Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan Jenis Koleksi Perpustakaan

pengembangan koleksi lamaretrospective; semua alokasianggaran pengembangan koleksi 2 Tujuan Eksternal a. Kebutuhan institusi lokal, untuk mengetahui: kinerja perpustakaan; rasionalisasi anggaran pengembangan koleksi yang diajukan; apakah anggaran yang diperoleh bisa menunjang kebutuhan; apakah perpustakaan tersebut sudah setara dengan unti pelayan lain dalam komunitas yang sama; alternatif lain dari penambahan ruang ruang penyimpanan; apakah koleksi sudah kadaluarsa; apakah koordinasi dalam program pengembangan koleksi sudah berjalan dengan baik; apakah tingkat duplikasi koleksi sudah tepat; apakah rasio biayakeuntungan costbenefit masuk akal; b. Kebutuhan luar organisasi, menyiapkan data untuk: akreditasi; badan-badan pendanaan dan donor; berbagai program jaringan, konsorsium dan kerjasama lainnya. Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa evaluasi koleksi dibutuhkan untuk mengkaji apakah koleksi yang tersedia sudah relevan dengan kebutuhan pengguna dan dimanfaatkan dengan baik oleh pengguna perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasinya dan apakah koleksi yang tersedia telah sesuai dengan kebutuhan pengembangan koleksi, kebutuhan anggaran, kebutuhan internal organisasi dan kebutuhan eksternal organisasi perpustakaan.

2.2 Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan

Istilah pemanfaatan terdiri dari kata manfaat. Kata manfaat itu sendiri diartikan sebagai guna; faedah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005: 711. Sedangkan istilah pemanfaatan diartikan sebagai proses, cara perbuatan memanfaatkan. Jadi, koleksi perpustakaan yang bermanfaat berarti koleksi yang berdayaguna bagi pemustakanya. Sedangkan, pemanfaatan koleksi perpustakaan berarti suatu proses bagaimana koleksi tersebut dapat dimanfaatkan oleh pemustaka. Menurut Hardiningtyas 2009: 2, “apabila koleksi sebuah perpustakaan dipakai dan bermanfaat maka koleksi tersebut berdayaguna dan sesuai dengan informasi yang diinginkan pemakai.” Permasalahannya, koleksi bagaimana yang berdayaguna bagi pemakainya. Hal ini tentu bergantung pada kesesuaian informasi yang diinginkan pemakai. Oleh sebab itu, koleksi yang sesuai saja yang didayagunakan oleh pemakai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan berdayaguna untuk para pemakai perpustakaan dikarenakan informasi yang sesuai dengan permintaan pemakai. Universitas Sumatera Utara

2.3 Jenis Koleksi Perpustakaan

Koleksi merupakan salah satu unsur pokok yang dimiliki oleh perpustakaan dalam menjalankan kegiatan pelayanan pengguna agar dapat dimanfaatkan secara maksimal. Koleksi perpustakaan tidak terbatas hanya pada buku saja, tetapi meliputi segala macam bentuk cetakan dan rekaman, termasuk koleksi digital. Koleksi perpustakaan dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu tercetak dan terekam. Menurut Sulistyo-Basuki 2009: 30, bahan pustaka mencakup: 1 Karya cetak Karya cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk pustaka yaitu: a. Buku Buku adalah bahan pustaka yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan yang paling umum terdapat dalam koleksi perpustakaan. Berdasarkan standar UNESCO tebal buku paling sedikit 49 halaman tidak termasuk kulit maupun jaket buku. b. Terbitan berseri Terbitan berseri adalah bahan pustaka yang direncakan untuk diterbitkan terus dengan jangka waktu tertentu. 2 Karya non cetak Karya non cetak adalah hasil pikiran manusia yang dituangkan tidak dalam bentuk cetak seperti buku, atau majalah melainkan dalam bentuk lain seperti: rekaman suara, rekaman video. Istilah lain untuk bahan pustaka ini adalah bahan non buku, yang termasuk dalam jenis bahan pustaka ini antara lain: a. Rekaman suara yaitu bahan pustaka dalam bentuk pita kaset dan piringan hitam. b. Gambar hidup dan rekaman video seperti film dan kaset video, selain bersifat rekreasi juga dipakai untuk pendidikan. c. Bahan grafika, ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang dapat dilihat langsung misalnya: lukisan foto, gambar teknik, serta bahan pustaka yang harus dilihat dengan bantuan misalnya: slide, transparansi, filmstrip dan lain sebagainya. d. Bahan kartografi, yang termasuk ke dalam jenis ini adalah peta, atlas, foto udara. 3 Bentuk mikro Bentuk mikro yaitu suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan semua bahan pustaka yang menggunakan media dan tidak dapat dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan microreader. 4 Karya dalam bentuk elektronik Dengan adanya teknologi informasi, maka informs dapat dituangkan ke dalam media elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau disc. Universitas Sumatera Utara Untuk membacanya diperlukan perangkat keras seperti komputer, CD ROM player dan sebagainya. Sedangkan Sumardji 1998: 13 menyatakan koleksi perpustakaan terdiri dari: 1. Berdasarkan cara menghasilkannya, koleksi perpustakaan terdiri dari: a. Koleksi berupa naskah yang ditulis dengan tulisan tangan asli, misalnya manuskrip; b. Koleksi berupa karya cetakan, misalnya buku-buku, majalah- majalah, surat kabar; c. Koleksi berupa karya alihan dari tulisan tangan asli maupun karya cetakan ke karya grafis dengan alat elektronik maupun fotografi, misalnya film, slide, piringan hitam, tape dan lain-lain. 2. Berdasarkan bentuknya, koleksi perpustakaan terdiri dari: a. Buku seperti buku teks, fiksi maupun non-fiksi, dan buku referensi seperti kamus, ensiklopedi, almanak, buku pegangan, bibliografi, index, abstrak, peta dan sebagainya; b. Penerbitan pemerintah, seperti Lembaran Negara, Tambahan Lembaran Negara, Berita Negara, Tambahan Berita Negara, Himpunan Peraturan-peraturan Pemerintah, dan sebagainya; c. Laporan penelitian, paper, skripsi, thesis, disertasi; d. Majalah, baik yang umum maupun yang khusus; e. Surat kabar; f. Karya alihan tulisan-tulisan ataupun cetakan-cetakan yang telah dibuat menjadi film, slide, piringan hitam, tape, dan sebagainya; g. Manuskrip; dan lain sebagainya. Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa perpustakaan memiliki berbagai jenis koleksi yang dilayangkan kepada pengguna baik koleksi dalam bentuk tercetak seperti buku dan terbitan berseri, koleksi non cetak seperti rekaman suara, gambar hidup dan rekaman video, bahan grafika, bahan kartografi, microfilm dan mikrofis. Karya dalam bentuk elektronik seperti pita magnetis, cakram atau disc dan koleksi lainnya. Semua koleksi tersebut dapat digunakan oleh pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasinya.

2.4 Koleksi Digital