2.7. Perilaku
Pada dasarnya bentuk perilaku itu hanya dapat dilihat dari sikap dan tindakan saja, sedangkan perilaku manusia adalah hasil pengalaman serta interaksi manusia
dengan lingkungan yang berwujud dalam bentuk pengetahuan , sikap dan tindakan. Dapat juga diartikan sebagai suatu kegiatan yang dapat diamati secara langsung
maupun dengan menggunakan alat Sarwono, 2004 Perilaku manusia pada hakekatnya merupakan aktifitas dari manusia itu sendiri.
Perilaku merupakan refleksi dari berbagai gejala kejiwaan, seperti pengetahuan, keinginan, kehendak, minat, motivasi, persepsi, sikap dan lain-lain. Gejala-gejala
kejiwaan tersebut dipengaruhi oleh pengalaman, keyakinan, fasilitas dan faktor sosial budaya yang ada di lingkungannya Notoatmojdo, 2003.
Perilaku masyarakat untuk buang air besar di sembarang tempat dan kebiasaan tidak memakai alas kaki mempunyai intensitas infeksi cacing tambang pada
penduduk di Desa Jagapati Bali, dengan pola transmisi infeksi cacing tersebut pada umumnya terjadi di dekat rumah Bakta, 1995.
Perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman, sehingga hal tersebut dapat memunculkan sikap terhadap nilai-nilai
yang baik dan salah satunya adalah nilaki kesehatan. Kurangnya pengetahuan anak tentang infeksi kecacingan merupakan faktor dasar seorang anak berperilaku. Hal ini
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahzumi 2000 bahwa terdapat penurunan kejadian infeksi kecacingan pada anak Sekolah Dasar setelah diberikan
pendidikan kesehatan.
Rahmad Rizki Zukhriadi Dly: Hubungan Higiene Perorangan Siswa Dengan Infeksi Kecacingan Anak SD Negeri Di Kecamatan Sibolga Kota Kota Sibolga, 2008.
USU e-Repository © 2008
2.8. Sanitasi Lingkungan
Sanitasi atau kesehatan lingkungan pada hakekatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap
terwujudnya status kesehatan yang optimum pula. Adapun yang dimaksud dengan usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk memperbaiki atau
mengoptimumkan lingkungan hidup manusia agar merupakan media yang baik untuk terwujudnya kesehatan yang optimum bagi manusia yang hidup di dalamnya.
Menurut Riyadi 1984 sanitasi lingkungan adalah prinsip-prinsip usaha untuk meniadakan atau setidak-tidaknya menguasai faktor-faktor lingkungan yang dapat
menimbulkan penyakit, melalui kegiatan-kegiatan yang ditunjukkan untuk mengendalikan:
a. Sanitasi air
b. Sanitasi makanan
c. Pembuangan kotoran, air buangan dan sampah
d. Sanitasi udara
e. Vektor dan binatang pengerat, dan
f. Hygiene perumahan dan halaman
Dalam penanggulangan cacingan, pengawasan sanitasi air dan makanan sangat penting, karena penularan cacing terjadi melalui air dan makanan yang
terkontaminasi oleh telur dan larva cacing Riyadi, 1984.
Rahmad Rizki Zukhriadi Dly: Hubungan Higiene Perorangan Siswa Dengan Infeksi Kecacingan Anak SD Negeri Di Kecamatan Sibolga Kota Kota Sibolga, 2008.
USU e-Repository © 2008
2.9. Landasan teori