peningkatan peningkatan pendapatan di bidang pertanian, hasil yang akan dicapai selalu ada kaitannya dengan struktur pemilikan dan pengunaan tanah. Inilah yang
dalam literatur disebut sebagai masalah land tenure yang imlikasinya sangat luas bagi keberhasilan peningkatan ekonomi pertanian. Oleh karena itu kegitan landreform dan
redistribusi tanah sebenarnya merupakan bagian integral dari revitalisasi pertanian
136
.
2. Hubungan Distribusi dan Pendapatan Masyarakat
Masalah pertanahan di Indonesia pada saat ini dan dimasa yang akan datang masih akan berkutat dengan implikasi dan faktor-faktor berikut :
1. Disparitas pembangunan antar sektor yang kurang serasi
2. Disparitas pembangunan antar wilayah yang cukup besar
3. Sistem administrasi pertanahan dan penegakan hukum yang belum memadai
4. Implementasi Undang-undang Penataan Ruang yang masih lemah
5. Penguasaan tanah yang tidak kondusif untuk pengembangan pertanian yang
kompatibel dengan tuntutan peningkatan keunggulan kompetitif produk. Rata-rata penguasan tanah terlalu kecil dan terus menyusut seiring dengan meningktanya
jumlah penduduk dan tersu berlangsungnya pemecahan lahan melalui pewarisan.
6. Persaingan antara sektor, anatar golongan masyarakat ataupun antara individu
untuk memperoleh lahan semakin tajam. Peningkatan kebutuhan tanah untuk pengembangan prasarana perhubungan, industri, jasa dan pemukiman serta untuk
pertanian
137
. Data kuantitatif yang dapat memberikan ilustrasi betapa strategisnya peranan
tanah dan pertanian dalam ekonomi masyarakat khususnya masyarakat pedesaan terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah dapat disimak dari hasil analisa
data PATANAS :
136
Makalah, Reforma Agraria Sebagai Bagian Integral dari Revitalisasi Pertanian dan Pembangunan Ekonomi Pedesaan, hlm. 91.
www.google.com Akses tanggal 2 Maret 2009.
137
Ibid, hlm. 91.
Ira Sumaya : Analisis Hukum Landreform Sebagai Upaya Meningkatkan Pendapatan Ekonomi Masyarakat Studi Pada Kegiatan Redistribusi Tanah Di Kota Medan Priode 2007-2008, 2009
1. Sekitar 51 persen dari pendapatan rumah tangga adalah berasal dari pertanian di
Jawa 33 persen, di luar jawa 61 persen. 2.
pertanian semakin peranannya sebagai gantungan nafkah utama rumah tangga pada kelas-kelas berpendapatan rendah.
Menyimak fakta seperti tersebut diatas maka pemecahan permasalahan yang ditujukan untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga petani maupun masyarakat
pedesaan pada umumnya, harus mempertimbangkan beberapa faktor strategis sebagai berikut :
a.Perbaikan Distribusi dan Struktur Penguasaan tanah.
Ini adalah masalah paling strategis. Secara teoritis, redistribusi tanah landreform adalah jawaban paling tajam yang dapat diajukan. Akan tatapi
perumusan maupun implementasi kebijakan mengenai substansi ini memang membutuhkan suatu keputusan politik yang berani. Dalam konteks yang demikian itu,
reforma agraria merupakan pendekatan yang secara teoritis maupun empiris layak untuk ditempuh. Dalam reforma agraria, perbaikan distribusi penguasaan tanah
ditempuh melalui dua jalur : 1 distribusi pemilikan, dan 2 distribusi penggarapan. Sebelum sampai pada keputusan tersebut, langkah pertama yang harus
dibenahi adalah sistem dokumentasi dan administrasi pertanahan. Penegakan hukum dibidang pertanahan sebagaimana yang tertuang dalam UUPA dan peraturan
Ira Sumaya : Analisis Hukum Landreform Sebagai Upaya Meningkatkan Pendapatan Ekonomi Masyarakat Studi Pada Kegiatan Redistribusi Tanah Di Kota Medan Priode 2007-2008, 2009
pelaksananya mengenai Landreform dan Redistribusi tanah harus dilakukan secara konsiten dan konsekuen
138
. Simultan dengan itu, perlu dipikirkan pula kebijakan-kebijakan yang
ditujukan untuk mencegah frgamentasi tanah lebih lanjut. Pola perwarisan perlu dikaji. Sistem transaksi tanah antara satu pihak dengan pihak lain harus dibatasi
apabila kecenderungannya adalah untuk memperlakukan tanah sebagai komoditas. Pemanfaatan ruang harus efisien. Konversi lahan pertanian ke nonpertanian harus
dikendalikan sampai pada tingkat paling rendah, karena bukan hanya pada luasan lahan pertanian menjadi semankin sempit tetapi lahan-lahan disekitarnya pada
umumnya menjadi tidak kondusif lagi untuk kegiatan petanian. Pada saat yang sama, perbaikan persebaran penduduk harus terus diupayakan, baik secara langsung
maupun secara tidak langsung.terkait dengan konteks ini, dalam implementasi undang-undang perluasan otonomi daerah diperlukan berbagai pendekatan yang dapat
mengeliminasimeminimalkan konflik-konflik pendatang dengan penduduk setempat.
b.Perbaikan Pendapatan dan Upah Buruh Tani
Sulit untuk membayangkan rumah tangga masyarakat tani dapat memenuhi kebutuhannya apabila sumber pendapatan utamanya harus bergantung pada kegiatan
buruh tani semata. Permintaan tenaga kerja di pertanian adalah berfluktuasi dan musiman seasonal. Semantara itu jumlah permintaan tenaga kerja per unit luasan
usaha tani semankin menurun pula.
138
Ibid, hlm. 92..
Ira Sumaya : Analisis Hukum Landreform Sebagai Upaya Meningkatkan Pendapatan Ekonomi Masyarakat Studi Pada Kegiatan Redistribusi Tanah Di Kota Medan Priode 2007-2008, 2009
Perbaikan upah buruh tani harus dilakukan secara secara tidak langsung melalui peningkatan intensitas penguasaan lahantanah garapan usahatani maupun
melalui penciptaan kesempatan kerja non pertanian yang dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak. Secara teoritis sulit untuk melakukan intervensi formal dalam perbaikan
upah buruh tani karena posisi petani maupun buruh tani adalah dilematis. Hal ini disebabkan sebagian buruh tani adalah juga petani, demikian pula sebaliknya.
Akibatnya seorang petani di satu sisi berdiri sebagai pihak pemasok tenaga kerja sisi penawaran, dibagian lain ketika berurusan dengan usahatani garapannya mereka
berdiri disisi permintaan. Perkembangan upah minimum regional dalam lapangan usaha pertanian di
kota Medan, bahwa pada sektor lapangan usaha pertanian terjadi peningkatan upah minimum regional di Kota Medan mulai dari tahun 2003 yang berada pada angka
555.500 terjadi peningkatan sampai dengan tahun 2006 yang mencapai angka 877.400
139
. Hal ini tentunya menunjukan adanya keinginan Pemerintah Kota Medan untuk memperbaiki struktur prekonomian khususnya dalam meningkatkan
pendapatan ekonomi petani. Sebagai sektor andalan, sektor pertanian mempunyai peranan langsung dan
tidak langsung dalam prekonomian daerah. Peran langsung sektor pertannian dalam perekonomian daerah adalah melalui sektor PDRB, pengetasan kemiskinan,
139
Upah Minimum Regional Menurut Lapangan Usaha Minimum Wage by Sectors, Kantor Departemen Tenaga Kerja Kota Medan, Source : Departement Office of Man Power, Medan City,
melaui BPS Kota Medan, www.bps-medan.go.id
. Akses tanggal 24 maret 2009.
Ira Sumaya : Analisis Hukum Landreform Sebagai Upaya Meningkatkan Pendapatan Ekonomi Masyarakat Studi Pada Kegiatan Redistribusi Tanah Di Kota Medan Priode 2007-2008, 2009
penyediaan lapangan kerja, perbaikan pendapatan masyarakat dan lain-lain. Untuk berbagai keberhasilan yang dipeoleh selama 1 satu tahun terakhir dari 1 Juni 2008
sd 30 Mei 2009 dapat digambarkan sebagai berikut :
1. PDRB Pertanian