurikulum dan penelitian Universitas. Harus ada target yang diharapkan dari
penggunaannya. Konten harus unik, akurasi datanya harus lengkap dibandingkan dengan format tercetak;
b. Persyaratan Teknis: persyaratan teknis terdiri atas metode akses, otentikasi,
dan kompatibilitas. Sebaiknya sumber daya informasi elektronik harus tersedia untuk akses jarak jauh;
c. Fungsi dan Keandalan Sistem: sumber daya informasi elektronik
mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan format cetak lainnya, yakni : interface antarmuka sumber daya elektronik harus user-friendly,
pencarian dan pemakaian software harus fleksibel;
d. Dukungan Vendor: vendor sumber daya informasi elektronik harus dapat
diandalkan, vendor harus memberikan pelaporan statistik, tepat waktu, akurat, dan professional;
e. Supply: tidak seperti koleksi tercetak, tidak ada model standar untuk
kemasan dan harga publikasi elektronik.
2.5.2 Frekuensi Pemanfaatan Sumber Daya Informasi Elektronik
Frekuensi pemanfaatan sumber daya informasi elektronik maksudnya proses, tindakan yang dilakukan dalam memanfaatkan sumber daya informasi
elektronik yang digunakan. Informasi yang digunakan sudah memiliki nilai guna.
Setiap pengguna perpustakaan memiliki frekuensi dalam memanfaatkan sumber daya informasi elektronik yang berbeda-beda. Hal ini tergantung pada kebutuhan
informasi, waktu dan kesempatan yang mereka miliki. Oleh karena itu, frekuensi pemanfaatan sumber daya informasi elektronik merupakan indikator untuk
mengetahui sejauh mana pengguna memanfaatkan sumber daya informasi elektronik pada perpustakaan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005: 245 menyebutkan bahwa frekuensi mengandung arti yaitu “kekerapan”. Frekuensi pemanfaatan koleksi berarti
memiliki makna kekerapan penggunaan koleksi oleh pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Semakin sering suatu koleksi perpustakaan digunakan, hal
itu menandakan bahwa informasi yang tersedia dalam koleksi tersebut benar-benar bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna.
Menurut Hardiningtyas 2009: 9 menyatakan bahwa “apabila koleksi sebuah perpustakaan dipakai dan bermanfaat maka koleksi tersebut berdayaguna dan sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan informasi yang diinginkan pengguna.” Permasalahannya, koleksi bagaimana yang berdayaguna bagi pemakainya. Hal ini tentu bergantung pada kesesuaian
informasi yang diinginkan pengguna. Oleh sebab itu, koleksi yang sesuai saja yang dimanfaatkan oleh pengguna. Sehingga dapat dijelaskan bahwa koleksi perpustakaan
bermanfaat untuk para pengguna perpustakaan dikarenakan informasi yang sesuai dengan permintaan pengguna, oleh sebab itu frekuensi memanfaatkan koleksi
perpustakaan semakin sering. Ketersediaan koleksi elektronik pada perpustakaan perguruan tinggi juga
mempengaruhi tingkat kunjungan pengguna ke sebuah perpustakaan tergantung bagaimana perpustakaan mampu memberikan informasi yang relevan kepada
penggunanya. Semakin baik perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi penggunanya maka semakin sering pengguna tersebut datang ke perpustakaan karena
mereka merasa informasi yang mereka butuhkan tersedia pada perpustakaan tersebut.
2.6 Institutional Repository 2.6.1 Pengertian Institutional Repository