BAB IV KEPEMILIKAN SAHAM BUMN YANG TERSEBAR
UNTUK KEPENTINGAN HAJAT HIDUP ORANG BANYAK
A. Pengantar
Dalam rangka Indonesia BUMN Business Exhibition yang dilaksanakan pada tanggal 11 April 2007 - 15 April 2007 di Jakarta, teridentifikasi bahwa masalah-
masalah urgen yang sedang dihadapi Pemerintah Indonesia sekarang dalam upaya mengoptimalkan kinerja BUMN antara lain: 1 kemajuannya terhambat karena
hukum yang mengatur BUMN begitu banyak dan tumpang-tindih maka perlu disederhanakan; 2 sistem pengelolaan dan kepemilikan aset BUMN yang tidak jelas
sehingga menimbulkan polemik antara BUMN, Departemen Keuangan Depkeu, Badan Pemeriksa Keuangan BPK, Aparat Penegak Hukum dan Pihak Ketiga yang
menguasai aset BUMN; 3 banyaknya regulasi sektoral seperti peraturan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah atau instansi lainnya yang menghambat kinerja
BUMN untuk menggerakkan sektor ekonomi, sehingga sektor-sektor penting dan strategis yang seharusnya dikuasai dan dikelola oleh negara itu menjadi tidak jelas;
4 penugasan kewajiban kepada publik dari BUMN PSO dan subsidi, di mana sebagai akibat dari kurangnya pembayaran biaya pemeliharaan pada KAI dan Pelni
yang nilainya mencapai triliunan rupiah menyebabkan kedua BUMN tersebut memiliki kinerja yang relatif rendah; 5 adanya bantuan pemerintah yang belum
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
ditetapkan status hukumnya senilai Rp 3,81 triliun; 6 penyusutan jumlah BUMN, privatisasi dan penyertaan modal negara.
344
Dalam hubungan ini, banyak ahli sependapat bahwa krisis ekonomi Indonesia yang belum pulih hingga saat ini sangat memberatkan bagi kelangsungan hidup sejumlah
BUMN, terutama pada aspek keuangan. Kebijakan yang diambil pemerintah untuk memecahkan persoalan pelik ini adalah melaksanakan strategi efisiensi yang bersifat
praktis dengan tiga langkah alternatif. Pertama, merjer yaitu menggabungkan beberapa BUMN ke dalam satu manajemen baru dengan membentuk perusahaan baru dan
perusahaan lama menjadi hilang. Kedua, akuisisi di mana pemerintah meminta manajemen satu BUMN tertentu untuk membeli BUMN lainnya dan keberadaan BUMN lama tetap
dipertahankan. Ketiga, likuidasi atau pembubaran terpaksa dilakukan apabila langkah penyelamatan BUMN itu sulit dilakukan oleh pemerintah.
345
344
Lihat Republika, 14 Mei 2007. Bandingkan dengan Musi Umar yang mengemukakan bahwa suatu negara yang telah berhasil melaksanakan demokrasi ekonomi akan berhasil pula dalam
mengelola bangsa. Demokrasi di bidang politik, tanpa diikuti demokrasi ekonomi, hanya akan melahirkan kesenjangan di antara rakyat. Karena itu dibutuhkan suatu visi yang kuat untuk dapat
melaksanakan demokrasi ekonomi secara baik untuk kemajuan suatu bangsa. Presiden pertama Indonesia yaitu Soekarno pernah mengatakan bahwa demokrasi politik saja belum cukup
menyelamatkan rakyat. Penyebab kegagalan demokrasi ekonomi di Indonesia antara lain: i salah memilih konsep pembangunan yang hanya peduli pada pertumbuhan; ii pembangunan tanpa ideologi
pembebasan; iii pemimpin yang tidak punya keberanian moral untuk berpihak pada perbadayaan kaum pribumi; iv ekonomi yang pro pasar bebas; dan v kualitas sumber daya manusia yang rendah.
Berbeda dengan Malaysia yang dengan tegas punya kebijakan ekonomi yang berpihak pada pribumi yang memang tertinggal dalam bidang ekonomi. Langkah pemerintah yang mendukung pribumi
bertujuan untuk memberi kesempatan bangkitnya usaha pribumi yang selama masa penjajahan menjadi kelompok yang terpinggirkan. Hal ini disampaikan Musi Umar selaku Ketua Institute for Social
Empowerment and Democracy Insed dalam diskusi “Demokrasi Ekonomi di Indonesia dan Malaysia” di Kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP UI di Depok, tanggal 12 April
2007. Diskusi yang diselenggarakan Departemen Sosiologi FISIP UI dan Insed ini menghadirkan pembicara lain seperti Mohammad Zain dari Universitas Utara Malaysia, Prof. Tischler dari Australia,
dan Prof. Syaharuddin dari Universitas Teknologi MARA Malaysia. Lihat Kompas, 14 April 2007.
345
Indra Bastian, Op.Cit., hal. 276.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Persoalan kinerja dan restrukturisasi perusahaan negara BUMN di Indonesia adalah dua hal pokok yang saling kait-mengkait satu sama lain dan tidak terpisahkan
karena keduanya merupakan persoalan yang bersifat kausal sebab-akibat. Namun untuk kepentingan penelitian ini dipisahkan agar kedua masalah pokok itu menjadi
lebih mudah dipahami dari berbagai perspektif bidang ilmu pengetahuan seperti sosiologi, kultur, politik, filsafat, hukum dan ekonomi.
B. Masalah Umum BUMN