30  Energi 4
4 -
- -
31  Industri Berbasis
Teknologi 5
5 -
- -
32  Baja dan
Konstruksi Baja 3
3 -
- -
33  Telekomunikasi 5
3 -
- -
34  Industri Pertahanan 2
2 -
- -
35  Semen 3
3 -
- -
36  Industri Sandang 2
2 -
- -
37  Aneka Industri 3
3 -
- -
Jumlah 161
124 11
25 1
Sumber: Kementerian BUMN, Tahun 2007.
C. Peranan Negara dalam Sistem Perekonomian Nasional
Terjadinya krisis ekonomi dunia pada tahun 1929 menyebabkan negara tidak lagi bersifat pasif, di mana untuk mencapai tujuan kesejahteraan masyarakat, negara
dituntut  ikut  campur  dalam  segala  aspek  kehidupan  sosial,  dengan  adigium,  negara bertanggung  jawab  atas  kesejahteraan  setiap  warga  negaranya mulai  dari  buaian  ibu
sampai  masuk  liang  kubur  from  the  craddie  to  the  grave.  Pada  tahun-tahun berikutnya,  boleh  dikatakan  tidak  ada  satupun  aspek  kehidupan  yang  lepas  dan
campur tangan negara dan peran sentral negara tersebut, yang dapat bertahan sampai tahun 1960-an, karena keterlibatan negara terlalu jauh dalam kehidupan  masyarakat.
Ironisnya bukannya masyarakat makin sejahtera, justru yang terjadi sebaliknya.
118
Melihat  kondisi  seperti  itu,  lebih  dari  40  persen  sektor  negara  di  Inggris 1980-1988  diubah  menjadi  perusahaan  swasta  dan  berhasil  meningkatkan
kesejahteraan  rakyat,  sehingga  keberhasilan  itu  merupakan  model  utama  dalam
118
Ibrahim R., Op.Cit, hal. 8.
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
perubahan  global  dari  negara  kesejahteraan  welfare  state  menjadi  privatisasi  atau penswastaan  BUMN.  Ini  kemudian  menjadi  tren  dunia,  sehingga  tidak  ada  satu
negara  pun  yang  tidak  ikut,  tak  terkecuali  Indonesia.  Negara  yang  memiliki  tradisi demokrasi dan negara maju yang mengikuti jejak Inggris berhasil, sedangkan negara
sedang berkembang kebanyakan salah urus dalam privatisasi, termasuk Indonesia.
119
Boleh  dikatakan  bahwa  format  keterlibatan  negara  dalam  aktivitas  ekonomi bersumber  pada  politik  ekonomi  suatu  negara,  sebagai  konsekuensi  dari
perkembangan ajaran welfare state. Kemudian muncul berbagai pertanyaan: Apakah politik  ekonomi  menghendaki  atau  mengharuskan  keterlibatan  negara  dalam  bentuk
perusahaan  negara  BUMN.  Apabila  jawabannya:  ya,  pertanyaan  selanjutnya: apakah  keterlibatan  negara  itu  secara  keseluruhan  atau  terbatas.  Bila  keterlibatan
negara terbatas, maka perlu dirumuskan di mana batas-batasnya, apa saja yang boleh dimasuki,  apa  saja  yang  tidak  boleh  dimasukinya.  Dari  latar  belakang  inilah  yang
kemudian melahirkan bentuk atau jenis BUMN.
120
Persoalan  peranan  negara  atau  pemerintah  di  bidang  perekonomian  sudah sejak  lama  menimbulkan  perdebatan  ideologis  antara  empat  aliran  utama  mazab
119
Ibid. Dapat ditambahkan bahwa konsep keterlibatan negara dalam bidang ekonomi secara riil,  untuk  pertama  kali  dikemukakan  oleh  Beveridge,  seorang  anggota  Parlemen  Inggris  dalam
laporannya  dan  mengandung  suatu  program  sosial,  yaitu:  pemerataan  pendapatan  masyarakat, kesejahteraan  sosial  sejak  manusia  lahir  sampai  meninggal  dunia,  penyediaan  lapangan  kerja,
pengawasan  atas  upah  oleh  pemerintah,  dan  usaha  dalam  bidang  pendidikan.  Jika  dikaji  laporan  dari Beveridge  terkandung  konsep  negara  kesejahteraan,  yang  akhirnya  meluas  dan  diterima  oleh  banyak
pihak.  Tahap  perkembangannya,  sejak  tahun  1883,  Kanselir  Jerman  Otto  Von  Bismarck memperkenalkan Asuransi Sosial yang dibiayai oleh pemerintah dan tahun 1889 lahirlah UU Pensiun,
yang  memberikan  pensiun  kepada  pekerja  usia  70  tahun.  Kemudian,  Presiden  Amerika  Serikat  F.D. Roosevelt, 46 tahun kemudian mempertegas dan mempopulerkan kembali konsep negara kesejahteraan
tersebut dengan program New Deals Social Secyrity Acts 1935. Ibid, hal. 11.
120
Ibid, hal. 8.
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
ekonomi dunia yaitu laissez faire, sosialisme, liberalisme modern, dan konservatisme modern.  Namun  pertanyaan  mendasar  yang  dipersoalkan  adalah  peranan  seperti  apa
yang  dimainkan  dalam  hal  kepemilikan  dan  pengelolaan  pemerintah  di  bidang ekonomi.
121
Beberapa  ahli  ekonomi  berpandangan  bahwa  laissez  faire  sama  dengan kapitalisme.  Padahal  kapitalisme  itu  sendiri  bukanlah  ideologi  politik,  melainkan
suatu  sistem  ekonomi  yang  didominasi  pihak  swasta  terutama  dalam  hal  cara-cara berproduksi, pendistribusian hasil-hasil produksi, serta pertukaran barang dan jasa.
122
Di  belahan  dunia  barat,  laissez  faire  adalah  ideologi  politik  yang  sepenuhnya bersandar  pada  kapitalisme,  yang  dalam  perkembangannya  mereka  selalu  berusaha
agar kapitalisme itu sendiri menjadi sebuah sistem ekonomi. Paham laissez faire lahir di  Perancis  semasa  pemerintahan  Raja  Louis  XIV,  dan  istilah  laissez  faire  pertama
kali  muncul  dalam  pertemuan  khusus  dengan  Menteri  Keuangan  Perancis  Jean Baptiste  1619-1683  yang  diprakarsai  oleh  pemerintah.  Ketika  Menteri  Keuangan
menanyakan  apa  yang  dapat  dibantu  oleh  pemerintah  untuk  kepentingan  para saudagar,  salah  seorang  di  antara  mereka  menjawab:  laissez  faire  leave  us  alone:
biarkan  kami  berusaha  sendiri.  Sejak  itu  laissez  faire  diakui  sebagai  ideologi  yang
121
Austin  Ranney,  Governing:  An  Introduction  to  Political  Science  7th  Edition,  London: Prentice Hall International, Inc., 1996, hal. 79. Menurut teori kedaulatan negara oleh Jean Bodin dan
George  Jelinek:  “Kekuasaan  tertinggi  ada  pada  negara  dan  negara  mengatur  kehidupan  anggota masyarakatnya.  Negara  yang  berdaulat  melindungi  anggota  masyarakatnya  terutama  anggota
masyarakat  yang  lemah”.  Dalam  hal  ini,  “teori  kedaulatan  negara  akan  berfungsi  apabila  didukung oleh  teori  pengayoman  dan  teori  perlindungan”.  Lihat  Soehino,  Ilmu  Negara,  Yogyakarta:  Liberty,
1996.
122
Menurut  Austin  Ranney,  kapitalisme  adalah  “an  economic  system  in  which  the  means  of production,  distribution  dan  exchange  are  privately  owned  and  operated”.  Lihat  Austin  Ranney,
Op.Cit., hal. 81.
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
menghendaki  campur  tangan  pemerintah  sekecil  mungkin  di  bidang  ekonomi. Dengan  demikian  jelas  bahwa  kapitalisme  adalah  “tangan-tangan  politik”  yang
bekerja  untuk  kepentingan  laissez  faire  dalam  mengelola  berbagai  kebijakan pemerintah di bidang ekonomi dan bisnis.
123
Di  antara  sistem  ekonomi  yang  ada,  para  penganut  paham  laissez  faire meyakini  bahwa  kapitalisme  adalah  sistem  ekonomi  yang  paling  baik.  Sistem
ekonomi  kapitalis  akan  berjalan  dengan  sendirinya  apabila  pemerintah  hanya mengurusi  penyediaan  kondisi  pasar  bagi  persaingan  ekonomi  yang  bebas;  menjaga
hukum  dan  ketertiban;  menjamin  legalitas  kontrak-kontrak  bisnis;  melindungi  dan menjaga  hak  milik  pribadi  private  property;  dan  mempertahankan  negara  dari
serangan  musuh.  Negara  atau  Pemerintah  harus  membiarkan  berlangsungnya persaingan  bebas  antar  sesama  pengusaha  di  lingkungan  swasta,  sehingga  berbagai
keputusan  dengan  sendirinya  akan  diciptakan  oleh  pasar  dan  diatur  secara  alamiah oleh hukum ekonomi, dan lebih jauh pemerintah tidak perlu membantu mereka yang
berhasil ataupun yang gagal dalam menjalankan usaha.
124
Menurut sebagian besar pendukung laissez faire, bahwa dalam pembangunan ekonomi suatu negara, kebijakan yang semestinya dipilih oleh pemerintahnya adalah
dengan  membiarkan  ekonomi  sepenuhnya  tidak  diatur  oleh  siapapun,  kecuali  oleh pasar  bebas  market  discipline.  Hal  ini  berarti  bahwa  doktrin  laissez  faire  dibawa
masuk  ke  dalam  logika  ekstrim  yang  anarkis  karena  bagi  pendukung  laissez  faire
123
Ibid.
124
A. Effendy Choirie, Op.Cit., hal. 24-25.
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
berlaku  logika:  jika  pemerintah  yang  baik  adalah  yang  sedikit  memerintah  atau mengatur,  maka  dapat  dipastikan  pemerintah  yang  paling  baik  adalah  pemerintah
yang tidak memerintah atau mengatur sama sekali.
125
Dalam perkembangan selanjutnya laissez faire dipahami sebagai aplikasi dari semua  urusan  ekonomi  yang  bersandar  kepada  doktrin  Presiden  Amerika  Thomas
Jefferson:  “that  government  is  best  which  governs  least”  pemerintah  yang  baik adalah  yang  memerintah  atau  mengatur  sedikit.
126
Slogan  laissez  faire  yang menandai  campur  tangan  negara  atau  pemerintah  di  bidang  ekonomi,  pertama  kali
dikumandangkan  oleh  John  Locke  dan  sekelompok  ekonom  Perancis  disebut  kaum physiocrats  pada  abad  ke-17  dan  awal  abad  ke-18.  Namun  penjelasan  yang  paling
terkenal dan berpengaruh mengenai laissez faire adalah hasil pemikiran Adam Smith melalui  bukunya  The  Wealth  of  Nation  yang  terbit  pada  tahun  1776.  Ekonom
Skotlandia  dan  mahaguru  kapitalisme  ini  seringkali  dianggap  sebagai  tokoh  utama yang  menentang  campur  tangan  pemerintah  dalam  segala  urusan  ekonomi.  Padahal
sesungguhnya,  menurut  Nathan  Rosenberg,  bahwa  pada  dasarnya  seluruh  argumen Adam Smith dalam membangun tatanan kelembagaan ekonomi: para pengusaha yang
mengejar  kepentingan  pribadi  akan  dipaksa  sedemikian  rupa  untuk  ikut  memajukan kepentingan  bersama.  Dengan  kata  lain  Adam  Smith  menyumbangkan  hasil
125
Ibid, hal. 26.
126
Lihat  Robert  L.  Cord,  et.al.,  Political  Science:  An  Introduction,  Second  Edition,  New Jersey: Prentice Hall Inc., 1985, hal. 104.
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
pemikirannya  yaitu  suatu  kebijaksanaan  ekonomi  praktis:  bagaimana  meningkatkan pertumbuhan ekonomi seraya menjamin kebebasan setiap pelaku ekonomi.
127
Sedangkan  sistem  ekonomi  “liberalisme  modern”  bertitik  tolak  dari  kritik terhadap  liberalisme  klasik  Adam  Smith  dan  gagasan  mereka  mengenai  ekonomi
pasar karena terbukti bahwa hingga menjelang akhir abad ke-19 ekonomi pasar tidak mampu mengatur pasar.  Tesis Adam Smith  yaitu invisible hand “tangan-tangan tak
kelihatan” ternyata tidak menunjukkan kinerja yang cemerlang dan persaingan bebas dalam  pasar  pun  berlangsung  secara  tidak  sempurna.  Hal  ini  terjadi  karena  pelaku
ekonomi  cenderung  memanipulasi  pasar,  adalah  masalah  yang  sejak  dini diperingatkan  oleh  Adam  Smith.  Dalam  praktiknya  ada  tendensi  terciptanya  pasar
yang  semakin  besar  bagi  kelompok  tertentu,  dan  sebaliknya  semakin  kecil  bagi kelompok  lain,  sehingga  menimbulkan  depresi  ekonomi  dan  melahirkan  kelompok
masyarakat kelas bawah yang miskin dan sengsara. Dengan kata lain, sistem ekonomi klasik laissez faire memiliki dampak negatif yang relatif lebih banyak.
128
Oleh  sebab  itu,  sekelompok  pemikir  mulai  mempertanyakan  sistem  ekonomi liberalisme  klasik  yang  dipandang  lebih  cenderung  menekankan  pengertian  “bebas
127
Lihat  Nathan  Rosenberg,  “Adam  Smith  and  Laissez  Faiere  Revisited”,  dalam  Gerald  P. O’Driscoll,  ed,  Adam Smith  and  Modern  Political  Economy.  Bicentennial  Essayas  on  “The  Wealth
Nations”, Iowa: Iowa State University Press, 1979, hal. 75. Bandingkan dengan Gregorio S. Miranda yang  mengemukakan:  “Laissez  faire  may  be  defined  as  the  doctrine  which  demand  the  minimum
interference by the government in economic and political affairs. Under the doctrine of laissez faire, the ideal society is characterised by the competition of individuals armed with equal rights who freely
search  fot  their  interest  in  the  interaction  of  economic  relataionships.  From  its  beginnings,  laisesz faire is marked by an optimistic faith in the power of uncontrolled action to produce social good. As a
theory of exchange, laissez faire leads to such a stabilization of prices as results, in a given market, in the  maximum  possible  satisfaction  to  all  those  participating  therein”.  Gregorio  S.  Miranda,
International Trade, Manila: Business House, 1979, hal. 12.
128
Robert L. Cord, Op.Cit, hal. 105.
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
dari” freedom from campur tangan negara atau pemerintah dalam urusan ekonomi. Kecenderungan  ini  kemudian  disebut  sebagai  “negative  freedom”  kebebasan  yang
bersifat  negatif  karena  penekanan  terhadap  “freedom  from”  tersebut  justru “
memakan”  kebebasan  itu  sendiri.  Sebaliknya  yang  diperlukan  adalah  sistem ekonomi  yang  menekankan freedom  to  “bebas  untuk”  dalam  konteks  peran  negara
atau  pemerintah  di  seluruh  bidang  perekonomian.  Dalam  perkembangannya kemudian  freedom  to  dikenal  sebagai  positive  freedom  “kebebasan  yang  bersifat
positif”,  yang  mendorong  pemerintah  untuk  secara  serius  dan  riil  memberikan jaminan kebebasan hidup bagi semua lapisan masyarakat. Ideologi positive freedom
yang  dicetuskan  oleh  Thomas  Green  pada  tahun  1880-an  ini  selanjutnya  dikenal sebagai  “liberalisme  modern”.  Jadi  jelas  bahwa  penganut  “liberalisme  klasik”
mendesak  pemerintah  keluar  dari  pasar,  sebaliknya  “liberalisme  modern” memasukkan  kembali  pemerintah  ke  dalam  pasar  agar  setiap  orang  mendapat
perlindungan  dari  sistem  ekonomi  liberalisme  klasik  yang  adakalanya  tidak  adil  itu. Untuk  melindungi  hak-hak  setiap  orang  dalam  sistem  ekonomi,  liberalisme  modern
mempromosikan  ketentuan  tentang  upah  dan  jam  kerja,  hak  berserikat  dan berorganisasi,  asuransi  pengangguran  dan  kesehatan,  serta  memberikan  kesempatan
bagi  semua  orang  untuk  meningkatkan  keterampilan  bekerja  melalui  pendidikan. Liberalisme  semacam  ini  dikembangkan  oleh  Woodrow  dan  Franklin  D.  Roosevelt
di  Amerika  Serikat  pada  abad  ke-20,  dengan  tujuan  pokok  untuk  mencapai  a  free society “masyarakat yang bebas”.
129
129
Ibid, hal. 106.
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Franklin  D.  Roosevelt  dan  kolega-kolega  New  Deal-nya  berpendapat  bahwa liberalisme  sejati  haruslah  menjadi  “liberalisme  yang  positif”.  Artinya,  jaminan
kebebasan  yang  diberikan  oleh  negara  kepada  rakyat  untuk  berbicara  dan  memeluk agama  masing-masing  tidak  akan  memberikan  arti  yang  positif  apabila  anggota
masyarakat  itu  sendiri  tidak  bisa:  i  menghidupi  keluarganya;  ii  mendapatkan pendidikan  yang  baik;  dan  iii  mendapatkan  jaminan  kesehatan  yang  cukup
memadai.
130
Mereka  sependapat  bahwa  proteksi  semacam  itu  harus  diberikan  dan dijamin  oleh  negara  sepenuhnya  sehingga  mengarah  kepada  welfare  state  “negara
kesejahteraan”,  sebagai  suatu  sistem  di  mana  pemerintah  menjamin  prasyarat kehidupan  minimum  warganya  secara  layak  mencakup  keadilan  mendasar  seperti
pendidikan,  kesehatan,  pekerjaan  dan  kesejahteraan  sosial-ekonomi.  Kendati  standar persyaratan  minimum  bagi  setiap  individu  pada  dasarnya  tidak  sama,  akan  tetapi
penganut  liberalisme  modern  pada  umumnya  menerima  premis  bahwa  negara  harus memiliki  tanggung  jawab  sosial-ekonomi  atas  warga  negaranya.  Sebaliknya  kaum
liberalis modern mengembangkan tradisi kebebasan individu dan pilihan bebas dalam hal  urusan  non-ekonomi.  Dengan  kata  lain,  para  penganut  paham  ini  menjaga
intervensi  atau  campur  tangan  negara  atau  pemerintah  di  bidang  moral,  agama  dan intelektual  harus  seminimal  mungkin.  Untuk  itu,  pemerintah  harus  memisahkan
secara tegas fungsi gereja dan negara.
131
130
Austin Ranney, Op.Cit., hal. 88.
131
A. Effendy Choirie, Op.Cit., hal. 29-31.
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Di Amerika Serikat, New Deal adalah program sosial-ekonomi yang diajukan oleh  Presiden  Franklin  D.  Roosevelt  yang  bertujuan  untuk  membantu  mengatasi
masalah  pengangguran,  menghidupkan  kembali  kegiatan  usaha  dan  pertanian, membantu mereka yang kehilangan ladang pertanian dan tempat tinggal, membenahi
perbankan  nasional,  serta  memberi  jaminan  sosial  dan  menghapuskan  praktik  buruh anak. Adapun gagasan mendasar New Deal sebagai berikut:
132
a. pemerintah  harus  campur  tangan  lewat  proses  demokratik  dalam
memecahkan masalah sosial-ekonomi; b.
pemerintah  harus  menopang  dan  memikul  tanggung  jawab  dalam membantu korban-korban tidak berdosa akibat depresi ekonomi;
c. sektor pertanian berhak diperlakukan sama dengan sektor industri;
d. para pekerja harus memiliki posisi tawar bergaining position;
e. perekonomian  harus  membuka  lapangan  kerja  seluas-luasnya  dan
menjamin setiap orang memiliki standar hidup minimal; f.
semangat  kerja  sosial  antar  kelompok  dapat  dan  harus  menggantikan falsafah kompetitif yang kejam;
g. kecenderungan  sentrifugal  individualisme  yang  berlebihan  harus
diimbangi oleh pengertian yang lebih luas akan tanggung jawab individu dan kelompok dalam memajukan kesejahteraan umum;
h. semua  masalah  tidak  diselesaikan  secara  revolusi,  melainkan  secara
demokratis;
132
Lihat Didi Krisna, Kamus Politik Internasional, Jakarta: Grasindo, 1993, hal. 110.
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
i. lembaga  dan  kebijakan-kebijakan  pemerintah  dapat  dan  harus
diperbaharui  dan  dipermodern  untuk  mengatasi  berbagai  macam masalah yang mungkin muncul;
j. pelaksana  pemerintahan  harus  memperhatikan  penambahan  kekuasaan
federal, penggunaan para tenaga ahli profesional secara lebih luas, dan penyerahan kekuasaan legislatif yang ridak benar serta pengadilan sesat
kepada agen-agen pemerintah. Aliran konservatisme pada dasarnya berurusan dengan upaya pelestarian nilai-nilai
dan  institusi  tradisional.  Persoalan  pelik  yang  mereka  hadapi  adalah  berbagai  perubahan radikal  yang  didorong  oleh  kaum  libelaral  klasik  pada  abad  ke-19.  Penganut  aliran
konservatisme berkeyakinan bahwa masyarakat harus tetap berjalan sebagaimana adanya. Akan  tetapi  pemegang  kekuasaan  adalah  kaum  bangsawan,  bukan  kelompok-kelompok
bisnis  yang  baru  muncul.  Setiap  majikan  harus  dapat  menjamin  kehidupan  sosial  para buruh  pabrik  dan  petani,  serta  kehidupan  moral  yang  dituntun  oleh  nilai-nilai  tradisi  dan
agama.  Hal  ini  didasari  pemikiran  bahwa  masyarakat  yang  baik  adalah  masyarakat  yang hidup dengan tradisi kemasyarakatan dan keagamaan. Untuk itu setiap anggota masyarakat
harus  dapat  memahami  posisi  dan  peran  masing-masing  dalam  hierarki  sosial,  dengan asumsi  bahwa  setiap  individu  telah  memahami  hak  dan  kewajiban  masing-masing,  serta
berhak untuk turut serta menikmati keuntungan yang diperoleh masyarakat.
133
Di  Amerika  Serikat,  gagasan  yang  dikemukakan  Milton  Friedman  bahwa pasar  bebas  masih  tetap  merupakan  jalan  terbaik  dan  kebenaran  akan  doktrin  Adam
133
A. Effendy Choirie, Op.Cit., hal. 31.
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Smith  “di  manapun  pemerintah  melakukan  campur  tangan  akan  mengacaukan banyak hal sehingga menimbulkan masalah”, tidak sedikit kaum konservatisme yang
meyakini  dan  mengikutinya.  Lebih  lanjut  Milton  Friedman  mengemukakan  bahwa pilihan  individual  akan  memberikan  eksistensi  moral  yang  lebih  baik  ketimbang
dipilihkan  oleh  pemerintah,  dan  bersama  Friedrich  von  Hayek  memiliki  pandangan yang sama bahwa pemerintah seharusnya mengatur usaha swasta seminimal mungkin
atau  tidak  sama  sekali.  Di  bidang  kegiatan  ekonomi,  pemerintah  harus  menegaskan aturan-aturan  dasar  persaingan  bebas  dengan  memperkuat  kontrak  dan  melindungi
hak  milik  pribadi.  Dalam  hal  ini,  pemerintah  tidak  boleh  membatasi  keuntungan  si pemenang  dan  tidak  boleh  pula  mengatasi  kerugian  pihak  yang  kalah.  Menurut
pandangan  kaum  konservatif  modern,  pengusaha  yang  kreatif  akan  berkembang seiring dengan tumbuhnya pasar serta munculnya produk-produk baru  yang menarik
dan  bisa  mencetak  uang.  Harapan  mereka  adalah  setiap  pengusaha  diperbolehkan berusaha  secara  bebas  sehingga  bisnis  lama  dapat  berkembang  dan  sekaligus
membangun  bisnis  baru  yang  pada  gilirannya  akan  membuka  dan  menciptakan lapangan kerja baru serta membawa kemakmuran bagi banyak orang. Sebaliknya jika
para  pengusaha  dihambat  oleh  berbagai  ketentuan  yang  dibuat  oleh  pemerintah  dan dibebani pula dengan pajak yang tinggi akan mengakibatkan penurunan investasi dan
produksi  secara  drastis  dan  lapangan  kerja  semakin  terbatas.  Dengan  demikian  jelas bahwa  kaum  konservatif  modern  tetap  menghendaki  agar  pemerintah  tidak
membebani pelaku usaha dengan berbagai macam peraturan yang memberatkan, dan
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
mereka  mempertimbangkan  intervensi  pemerintah  di  bidang  intelektual,  moral  dan agama.
134
Pandangan  kaum  sosialis  tentang  kebebasan  dan  persaingan  berbeda  dengan aliran  lainnya.  Karena  kebebasan  dan  persaingan  tersebut  sangat  erat  kaitannya
dengan  struktur  sosial  secara  keseluruhan,  maka  kebebasan  dan  persaingan  dalam suatu  susunan  masyarakat  yang  tidak  adil  akan  mengukuhkan  ketidakadilan  itu
sendiri.  Oleh  sebab  itu  negara  atau  pemerintah  tidak  bisa  tidak  harus  mengambil peran  tertentu  secara  lebih  aktif  agar  pihak-pihak  yang  lemah  dapat  dilindungi  dari
pihak-pihak yang kuat karena mereka memiliki kekuasaan. Secara moral dan politik, campur  tangan  pemerintah  di  bidang  ekonomi  dapat  dibenarkan  dan  bersifat  mutlak
agar  keadilan  dan  kesejahteraan  bersama  dapat  diwujudkan  bagi  semua  anggota masyarakat.
135
Aliran  sosialis  sosialisme  adalah  sistem  ekonomi  dan  sekaligus  sebagai ideologi  politik.  Sebagai  sistem  ekonomi,  sosialisme  merupakan  lawan  dari  sistem
ekonomi kapitalis. Secara sederhana sosialisme dapat dipahami sebagai suatu sistem ekonomi  dengan  cara  produksi,  distribusi  serta  pertukaran  barang  dan  jasa  dimiliki
dan  dioperasikan  oleh  publik.  Menurut  paham  kaum  sosialis,  negara  adalah  suatu organisasi  yang  paling  representatif,  sehingga  konsepsi  “dimiliki  dan  dioperasikan
oleh  publik”  artinya  kuasa  kepemilikan  dan  operasionalisasi  berada  di  tangan pemerintah  atau  negara.  Sosialisme  sebagai  ideologi  politik,  dan  dalam  kaitannya
134
Ibid, hal. 32-33.
135
Ibid, hal. 27.
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
dengan kontrol di bidang ekonomi, penganut paham ini meyakini bahwa negara perlu mengembangkan  perencanaan  ekonomi  dan  pengendalian  pasar.  Hal  itu  perlu
dilakukan  untuk  mencegah  terjadinya  eksploitasi  sekelompok  orang  atas  kelompok lain,  dan  selain  itu  untuk  menjamin  berlangsungnya  distribusi  keadilan  dan
kesejahteraan bagi setiap orang.
136
Varian  dari  paham  kaum  sosialis  relatif  cukup  banyak.  Meskipun  demikian terdapat karakteristik khas yang mempertautkan masing-masing varian menjadi suatu
flatform dasar.
137
Salah satunya  yang paling utama adalah penghisapan ekonomi dan ketidakadilan  institusi  dasar  kapitalisme,  yaitu  hak  milik  pribadi  private  property.
Hak  milik  pribadi  berarti  kepemilikan  yang  sah  atas  aset  yang  nyata  maupun  yang tidak nyata oleh perorangan. Menurut pendukung sosialisme, satu-satunya cara untuk
melepaskan  masyarakat  dari  penghisapan  kapitalis  adalah  dengan  merebut  kembali seluruh  cara  produksi,  distribusi  dan  pertukaran  agar  bisa  dimiliki  kembali  oleh
masyarakat  dan  dioperasikan  pemerintah.  Mereka  berpendapat  bahwa  pemerintah yang  seharusnya  mengambil-alih  dengan  cara  membeli  atau  menyita.  Pengendali
tertinggi ekonomi yaitu pemerintah yang seharusnya mendistribusikan barang-barang
136
Austin Ranney, Op.Cit., hal. 81.
137
Penjelasan tentang varian dari sosialisme sebagai ideologi politik antara lain dapat dilihat dalam  buku  Cariton  Rodec,  et.al.,  Pengantar  Ilmu  Politik,  diindonesiakan  oleh  Zulkifly  Hamid,
Jakarta:  PT  Raja  Grafindo  Persada,  2000,  khususnya  Bab  7.  Bandingkan  juga  dengan  Ebenstein, William  dan  Edwin  Fogelman,  Isme-isme  Dewasa  Ini,  diindonesiakan  oleh  Alex  Jemadu,  cetakan
ketiga, Jakarta: Penerbit Erlangga, 1994, khususnya Bagian Pertama. Selain itu lihat juga Robert L. Cord, Op.Cit., hal. 107-120.
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
ekonomi  kepada  rakyat  banyak  sesuai  dengan  kebutuhan  mereka  sebagai  manusia, bukan karena produktivitas ekonomi mereka sendiri.
138
Pengambilalihan alat-alat produksi oleh kaum sosialis dari tangan kapitalisme dilakukan  melalui  revolusi.  Untuk  itu  kelas  pekerja  harus  bahu-membahu
mengorganisasikan  gerakan  berskala  massif,  dengan  atau  tanpa  kekerasan,  untuk meruntuhkan  kekuasaan  politik  rezim  kaum  kapitalis  dan  menguasai  alat-alat
produksi yang ada seperti tanah, pabrik dan sebagainya. Namun dalam perkembangan selanjutnya,  revolusi  sebagai  metode  perubahan  struktur  masyarakat  yang
dipraktekkan kaum sosialis sebelumnya tidak lagi menjadi satu-satunya cara. Seperti kaum revisionis berpandangan bahwa melalui perjuangan demokratis sebagai metode
perlawanan  terhadap  kaum  kapitalis,  maka  kekuasaan  dapat  direbut  melalui pemilihan  umum.  Varian  yang  lain  seperti  komunisme  sosialisme  ilmiah  meyakini
bahwa  untuk  merebut  alat-alat  produksi  serta  menghancurkan  kaum  kapitalis  hanya dengan  revolusi  kekerasan,  dan  pemerintahan  diktator  proletariat  diperlukan  untuk
mempertahankan  kekuasaan.  Sedangkan  sosialisme  demokratik  melakukannya dengan  cara-cara  yang  demokratis  dan  damai.  Kekuasaan  yang  diperoleh  melalui
Pemilu dipergunakan untuk mengontrol pemerintahan demokratis, melakukan adopsi secara  damai  dan  penguatan  kebijakan-kebijakan  sosialis.  Sosialisme  ilmiah
scientific  sosialism  dikembangkan  oleh  Karl  Marx-Friederich  Engels  dan  Vladimir
138
A. Effendy Choirie, Op.Cit., hal. 27-28.
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Illich  Ulyanov  Lenin,  sedangkan  sosialisme  demokratis  dikembangkan  oleh  Eduard Berstein, adalah seorang marxis revisionis dari Jerman.
139
Untuk  membandingkan  asumsi-asumsi  dasar  dari  keempat  ideologi  tersebut dalam  rangka  pengaturan  dan  pengawasan  negara  di  bidang  ekonomi  dan  non-
ekonomi dapat lebih diperjelas dengan Tabel 4 berikut ini.
140
Tabel 4. Asumsi Dasar Ideologi Kontrol Ekonomi dan Non Ekonomi Kontrol Pemerintah
Ideologi Bidang Ekonomi
Bidang Non Ekonomi
Laissez Faire Pada dasarnya tidak
diperlukan; atau intervensi minimum
Pada dasarnya tidak diperlukan; atau intervensi
minimum
Liberalisme Modern
Pada dasarnya diperlukan menjamin kehidupan
dasar Pada dasarnya tidak
diperlukan; atau intervensi minimum
Konservatisme Modern
Pada dasarnya tidak diperlukan; atau intervensi
minimum Pada dasarnya diperlukan
Sosialisme Pada dasarnya diperlukan
sentralisasi Pada dasarnya diperlukan
Sumber:  A.  Effendy  Choirie, Privatisasi  Versus  Neo-Sosialisme  Indonesia,  Jakarta: LP3ES, 2003, hal. 32.
Indonesia yang pada masa Orde Baru menerapkan Sistem Ekonomi Pancasila, pada  dasarnya  mirip  dengan  sistem  kapitalis  yang  dipratikkan  oleh  negara-negara
Barat  di  masa  awal-awalnya,  yaitu  “kapitalisme  primitif”,  yang  sudah  sejak  lama ditinggalkan  oleh  negara-negara  penganutnya  sendiri.  Dalam  kapitalisme  primitif
terjadi  penghambatan  mekanisme  pasar  yang  disengaja  sehingga  berbagai  dimensi
139
Ibid.
140
Lihat A. Effendy Choirie, Op.Cit, hal. 32.
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
institusi  non-pasar  menjadi  hilang  karena  dinafikan  dan  disubordinasikan  ke  dalam institusi pasar. Dengan kata lain, di dalam masyarakat Sistem Ekonomi Pancasila ini
tidak  memberikan  tempat  yang  cukup  bagi  kekayaan  khasanah  institusi  non-pasar yang  sesungguhnya  memiliki  arti  dan  andil  penting  dalam  menghidupkan  dan
membangun institusi pasar itu sendiri. Para teknokrat dan penguasa Orde Baru  yang membidani  lahirnya  Sistem  Ekonomi  Pancasila  ini  memiliki  kekuasaan  yang  begitu
besar  dan  kuat,  sehingga  rakyat  dan  lembaga  perwakilannya  sama  sekali  tidak berdaya  untuk  mengontrol  berbagai  kebijakan  ekonomi-politik  yang  digulirkan
pemerintah pada masa itu. Meskipun terlihat adanya pertumbuhan dengan bekerjanya pasar  secara  efektif,  namun  “perburuan  rente”,  distorsi  dan  praktik  monopoli  begitu
marak  terjadi  untuk  kepentingan  segelintir  orang.  Praktik  Korupsi,  Kolusi  dan Nepotisme  KKN  yang  terjadi  antara  pelaku  usaha  swasta  dan  teknokrat  berwajah
liberal  serta  penguasa  otoriter  yang  melahirkan  sistem  kapitalisme  primitif  itu berdampak  negatif,  antara  lain  menimbulkan  biaya  sosial  yang  tinggi  beban  berat
bagi  rakyat,  dan  dampak  negatif  tersebut  secara  inheren  tidak  dapat  diperbaiki  oleh sistem  itu  sendiri.  Fakta  memang  menunjukkan  adanya  pertumbuhan  ekonomi  yang
cukup  signifikan,  namun  karena  menghilangnya  institusi-institusi  non-pasar  itu membuat tingkat kesejahteraan dalam masyarakat menjadi tidak proporsional. Justru
sebaliknya  yang terjadi adalah penindasan terhadap rakyat banyak oleh konglomerat dan  penguasa.
141
Dengan  kata  lain,  sistem  ekonomi  kapitalisme  primitif  yang
141
Didik  J.  Rachbini  1,  Politik  Ekonomi  Baru,  Menuju  Demokrasi  Ekonomi,  Jakarta:  PT Gramedia Widiasarana Indonesia  Bank Naskah Gramedia, 2001, hal. 1-3.
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
diterapkan semasa pemerintahan Orde Baru tersebut telah menciptakan suatu keadaan perekonomian mencemaskan banyak orang di  Indonesia,  yaitu  yang kaya bertambah
kaya dan yang miskin hidupnya semakin sengsara. Dalam membangun dan mengembangkan suatu sistem ekonomi, setiap negara
dapat membangun dan mengembangkan sistem ekonominya sendiri berdasarkan ciri- ciri dan norma-norma serta kaidah-kaidah hukum sosial yang berlaku secara universal
tanpa  harus  mencemaskan  bayang-bayang  dari  keempat  sistem  ekonomi  tersebut di  atas,  dan  sesungguhnya  tidak  ada  satupun  ketentuan  yang  mengharuskan  setiap
negara menganut salah satu daripadanya. Dalam  hal  menentukan  sistem  ekonomi  yang  akan  dipilih,  bukanlah  berarti
memilih  salah  satu  sistem  ekonomi  dimaksud.  Ciri-ciri  dasar  kapitalisme,  seperti “
institusi pasar”, adalah ciri-ciri universal dan merupakan realitas sosial yang terdapat pada  masyarakat  manapun  di  berbagai  belahan  dunia,  jauh  sebelum  kapitalisme  itu
sendiri  muncul  dan  didaulat  sebagai  sistem  ekonomi  yang  paling  baik  menurut penganutnya  di  Eropa  Barat  dan  Amerika  Utara.  Mikhail  Gorbachev  menyatakan
bahwa  “pasar  bukan  merupakan  produk  kapitalisme,  melainkan  temuan  dari  sejarah peradaban  umat  manusia  sejak  lama”.  Dengan  demikian  sistem  ekonomi pasar  yang
diterapkan  di  Indonesia  tidak  perlu  dipersoalkan  dan  disamakan  dengan  sistem kapitalisme  karena  sudah  sejak  lama  aktivitas  ekonomi  sehari-hari  di  Indonesia
didasarkan  pada  mekanisme  pasar.  Sistem  ekonomi  yang  sedang  berlangsung sekarang  merupakan  sistem  yang  relatif  sesuai  dengan  perekonomian  Indonesia,
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
namun unsur-unsur sosial yang lebih manusiawi dalam sistem ekonomi pasar tersebut perlu dan segera harus dikembangkan.
142
Dalam perekonomian modern yang sudah sedemikian kompleks sekarang ini, campur  tangan  pemerintah  terhadap  kegiatan  ekonomi  merupakan  sesuatu  hal  yang
mutlak. Tugas pemerintah atau para birokrat tidak lagi hanya mengurusi bidang sosial dan politik, tetapi juga mengurusi masalah-masalah perekonomian. Sulit dibayangkan
bagaimana  jadinya  sistem  dan  mekanisme  perekonomian  modern  tanpa  adanya peranan  pemerintah.  Banyak  ahli  ekonomi  berpandangan  sama  bahwa  negara  atau
birokrasi  adalah  entitas  kelembagaan  yang  paling  dominan  dan  sangat  berpengaruh dalam  kehidupan  ekonomi  suatu  negara,  karena  ditangan  negaralah  tergenggam
kewenangan  politik  dan  sumber-sumber  daya  ekonomi  yang  sangat  besar.  Campur
142
Didik  J.  Rachbini  2,  Ekonomi  Politik,  Paradigma  dan  Teori  Pilihan  Publik,  Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002, hal. 26-31. Bandingkan. Menurut The Word Business Council for Sustainable
Development  WBCSD  in  fox,  et  al  2002,  definisi  CSR  atau  tanggung  jawab  sosial  perusahaan, adalah  komitmen  bisnis  untuk  berkontribusi  dalam  pembangunan  ekonomi  berkelanjutan,  bekerja
dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan, dan masyarakat setempat lokal dalam rangka meningkatkan  kualitas  kehidupan.  Trinidad  and Tobacco Bureau  of  Standard  TTBS  menyimpulkan
bahwa  Corporate  Social  Responsibility  CSR  terkait  dengan  nilai  dan  standar  yang  dilakukan berkenan  dengan  beroperasinya  sebuah  corporate  perusahaan,  maka  CSR  diartikan  sebagai
komitmen  usaha  untuk  bertindak  secara  etis,  beroperasi  secara  legal  dan  berkontribusi  untuk peningkatan  ekonomi  bersama,  dengan  peningkatan  kualitas  hidup  dari  karyawan  dan  keluarganya,
komunitas  lokal  dan  masyarakat  secara  lebih  luas  Sankat,  Clement  K  2002.  Dalam  prinsip responsibility,  penekanan  yang  signifikan  diberikan  kepada  kepentingan  stakeholder  perusahaan.
Di sini perusahaan diharuskan memperhatikan kepentingan stakeholder perusahaan, menciptakan nilai tambah  value  added  dari  produk  dan  jasa  bagi  stakeholder  perusahaan,  dan  memelihara
kesinambungan  nilai  tambah  yang  diciptakannya.  Sedangkan  stakeholder  perusahaan  dapat didefinisikan  sebagai  pihak-pihak  yang  berkepentingan  terhadap  eksistensi  perusahaan,  termasuk
di dalamnya adalah karyawan, konsumen, pemasok, masyarakat, Lingkungan sekitar, dan pemerintah sebagai  regulator.  CSR  sebagai  sebuah  gagasan,  perusahaan  tidak  lagi  dihadapkan  pada  tanggung
jawab  yang  berpijak  pada  single  bottom  line,  yaitu  nilai  perusahaan  corporate  value  yang direfleksikan  dalam  kondisi  keuangannya  finansial  saja.  Tapi  tanggung  jawab  perusahaan  harus
berpijak  pada  triple  bottom  lines,  di  sini  bottom  lines  lainnya  selain  finansial  juga  adalah  sosial  dan lingkungan.  Karena  kondisi  keuangan  saja  tidak  cukup  menjamin  nilai  perusahaan  tumbuh  secara
berkelanjutan  sustainable.  Keberlanjutan  perusahaan  hanya  akan  terjamin  apabila  perusahaan memperhatikan  dimensi  sosial  dan  lingkungan  hidup.  Lihat  Abdul  Rasyid  Idris,  “Corporate  Social
Responsibility Sebagai Sebuah Gagasan”, Fajar Online, 26 April 2008.
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
tangan  negara  atau  pemerintah  ini  semakin  dirasakan  urgen  bila  sudah  menyangkut keadilan. Untuk itu pemerintah diminta bertindak tegas dan bijaksana dalam membuat
peraturan  yang  pada  akhirnya  untuk  melindungi  masyarakat  banyak.  Dengan  kata lain, dunia bisnis tidak pernah bebas dari rambu-rambu aturan hukum. Namun perlu
dicatat  bahwa  dunia  bisnis  tidak  bisa  diikat  atau  dibelenggu  dengan  peraturan perundang-undangan  yang  rumit  karena  pada  gilirannya  akan  mematikan  kegiatan
bisnis itu sendiri.
143
Ketika  pemerintah  menerapkan  suatu  kebijakan  dan  kebijakan  tersebut  tidak berjalan  efektif  di  dalam  masyarakat,  seringkali  pemerintah  menuduh  masyarakat
telah  melakukan  kesalahan  karena  masyarakat  tidak  dapat  mengikuti  dan  tidak memberikan  respon  yang  positif  terhadap  kebijakan  tersebut.  Tuduhan  pemerintah
seperti ini bisa terjadi karena dua hal mendasar: i pemerintah melihat kebijakannya tersebut hanya dari sudut pandangnya sendiri; dan ii pemerintah belum sepenuhnya
mengakomodir  keinginan  dan  kepentingan  individu,  berbagai  kelompok  dan organisasi sosial dalam masyarakat yang lebih luas.
144
143
Lihat Didik J. Rachbini 2, Op.Cit., hal. 113-127.
144
Ilmu  ekonomi-politik  dalam  dua  dekade  terakhir  ini  menunjukkan  perkembangan  yang cukup  signifikan  setelah  lahirnya  perspektif  teori  dengan  aktor  individual,  yang  rasional.  Setiap
individu  selalu  berusaha  untuk  mencapai  kepentingan  Rational  Choise  atau  Public  Choise  Pilihan Publik  yang  berupaya  menjembatani  ilmu  ekonomi-kepentingannya  fenomene-fenomena  dan
kelembagaan non-pasar di luar bidang ekonomi seperti bidang sosial, politik dan budaya. Melalui teori ini berusaha dipahami realitas politik dan bentuk-bentuk sikap sosial lainnya dalam kerangka analisis,
yang dianalogikan pada interest, sehingga paradigma baru ini boleh dikatakan lebih bersifat “liberal- individual”,  akan  tetapi  tidak  dapat  berkembang  tanpa  memperhatikan  realitas  sosial  yang  menjadi
basisnya.  Dengan  cara  pandang  seperti  ini,  institusi  sosial  dan  politik  dapat  dijelaskan  dengan paradigma yang relatif sama sehingga satu sama lain saling memperkuat, tidak saling bertentangan dan
juga  tidak  saling  melemahkan.  Dalam  perspektif  Public  Choise,  masyarakat  adalah  bagian  interaktif dari kekuasaan, sebagai bagian dari keseimbangan sistem dan institusi politik. Dengan demikian teori
Public Choise ini dapat menjelaskan fenomena kekuasaan politik dalam konteks “pertukaran”, bukan
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Suatu hal yang ingin dicapai dalam pembangunan ekonomi adalah tersedianya lembaga  ekonomi  yang  efisien,  seperti  perusahaan  negara  BUMN.  Lembaga
ekonomi  yang  efisien  dalam  suatu  sistem  ekonomi  biasanya  direfleksikan  dalam bentuk mekanisme pasar yang efisien pula. Mekanisme pasar yang efisien inilah yang
akan  mewujudkan  dirinya  dalam  bentuk  sistem  ekonomi  yang  efisien.  Untuk mewujudkan  pasar  yang  efisien  diperlukan  penataan  atau  pengaturan  agar  lembaga
ekonomi bisa menjadi lebih efisien, efektif dan transparan.
145
Kondisi perekonomian yang efisien akan tercapai apabila terciptanya situasi “no person can be made better-
off  without  making  someone  worse-off”.
146
Inilah  yang  disebut  dengan  adil  justice, yang bukan saja merupakan sasaran utama dari bidang politik, tetapi juga merupakan
tujuan  hukum,  sebagaimana  tertera  dalam  putusan  hakim  di  Indonesia:  “Demi Keadilan  Berdasarkan  Ketuhanan  Yang  Maha  Esa”.
147
Dengan  pendekatan  “justice centered”  dalam  ekonomi-politik,  negara  memainkan  peranan  penting  untuk
menegakkan keadilan,
148
terlebih-lebih di bidang ekonomi.
pemaksaan  atau  pemanfaatan  kekuasaan  itu  sendiri.  Hubungan  pemerintah  dan  rakyatnya  bersifat rasional.  Keduanya  saling  memerlukan  dan  bertukar  satu  sama  lain  yang  diwujudkan  dalam  bentuk
konstitusi untuk menjaga keseimbangan dan keselarasan para pihak terkait. Ibid. hal. 12 dan 35.
145
Sjahrir, Formasi Makro-Mikro Ekonomi Indonesia, Jakarta: UI Press, 1995, hal. 207.
146
Didik J. Rachbini 3, Ekonomi di Era Transisi Demokrasi, Jakarta: Ghalia, 2002, hal. 4.
147
Lihat Undang-Undang No. 14 Tahun 1970 tentang Pokok-pokok Kekuasaan Kehakiman.
148
James  A.  Caporaso, Theorities of Political Economy, Cambridge:  Cambridge University Press, 1992, hal. 221. Bandingkan dengan Adam Smith yang mengemukakan bahwa ekonomi-politik
memiliki  dua  tujuan  yang  berbeda:  i  menciptakan  suatu  sumber  pendapatan  atau  swasembada  bagi masyarakat  atau  membantu  mereka  dalam  mencari  pendapatan  dan  mengupayakan  swasembada;  dan
ii menyediakan sejumlah daya bagi negara atau pemerintah agar mampu menjalankan berbagai tugas atau  fungsinya  dengan  baik.  Ilmu  ekonomi-politik  berusaha  untuk  merumuskan  bagaimana
memakmurkan  rakyat  dan  pemerintah  sekaligus.  Lihat  Jan-Erik  Lane  and  Svante  Ersson,  Ekonomi Politik Koparatif Comparative Political Economy, diindonesiakan oleh Haris Munandar, Jakarta: PT
Raja  Grafindo  Persada,  1990,  hal.  xi.  Sedangkan  segi  hubungan  kausal  atau  yang  bersifat deterministik  antara  politik  dan  ekonomi  terbagi  dua:  i  kebijakan  umum  atau  politisisme  yang
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Pada  dasarnya  kebijakan  ekonomi  merupakan  keputusan  politik  karena kebijakan  ekonomi  mempengaruhi  distribusi  kekayaan  dan  pendapatan  dalam
masyarakat.  Golongan  yang  memerintah  akan  menentukan  kebijakan  ekonomi  dan akan  mengambil  keputusan  dari  berbagai  alternatif  yang  tersedia  dalam  pemecahan
masalah-masalah  ekonomi.  Oleh  karena  itu,  siapa  yang  memerintah  sangatlah menentukan  pilahan  kebijakan  ekonomi,  sedangkan  penentuan  siapa  yang
memerintah merupakan produk politik.
149
Menurut  Didik  J.  Rachbini,  bahwa  inti  dari  disain  besar  suatu  kebijakan ekonomi  bermuara  kepada  dua  pilar  yaitu  bobot  institusi  negara  dan  bobot  institusi
pasar. Kesalahan dalam meramu keduanya akan menimbulkan kerancuan atau bahkan kesalahan dalam disain besar sistem ekonomi-politik. Misalnya, jika sistem ekonomi
terlalu  liberal  dengan  menyerahkan  segalanya  kepada  mekanisme  pasar  dan  hukum persaingan,  maka  tujuan  untuk  mensejahterakan  rakyat  banyak  tidak  akan  pernah
terwujud selamanya.
150
Keberadaan  perusahaan  negara  sebagai  salah  satu  pelaku  ekonomi di Indonesia sangat terkait erat dengan pergumulan kepentingan di bidang politik dan
ekonomi.  Kepentingan  partai-partai  politik,  pemerintah  dan  para  pengusaha  dalam perekonomian  nasional  mempunyai  pengaruh  yang  cukup  signifikan  terhadap
melihat  bahwa  politik  akan  menentukan  ekonomi;  sebaliknya  ii  ekonomisme  yang  liberal  maupun marxis  melihat  bahwa  ekonomi  akan  menentukan  politik.  Ramlan  Surbakti,  Memahami  Ilmu  Politik,
Jakarta:  Gramedia  Widyasarana,  1991,  206.  Dengan  kata  lain,  faktor-faktor  ekonomi  dapat mempengaruhi atau membentuk politik dan demikian pula sebaliknya. Lihat “Harvard Center for Basic
Researh in the Social Science”, http:www.cbrs.hardvard.eduppe.htm.
149
Ramlan  Surbakti,  Memahami  Ilmu  Politik,  Jakarta:  Gramedia  Widyasarana,  1991,  hal. 205-210.
150
Lihat Forum Keadilan No. 24 Tahun VII, 8 Maret 1999, hal. 64.
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
kebijakan  ekonomi  yang  akan  diambil.  Hal  ini  tercermin  misalnya  dalam  hal penetapan kebijakan ekonomi makro yang di dalamnya termasuk kebijakan di bidang
pengelolaan  dan  pengembangan  BUMN.
151
Hubungan  antara  penguasa  dan  pelaku ekonomi  di  Indonesia  mengikuti  pola  patron-client,  di  mana  pelaku  ekonomi  yang
dipandang  berhasil  adalah  mereka  yang  memiliki  hubungan  yang  bersifat  pribadi dengan  pembuat  keputusan.  Oleh  sebab  itulah  kebijakan  pemerintah  yang  muncul
biasanya adalah kebijakan yang memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.
152
151
Hubungan  yang  tidak  normal  antara  pelaku  ekonomi  dengan  kalangan  pimpinan  politik dan birokrasi di negara-negara berkembang mempunyai efek yang lebih merusak terhadap masyarakat
jika  dibandingkan  dengan  gejala  yang  sama  di  negara-negara  Barat.  Hal  itu  memungkinkan  terjadi karena sebagian besar modal pembangunan di negara-negara berkembang disalurkan melalui pimpinan
dan  birokrasi  negara  tersebut.  Di  negara-negara  Barat  praktik  korupsi  menimbulkan  kemarahan  yang meluas di dalam masyarakat, yang timbul dari waktu ke waktu, yang dipelopori oleh kelas menengah
yang  cukup  menonjol  dan  senantiasa  muncul  sebagai  kekuatan  reformis  yang  tegar,  sedangkan fenomena  seperti  ini  tidak  tampak  pada  negara-negara  berkembang.  Meskipun  praktik  korupsi
dilakukan  baik  di  negara-negara  maju  maupun  negera-negara  berkembang,  namun  konteks sosiologisnya berbeda. Khusus Indonesia, meskipun sudah memasuki era reformasi, akan tetapi praktik
korupsi  dan  kejahatan  serius  lainnya  masih  tampak  begitu  kental.  Syed  Husein  Alatas,  Intelektual Masyarakat  Berkembang,  Jakarta:  LP3ES,  1995,  hal.  7-9.  Dalam  hubungan  ini  lihat  juga  Robin
Hodes, et.al., Global Corruption Report 2003, London: Transparency International, 2003, hal. 254- 265,  yang  menempatkan  Indonesia  pada  peringkat  96  dari  102  negara  terkorup  berdasarkan  “2002
Corruption Perceptions Indeks”.
152
Pembahasan  yang lebih  mendalam  mengenai pola  hubungan patront-client atau sekarang lebih  dikenal  dengan  istilah  KKN  Korupsi,  Kolusi  dan  Nepotisme  dapat  dibaca  dalam  buku  yang
ditulis  oleh  Kimberly  Ann  Elliot  ed,  Korupsi  dan  Ekonomi  Dunia,  Pengantar  dan  Penerjemah  A. Rahman  Zaimuddin,  Jakarta:  Yayasan  Obor  Indonesia,  1998,  hal.  ix.  Dalam  Kata  Pengantar
dilukiskan bahwa selama lebih dari 30 tahun Soeharto berkuasa telah terjadi KKN. Pada mulanya hal itu  tidak  begitu  meresahkan  karena  perekonomian  Indonesia  saat  itu  ditopang  oleh  hasil  penjualan
minyak bumi  yang cukup  menguntungkan. Meskipun telah ada kasus-kasus korupsi  yang  melibatkan nama-nama orang terkenal seperti Ibnu Sutowo, Haji Taher dan lain-lain, akan tetapi semua itu hilang
ditelan  sejarah  terutama  karena  Orde  Baru  berhasil  membuktikan  keberhasilannya  dalam pembangunan ekonomi,  sekalipun  untuk itu perlu dikorbankan  kehidupan politik, demokrasi dan hak
asasi  manusia.  Pendekatan  stabilitas  politik  yang  selalu  dikedepankan  dengan  argumentasi  bahwa pembangunan  ekonomi  yang  berkesinambungan  tidak  akan  tercapai  tanpa  stabilitas  politik,  pada
akhirnya diketahui sebagai selubung untuk  menyembunyikan serangkaian tindakan  yang tidak terpuji seperti  kerakusan  akan  harta  kekayaan,  kelicikan  dan  manipulasi  terhadap  segala-galanya,  bahkan
terhadap  apa  yang  di  dalam  kehidupan  manusia  dianggap  sangat  suci  dan  sakral.  Lihat  juga  Scott, “
Patron-Client  Politics  and  Political  Change  in  Southeast  Asia”,  American  Political  Service  Review, vol. 58 1999, hal. 23.
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Pola  hubungan  patront-client  ini  sekaligus  menunjukkan  bahwa  dalam menentukan  kebijakan  ekonomi  bukanlah  kepentingan  negara-bangsa  yang  paling
dominan.  Dengan  kata  lain,  keadaan  ini  menunjukkan  bahwa  hukum  memang berusaha  menjadikan  kekuasaan  itu  menjadi  “jinak”,  namun  dalam  konteks  tertentu
kekuasaan  itu  mampu  menjadikan  hukum  itu  justru  sangat  “liar”.  Fenomena  ini merupakan  bagian  dari  proses  dialektika  kehidupan  sosial-ekonomi  yang  sudah
berlangsung cukup lama, dan tampaknya sulit diprediksi kapan bisa berakhir.
153
Semasa  pemerintahan  demokrasi  perlementer  1950-1957,  pemerintahan demokrasi  terpimpin  1959-1965  dan  pemerintahan  Orde  Baru  1965-1998,  para
pemburu  rente  rent-seekers  telah  muncul  dan  terus  berkembang.
154
Adanya kecenderungan  pemerintah  untuk  bersikap  longgar  dalam  menangani  aktor-aktor
ekonomi  besar  dan  praktek  oligopoli  tampak  jelas  dalam  berbagai  kebijakannya
153
Yunus  Husein,  Rahasia  Bank:  Privasi  Versus  Kepentingan  Umum,  Jakarta:  Program Pascasarjana  Fakultas  Hukum  Uiniversitas  Indonesia,  2003,  hal.  72-73.  Kelompok  kepentingan  lain
yang  juga  turut  mempengaruhi  kebijakan  ekonomi  suatu  negara  adalah  pihak-pihak  yang  memiliki pengaruh  dan  penguasaan  atas  aset-aset  spesifik.  Apabila  suatu  kelompok  perusahaan  memiliki  aset
khusus dan terkonsentrasi, maka kemungkinannya untuk mempengaruhi arah kebijakan semakin besar. Jeffrey Freiden, Debt, Development, Democracy-Modern Political Economy and Latin America, 1965-
1985, New Jersey: Princenton Unversity Press, 1991. Kelompok kepentingan seperti ini disebut juga rent  seekers  yang  mendasari  bisnisnya  berdasarkan  hubungan  yang  bersifat  pribadi  dengan  penguasa
negara.  Lihat  juga  Didik  J.  Rachbini  3,  Op.Cit.,  hal.  118-120;  dan  lihat  juga  Rizal  Mallaraneng, Mendobrak Sentralisme Ekonomi Indonesia, Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2002, hal. 3.
154
Ibid, hal. xxii. Praktek yang terjadi di masa pemerintahan Orde Baru masih terus berlanjut. Pada  pemerintahan  BJ  Habibie  terlalu  pendek  untuk  mendeskripsikan  perjalanan  ekonomi  suatu
negara,  namun  ada  upaya  untuk  mendesain  ulang  struktur  ekonomi  yang  berbasis  konglomerasi menjadi ekonomi kerakyatan  dengan landasan peraturan perundang-undangan  yang diterapkan secara
tergesa-gesa  sehingga  praktik  dan  implementasi  kebijakannya  tidak  sempat  dilaksanakan.  Sedangkan pada  masa  pemerintahan  Abdurrahman  Wahid,  keberadaan  pengusaha  yang  dekat  dengan  Presiden
terlihat pada Dewan Pengembangan Usaha Nasional DPUN yang dibentuk oleh Presiden. DPUN ini berpotensi  menjadi  kroni  baru  yang  posisinya  akan  menjadi  bias  dan  merusak  tatanan  fungsi
kepresidenan  dan  pemerintahan  dalam  mengeluarkan  kebijakan  ekonomi.  Pola  ini  akan  mengulangi sistem  lama  seperti  “Pengusaha  Banteng”  di  sekitar  Presiden  Soekarno  dan  “Pengusaha  Kroni”
di sekitar Presiden Soeharto. Lihat Didik J. Rachbini 3, Op.Cit., hal. 26-27.
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
seperti  deregulasi  moneter  dan  pemberian  subsidi  bagi  eksportir.  Arena  ekonomi- politik  masih  tetap  diwarnai  oleh  ideologi  merkantilis  dengan  struktur  primordial
yang  memelihara  para  pemburu  rente.  Dalam  pada  itu,  masih  banyak  aktor  baik di dalam maupun di luar pemerintahan yang tetap bersikukuh pada konsep sentralistik
dan  menolak  pelanggaran  kendali  pemerintah  pusat.  Selain  itu,  banyak  pula  pihak yang  karena  kepentingannya  mereka  menginginkan  tetap  dipertahankannya  sistem
patrimonial  dalam  pendistribusian  kapital  dan  kemudahan  lain  dari  pemerintah kepada  pihak-pihak  tertentu  seperti  mekanisme  yang  selama  ini  menunjang
kekuasaan  pejabat  negara  dengan  mengorbankan  efisiensi  proses  produksi,  sehingga menghasilkan sistem perekonomian yang tidak solid.
155
Dari hubungan penguasa dan pengusaha  ini  tampak  jelas  bahwa  peranan  negara  atau  penguasa  diletakkan  pada
pusat  dinamika  perekonomian  nasional,  sementara  peranan  rakyat  berada  di  pinggir. Dinamika  ekonomi  dan  mekanisme  pasar  menjadi  tidak  independen,  tetapi  melekat
pada  dinding  pemerintahan,  bahkan  terintegrasi  ke  dalam  rumah-rumah  kekuasaan. Hubungan  patron-klien  antara  penguasa  dan  pengusaha  akan  menimbulkan
konsekuensi  seperti  korupsi,  rasialisme  dan  ketimpangan  sosial-budaya,  yang  pada saatnya  akan  menciptakan  instabilitas  politik
156
,  seperti  situasi  politik  sebelum mundurnya  Presiden  Soeharto  tanggal  21  Mei  1998.  Di  Indonesia,  praktik  korupsi
sudah sangat membahayakan perekonomian nasional. Biaya  yang paling mahal yang ditimbulkan  praktik  korupsi  adalah  distorsi  yang  diciptakan  oleh  pejabat  untuk
155
Mochtar  Mas`oed,  Politik,  Birokrasi  dan  Pembangunan,  cetakan  kesatu,  Yogyakarta: Penerbit Pelajar, 1994, hal. 61-62.
156
Ibid, hal. 15-17.
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
mendapatkan  pembayaran.  Akibatnya  seringkali  sistem  yang  adil  dan  objektif  tidak berjalan  dengan  baik.  Selain  itu  praktik  korupsi  juga  menghambat  investasi
157
dan pertumbuhan ekonomi.
158
D. Sistem Ekonomi yang Berkeadilan Demokrasi Ekonomi