BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kualitatif deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui secara mendalam perilaku seseorang dalam mengkonsumsi makanan
berserat. Menurut Joseph A. Maxwell 1996, tujuan penelitian kualitatif cocok untuk dikembangkan dalam mengkaji sebuah fenomena perilaku manusia, karena penelitian
kualitatif berusaha memahami makna understanding the meaning yang dimiliki oleh partisipan dalam sebuah studi tentang peristiwa, situasi, dan perilaku dimana mereka
terlibat di dalamnya. Dengan demikian, pendekatan kualitatif digunakan pada penelitian ini agar dapat memahami makna perilaku subjek penelitian dalam mengkonsumsi serat.
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan FKIK UIN Jakarta pada bulan Juli-Agustus 2012. Pemilihan lokasi penelitian memiliki
beberapa pertimbangan, diantaranya berdasarkan hasil studi pendahuluan diketahui bahwa mahasiswa FKIK UIN Jakarta yang memiliki perilaku baik untuk memenuhi
kebutuhan serat hariannya 20-35 grhari hanya 8,7, sedangkan 52,3 diantaranya memiliki pengetahuan yang baik tentang konsumsi serat. Hal inilah yang perlu digali
secara mendalam, sebab menurut Notoatmodjo 2007, pengetahuan merupakan salah
satu domain yang sangat penting dalam terbentuknya perilaku. Di samping itu, berdasarkan pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan Dengan demikian, mahasiswa FKIK yang sebagian besar memiliki
pengetahuan baik tentang konsumsi serat seharusnya memiliki perilaku konsumsi serat yang baik pula.
4.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan melakukan pengumpulan data primer. Pengumpulan data primer dilakukan melalui teknik
wawancara mendalam. Menurut Sugiyono 2010, wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari informan yang lebih
mendalam. Susan Stainback 1988 dalam Sugiyono 2010 mengemukakan bahwa dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam
tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi. Dengan demikian, pada penelitian ini akan menggunakan metode wawancara mendalam agar
dapat diketahui hal-hal yang lebih mendalam tentang alasan yang melandasi informan penelitian dalam mengkonsumsi makanan berserat.
4.4. Informan Penelitian