persentase mahasiswa FKIK yang telah memenuhi kebutuhan serat harian lebih rendah dibandingkan dengan mahasiswa non FKIK.
Berdasarkan hal-hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang melandasi perilaku mahasiswa Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan UIN Jakarta, yang memiliki pengetahuan lebih baik dibanding mahasiswa lainnya dalam mengkonsumsi makanan berserat. Dalam penelitian ini, theory
of planned behavior yang merupakan teori perilaku tingkat intrapersonal akan digunakan untuk mengetahui faktor yang melatarbelakangi terbentuknya perilaku tersebut dalam
tingkat individu.
1.2. Rumusan Masalah
Serat merupakan zat non gizi yang sangat dibutuhkan bagi tubuh. Kekurangan serat dalam tubuh dapat mengakibatkan timbulnya berbagai jenis penyakit. Berdasarkan
hasil analisis data konsumsi makanan penduduk Indonesia dalam Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008, menunjukkan bahwa secara keseluruhan hanya 6,4 penduduk
Indonesia yang cukup mengkonsumsi serat.. Mahasiswa sebagai kelompok individu yang cenderung mementingkan kepraktisan dan peer group
sering kali memilih makanan cepat saji dan jenis makanan instan lainnya yang rendah serat.
Beberapa penelitian tentang konsumsi serat pada remaja dan mahasiswa telah dilakukan. Hasil penelitian Siagian 2004 menunjukan bahwa adanya korelasi positif
antara konsumsi serat makanan dengan faktor karakteristik sosial ekonomi keluarga dan tingkat pengetahuan gizi. Penelitian yang dilakukan Faizah 2007, Chairunisa 2007
juga menunjukkan adanya hubungan antara pengetahuan dengan pola konsumsi
makanan sumber serat. Sementara hasil penelitian Badrialaily 2004 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara uang saku yang diterima setiap bulan
dengan konsumsi serat makanan. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan pada mahasiswa UIN
Jakarta, diketahui bahwa mahasiswa FKIK UIN Jakarta lebih banyak yang mengetahui tentang kebutuhan serat 52,3 dibandingkan dengan mahasiswa non FKIK 5,7.
Namun, rata-rata konsumsi serat dan persentase mahasiswa FKIK yang telah memenuhi kebutuhan serat harian lebih rendah dibandingkan dengan mahasiswa non FKIK. Rata-
rata konsumsi serat harian mahasiswa FKIK UIN Jakarta adalah 15,93 grhari, sedangkan rata-rata konsumsi serat harian mahasiswa non FKIK adalah 18,44 grhari.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang melandasi terbentuknya perilaku konsumsi serat di kalangan mahasiswa FKIK UIN
Jakarta dengan menggunakan teori pada tingkat intrapersonal atau individu.
1.3. Pertanyaan Penelitian