mendapatkan pembayaran. Akibatnya seringkali sistem yang adil dan objektif tidak berjalan dengan baik. Selain itu praktik korupsi juga menghambat investasi
157
dan pertumbuhan ekonomi.
158
D. Sistem Ekonomi yang Berkeadilan Demokrasi Ekonomi
Pergulatan pemikiran di seputar topik “negara, pasar dan keadilan sosial”, baik yang bersifat akademik maupun populer merupakan wacana publik yang masih
tetap aktual dibicarakan sampai saat ini. Keyakinan kaum Neo-Liberalis bahwa perdagangan bebas yang disertai dengan pengurangan campur tangan negara
seminimum mungkin akan mendatangkan kemakmuran dan demokrasi, namun dalam konteks Indonesia justru memunculkan persoalan. Sebab perubahan sistem politik
yang tidak mengarah pada demokrasi merupakan prakondisi yang melahirkan reaksi penolakan terhadap sistem perdagangan bebas. Dapat diasumsikan bahwa masyarakat
yang dapat menerima perdagangan bebas adalah masyarakat yang liberal, transparan dan demokratis. Jika suatu negara memiliki sistem politik yang otoriter, seperti pada
era Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto, maka konsep perdagangan bebas
157
Tanri Abeng menyebutkan bahwa berdasarkan hasil penelitian Paul Krugman diketahui pertumbuhan ekonomi Indonesia yang begitu pesat sebelum krisis disebabkan oleh dorongan
pertumbuhan investasi, bukan karena efisiensi dan inovasi. Tanri Abeng, “Kelemahan Fundamental Makro Ekonomi Indonesia”, 1999, dalam Sofyan A. Djalil, Good Corporate Governance, Jakarta:
tanpa penerbit, 2002, hal.1.
158
Lihat Paolo Mauro, “Dampak Korupsi pada Pertumbuhan Investasi dan Belanja Pemerintah: Sebuah Analisis Lintas Negara” dalam Kimberley and Elliot, Korupsi dan Ekonomi
Dunia, diindonesiakan oleh A. Rahman Zainuddin, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1999, hal. 134- 136. Dapat ditambahkan bahwa menurut laporan Bank Dunia, diperkirakan sekitar 20 dana-dana
proyek Bank Dunia telah masuk ke kantong pejabat-pejabat Indonesia. Lihat Forum Keadilan No. 11 Tahun VII, 7 Sepember 1998, hal. 67.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
yang digagas oleh negara-negara maju apabila diterapkan hanya akan menguntungkan kelas “borjuis semu” dan kita terseret semakin menjauh dari cita-cita keadilan
ekonomi. Demikian juga halnya dengan industrialisasi, tanpa ditopang oleh sistem politik yang demokratis juga hanya akan menguntungkan pemilik modal besar yang
melakukan kolusi dengan oknum-oknum pejabat negara.
159
Muhammad Hatta yang merumuskan Pasal 33 UUD 1945 terlahir dalam situasi dan kondisi bangsa yang sedang berjuang meraih kemerdekaan, bukan hadir
di tengah kebebasan mimbar akademik seperti sekarang ini. Pasal 33 UUD 1945 yang merupakan garis besar perekonomian nasional itu memuat keinginan yang kuat untuk
merombak struktur perekonomian masyarakat Indonesia, dari sistem ekonomi kolonial yang menindas rakyat menjadi sistem ekonomi nasional yang
mensejahterakan rakyat; dari sistem ekonomi yang sangat subordinatif menuju perekonomian yang berlandaskan asas-asas demokrasi demokrasi ekonomi. Cita-
cita untuk dapat merombak struktur ekonomi nasional tersebut dimaknai oleh Muhammad Hatta sebagai kehendak mewujudkan sistem sosialisme Indonesia
dengan sistem ekonomi yang menekankan kebersamaan dan kekeluargaan, namun tetap memberi tempat bagi artikulasi individualitas, karena keinsyafan akan harga
159
Heru Nugroho, Negara, Pasar, dan Keadilan Sosial, Jakarta: Pustaka Pelajar, 2001, hal. vi. Bandingkan. Musi Umar mengatakan bahwa keberhasilan suatu negara melaksanakan demokrasi
ekonomi akan membuktikan keberhasilannya dalam mengelola bangsa. Demokrasi di bidang politik, tanpa diikuti demokrasi ekonomi, hanya akan melahirkan kesenjangan di antara rakyat. Itu sebabnya,
dibutuhkan visi yang kuat untuk melaksanakan demokrasi ekonomi jika tidak ingin melihat bangsa ini hancur. Penyebab kegagalan demokrasi ekonomi di Indonesia ada lima hal: 1 salah memilih konsep
pembangunan yang hanya peduli pada pertumbuhan; 2 pembangunan tanpa ideologi pembebasan; 3 pemimpin yang tidak punya keberanian moral untuk berpihak pada perbadayaan kaum pribumi;
4 ekonomi yang pro pasar bebas; dan 5 kualitas sumber daya manusia yang rendah. Lihat “Perlu Visi Kuat untuk Bangun Demokrasi Ekonomi”, Harian Kompas, 14 April 2007.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
diri. Dalam hal ini, Muhammad Hatta menolak ekonomi pasar yang bertumpu pada persaingan bebas survival of the fittest, namun pada saat yang sama juga menampik
etatisme negara. Idealnya politik pemerintahan dan politik ekonomi nasional yang bermuara pada demokrasi politik dan ekonomi dirumuskan sebagai berikut:
160
“ Pendeknya cara mengatur pemerintahan negeri, cara menyusun
perekonomian rakyat, semuanya harus diputuskan oleh rakyat dengan mufakat. Pendek kata rakyat itu daulat alias raja atas dirinya. Tidak lagi
orang seorang atau sekumpulan orang pandai atau segolongan kecil saja yang memutuskan nasib rakyat dan bangsa, melainkan rakyat sendiri.
Inilah arti kehidupan rakyat Inilah suatu dasar demokrasi atau kerakyatan yang seluas-luasnya. Tidak saja dalam hal politik, melainkan
juga dalam hal ekonomi dan sosial ada demokrasi; keputusan dengan mufakat rakyat yang banyak”.
Dalam Daulat Rakyat yang ditulisnya pada tahun 1933, Bung Hatta
menyampaikan pemikirannya tentang bagaimana mengelola perekonomian rakyat Indonesia dalam negara Indonesia merdeka sebagai berikut
161
: “
Suatu soal yang tidak boleh luput dari perhatian kita di waktu sekarang ialah keadaan ekonomi rakyat kita. Bahwa penghidupan rakyat
bertambah lama bertambah sempit, hingga penghasilan bertambah lama bertambah turun, pengangguran bertambah lama bertambah banyak dan
gaji atau upah bertambah lama bertambah turun…Keadaan ini hanya dapat diperbaiki berangsur-angsur dangan memberi susunan kepada
produksi dan konsumsi rakyat, pendeknya dengan mengadakan koperasi produksi dan koperasi konsumsi dan dibantu dengan koperasi
kredit…Yang sanggup mengobati adalah rakyat sendiri. Dan pokok segala usaha adalah kemauan tetap. Kemauan itulah yang harus kita
bangkitkan. Ini dasarnya ‘self-help’ yang senantiasa menjadi buah bibir kita”.
160
Sri-Edi Swasono, “Pengantar” dalam Sri Edi Swasono dan Fauzie Ridjal ed, Muhammad Hatta: Demokrasi Kita, Bebas Aktif. Ekonomi Masa Depan, Jakarta: UI Press, 1992, hal. xviii.
161
Lembaga Pengkajian Ekonomi Pancasila, “Ekonomi Pancasila”, Jakarta: LPEP, 1982, hal. 49.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan pandangannya mengenai persoalan politik perekonomian negara yang akan disusun dalam negara Indonesia merdeka disampaikan dalam sidang
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan. Pada sidang ini beliau mengatakan bahwa dalam hal politik perekonomian negara, ekonomi hendaklah
disusun atas dasar koperasi dan asas kekeluargaan. Oleh karena Indonesia memiliki kekayaan alam dan bahan mentah yang melimpah ruah, maka pemerintah harus
menjaga dan memelihara kekayaan tersebut dengan jalan menguasainya dengan maksud mempergunakannya “untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Oleh
sebab itu “cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”. Selain itu, pemerintah harus
melibatkan diri secara langsung dalam mengusahakan “produksi yang besar-besar yang menguasai hajat hidup orang banyak”.
162
Dan ketika berpidato di Bukit Tinggi pada tahun 1932, Bung Hatta ada mengemukakan ciri-ciri dari sistem perekonomian
162
Lihat Dilear Noer, Muhammad Hatta: Biografi Politik, Jakarta: LP3ES, 1990, hal. 227- 228. Sehubungan dengan politik ekonomi Indonesia, Bung Hatta membedakan pengertian antara
“ politik perekonomian jangka panjang” dan “politik perekonomian jangka pendek”. Menurut Hatta:”…
Politik perekonomian berjangka panjang meliputi segala usaha dan rencana untuk menyelenggarakan berangsur-angsur ekonomi Indonesia yang berdasarkan koperasi… Di sebelah menunggu tercapainya
hasil politik perekonomian berjangka panjang ini, perlu ada politik perekonomian jangka pendek, yang realisasinya bersandar kepada bukti-bukti yang nyata…”. Lihat Mubyarto dan Revrisond Baswir,
Pelaku dan Politik Ekonomi Indonesia, Yogyakarta: Liberty, 1989, hal. 33. Menurut Ace Partadiredja, “cabang-cabang produksi yang penting bagi negara” adalah semua kegiatan produksi
barang dan jasa yang ‘sine qua non’ untuk menjalankan roda pemerintahan yang apabila tidak ada membuat pemerintahan menjadi macet atau paling tidak terhambat. Sedangkan “cabang produksi yang
menguasai hajat hidup orang banyak” adalah semua cabang produksi barang dan jasa yang hasilnya dipakai oleh semua orang, atau hampir semua orang. Jadi termasuk sandang, pangan, perumahan,
pendidikan, kesehatan dan pemberian kesempatan kerja, kurang lebih sama dengan konsep ‘basic need’ yang ditawarkan oleh organisasi buruh sedunia ILO. Namun dari waktu ke waktu selalu terjadi
pergeseran suatu barang dari yang tidak menguasai hajat hidup orang kemudian menjadi menguasai hajat hidup orang banyak. Misalnya dahulu “radio pernah menjadi barang mewah yang tidak
menguasai hajat hidup orang banyak, tetapi sekarang semua keluarga, termasuk yang miskin sekalipun memerlukannya” sebagai sumber informasi dan hiburan. Ibid, hal. 74-76.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
yang bersifat sosialis. Dalam hubungan ini, Bung Hatta mengemukakan bahwa sosialisme Indonesia timbul karena tiga faktor, yaitu
163
: “
Pertama, sosialisme Indonesia timbul karena suruhan agama. Karena adanya etik agama yang menghendaki adanya rasa persaudaraan dan
tolong menolong antara sesama manusia dalam pergaulan hidup, orang terdorong ke sosialisme…Jadi sosialisme Indonesia muncul dari nilai-
nilai agama, terlepas dari marxisme…Yang ada hanyalah perjumpaan cita-cita sosial-demokrat Barat dengan sosilisme-religius Islam,
di mana marxisme sebagai pandangan hidup materialisme tetap ditolak. Kedua, sosilisme Indonesia merupakan ekspresi daripada jiwa berontak
bangsa Indonesia yang memperoleh perlakuan yang sangat tidak adil dari si penjajah.
Ketiga, para pemimpin Indonesia yang tidak dapat menerima marxisme sebagai pandangan yang berdasarkan materialisme, mencari sumber-
sumber sosialisme dalam masyarakat sendiri…dasar-dasar bagi sosialisme Indonesia terdapat pada masyarakat desa yang kecil, yang
bercorak kolektif, yang banyak sedikitnya masih bertahan sampai sekarang…”
Sebagian dari hasil pemikiran Bung Hatta tersebut kemudian tercermin dalam Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. Adapun maksud dan tujuan dari dibentuknya
Pasal 33 tersebut terdapat pada penjelasannya sebagai berikut: “
Dalam Pasal 33 tercantum dasar ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota
masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran orang seorang. Sebab itu perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasar atas usaha kekeluargaan. Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi.
Perekonomian berdasar atas demokrasi ekonomi, kemakmuran segala orang. Sebab itu cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai oleh negara kalau tidak, tampuk produksi jatuh ke tangan orang seorang yang berkuasa
dan rakyat yang banyak ditindasnya.
163
Abdul Madjid dan Sri-Edi Swasono ed, Wawasan Ekonomi Pancasila, Jakarta, 1988, hal. 6.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Hanya perusahaan yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak boleh di tangan orang seorang.
Bumi dan air dan kekayaan alam terkandung dalam bumi adalah pokok- pokok kemakmuran rakyat. Sebab itu harus dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.”
164
Meskipun dalam penjelasan Pasal 33 UUD 1945 dinyatakan bahwa bentuk perusahaan yang sesuai dengan “asas kekeluargaan” adalah koperasi, akan tetapi
pengertian “asas kekeluargaan” itu sendiri tidak dijelaskan apa maksudnya sehingga hal ini kemudian telah menimbulkan aneka ragam penafsiran dari berbagai kalangan
anggota masyarakat dan pejabat pemerintah. Dalam tulisannya yang berjudul “Cita-cita Koperasi dalam Pasal 33 UUD
1945”, Bung Hatta mengatakan bahwa pengertian asas kekeluargaan dalam Pasal 33 tersebut adalah koperasi. Asas kekeluargaan adalah suatu istilah yang diterapkan
di Taman Siswa, untuk menunjukkan bagaimana guru dan murid-murid yang tinggal padanya hidup sebagai suatu keluarga. Begitu pulalah hendaknya corak koperasi
di Indonesia, di mana hubungan antara anggota-anggota koperasi satu sama lain harus mencerminkan orang-orang yang bersaudara yang merupakan satu keluarga.
165
Keinginan Bung Hatta agar koperasi berperan dalam sistem perekonomian nasional berdasarkan pemikiran bahwa prinsip-prinsip koperasi sesuai dengan nilai-nilai
budaya bangsa Indonesia. Dalam koperasi, hubungan antara anggota koperasi satu sama lain harus mencerminkan orang-orang bersaudara sekeluarga. Rasa solidaritas
dipupuk dan diperkuat dengan cara setiap anggota dididik menjadi orang-orang yang
164
Ibid.
165
Lihat Sri-Edi Swasono ed, Sistem Ekonomi dan Demokrasi Ekonomi, Jakarta: 1987, hal. 16.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
mempunyai individualita
166
, yang selalu menyadari harga dirinya. Dengan kata lain, setiap anggota koperasi harus selalu menyadari, bahwa adanya orang seorang adalah
karena adanya masyarakat. Setiap anggota koperasi harus mempunyai rasa tanggung jawab moril dan sosial karena apabila tanggung jawab moril dan sosial tidak ada,
maka koperasi tidak akan tumbuh dan tidak akan membuahkan hasil.
167
Namun Bung Hatta menggaris-bawahi bahwa konsep “dikuasai oleh negara” dalam Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 tidak berarti bahwa negara sendiri yang
menjadi pengusaha, usahawan atau ondernemer. Akan tetapi kekuasaan negara yang dimiliki oleh pemerintah digunakan antara lain untuk membuat peraturan yang dapat
melancarkan jalannya perekonomian dan peraturan yang melarang praktik “
penghisapan” oleh pemilik pemodal terhadap orang atau pemilik usaha kecil yang lemah.
168
Dengan mengacu kepada penjelasan Pasal 33 UUD 1945 diketahui bahwa ayat 1, 2 dan 3 Pasal 33 UUD 1945 ini pada dasarnya merupakan landasan dari
Demokrasi Ekonomi atau lebih populer dengan istilah Sistem Ekonomi Kerakyatan, adalah suatu sistem perekonomian yang mengutamakan peningkatan partisipasi
seluruh anggota masyarakat dalam proses penyelenggaraan perekonomian. Dengan demikian maka dalam Sistem Ekonomi Kerakyatan ini setiap anggota masyarakat
tidak hanya diperlakukan sebagai objek, tetapi juga sebagai subjek yang memiliki
166
Menurut Mohammad Hatta, pengertian individualitas dan individualita berbeda. Tidak seperti individualisme yang mengutamakan kepentingan diri sendiri, makna individualita menunjuk
kepada kepribadian atau watak seseorang. Lihat Dilear Noer, Op.Cit., hal. 227-228.
167
Mohammad Hatta, 1 “Penjabaran Pasal 33 UUD’45”, Jakarta: 1980, hal. 27-28.
168
Mohammad Hatta, 2 “Cita-cita Koperasi dalam Pasal 33 UUD 1945” dalam Sri-Edi Swasono ed, Sistem Ekonomi dan Demokrasi Ekonomi, Jakarta: 1987, hal. 17.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
hak untuk berpartisipasi secara langsung dalam penyelenggaraan perekonomian dan sekaligus turut serta mengawasi penyelenggaraannya. Hal ini secara tidak langsung
mengemukakan dijaminnya campur tangan negara dalam penyelenggaraan perekonomian sebagaimana secara tegas dinyatakan dalan Pasal 33 ayat 2 dan 3
UUD 1945,
169
namun dalam implementasinya ditafsirkan secara keliru oleh berbagai pihak. Para pihak yang ingin mempertahankan keberadaan BUMN cenderung
memahami konsepsi “dikuasai oleh negara” sebagai diselenggarakan langsung oleh pemerintah. Berbeda dengan konsepsi dasar yang ditawarkan oleh Bung Hatta, bahwa
pengertian “dikuasai oleh negara” dalam Pasal 33 ayat 2 UUD 1945 lebih menekankan pada segi dimilikinya hak oleh negara, bukan pemerintah, untuk
mengendalikan penyelenggaraan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak. Penyelenggaraannya secara langsung
dapat diserahkan kepada badan-badan pelaksana BUMN atau perusahaan swasta, yang bertanggung jawab kepada pemerintah, namun operasionalnya dikendalikan
oleh negara. Sebaliknya, para pihak yang ingin melakukan privatisasi atau menjual BUMN kepada para pemilik modal perseorangan, cenderung menafsirkan bahwa hak
negara untuk mengendalikan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak tersebut hanya semata-mata sebagai hak
untuk membuat peraturan perundang-undangan. Padahal terdapat perbedaan
169
Revrisond Baswir, “Privatisasi BUMN: Menggugat Model Ekonomi Neoliberalisme IMF” dalam I Wibowo dan Francis Wahono ed, Neoliberalisme, Yogyakarta: Cindelaras Pustaka Rakyat
Cerdas, 2003, hal. 213.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
mendasar antara hak untuk mengendalikan dan hak untuk membuat peraturan perundang-undangan.
170
Dalam hal untuk mengendalikan tersebut, selain mengandung hak untuk membuat peraturan perundang-undangan, juga mengandung hak untuk membangun
suatu institusi dengan dasar undang-undang, termasuk hak untuk menyelenggarakan BUMN yang bertujuan untuk menjamin tercapainya tujuan pelaksanaan campur
tangan negara dalam perekonomian, yaitu untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Artinya, dalam Sistem Ekonomi Kerakyatan, BUMN dipandang sebagai salah
satu instrumen yang sengaja dikembangkan oleh negara untuk meningkatkan kemampuannya dalam menjamin pengutamaan kemakmuran rakyat di atas
kemakmuran individu. Dengan kata lain, fungsi BUMN dalam Sistem Ekonomi Kerakyatan adalah sebagai salah satu instrumen penyeimbang bagi negara untuk
mengatur bekerjanya mekanisme pasar secara berkeadilan. Sebagai ilustrasi, jika koperasi adalah instrumen penyeimbang mekanisme pasar yang modalnya dimiliki
secara langsung oleh para anggotanya, maka BUMN adalah instrumen penyeimbang mekanisme pasar yang modalnya dimiliki oleh negara atas nama seluruh rakyat
Indonesia. Oleh sebab itu, tidak ada alasan bagi BUMN untuk memonopoli suatu cabang produksi tertentu. Hal ini tidak hanya berlaku pada cabang-cabang produksi
yang menguasai hajat hidup orang banyak. Lebih jauh bahkan tidak tertutup kemungkinan bagi BUMN untuk menjual sebagian sahamnya di pasar modal atau
membagikannya kepada para karyawan, konsumen, dan kepada pemerintah daerah.
170
Ibid, hal. 214.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Sebaliknya, tidak ada pula alasan untuk mengharamkan keberadaan BUMN atau serta merta memindahkan kepemilikan seluruh BUMN secara penuh kepada para pemilik
modal perseorangan. Mengharamkan keberadaan BUMN tidak hanya akan melemahkan kemampuan negara dalam mengendalikan cabang-cabang produksi yang
penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak, tetapi secara langsung mengancam pemenuhan amanat konstitusi untuk mengutamakan
kemakmuran rakyat banyak di atas kemakmuran individu.
171
Mengenai hubungan antara public utilities dan kekuasaan pemerintah, Bung Hatta mengemukakan bahwa public utilities sebaiknya diusahakan oleh pemerintah
dengan pengadaan pelayanan umum seperti listrik, gas, air adalah bidang usaha yang harus digarap pemerintah, ditambah dengan cabang-cabang produksi yang penting
lainnya seperti industri pokok dan tambang perlu pula dimiliki atau dikuasai oleh negara. Namun dalam hal ini pengertian “dikuasai” bukan otomatis dikelola langsung
oleh pemerintah, tetapi dapat dengan menyerahkannya pada pihak swasta, asalkan tetap berada di bawah pengawasan pemerintah. Kepemilikan perusahaan-perusahaan
tersebut sebaiknya di tangan pemerintah, akan tetapi pimpinan perusahaannya
171
Ibid, hal. 215. Menurut Hadori Yunus, pengertian dikuasai negara untuk kemakmuran rakyat pada hakikatnya merupakan penguasaan negara atas bumi, air dan kekayaan alam untuk
kepentingan nasional dan untuk tujuan mencapai sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Jika kekayaan alam tidak dikuasai oleh negara mengakibatkan
setiap orang akan mengeksploitasinya sehingga kekayaan alam itu dikhawatirkan hanya akan dihambur-hamburkan. Hadori Yunus, “Nasionalisme dalam Ekonomi Pancasila”, dalam Mubyarto dan
Boediono ed, Ekonomi Pancasila, Yogyakarta: BPFE, 1994, hal. 129. Bandingkan dengan Mubyarto yang mengatakan bahwa: 1 penguasaan oleh negara dilakukan karena cabang-cabang
produksi tersebut menguasai hajat hidup orang banyak; dan 2 penguasaan bumi, air dan kekayaan alam tersebut adalah untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Artinya, penguasaan oleh negara
terhadap cabang-cabang produksi dan kekayaan alam itu dipandang dapat menjamin perlindungan kepentingan orang banyak dan demi kemakmuran rakyat secara maksimal. Mubyarto, Op.Cit., hal. 51-
52.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
diberikan kepada tenaga yang cakap, dan kalau perlu manajemen asing dapat disewa dengan persyaratan para tenaga asing tersebut bersedia mendidik orang Indonesia
yang kelak akan menggantikan mereka.
172
Pada kesempatan lain Bung Hatta menegaskan kembali pengertian usaha bersama atas asas kekeluargaan seperti dimaksud dalam Pasal 33 Undang-Undang
Dasar 1945 sebagai berikut
173
: “
Usaha bersama atas asas kekeluargaan ialah koperasi, seperti yang dipahamkan dalam sosialisme Indonesia. Pasal 33 UUD membagi pekerjaan
membangun ekonomi masyarakat antara koperasi dan negara. Koperasi membangun dari bawah, mengajak orang banyak bekerja sama untuk
menyusun dasar-dasar kemakmuran rakyat. Usaha yang besar-besar diselenggarakan oleh negara. Dikuasai oleh negara tidak berarti, bahwa
pemerintah sendiri menjadi pengusaha dengan segala birokrasi yang ada padanya. Pemerintah menetapkan politik perekonomian, berdasarkan Majelis
Permusyawaratan Rakyat atau dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
172
Mohammad Hatta, 2, Op.Cit., hal. 18.
173
Mohammad Hatta, 3 “Persoalan Ekonomi Sosialis Indonesia”, dalam Sri-Edi Swasono dan Fauzie Ridjal ed, Demokrasi Kita, Bebas Aktif, Ekonomi Masa Depan, Jakarta: 1992, hal. 150.
Menurut Wilopo istilah “usaha bersama” dalam rumusan Pasal 33 UUD1945 tersebut menunjukkan perbedaan dari usaha swasta, sedangkan istilah “asas kekeluargaan” menyatakan ide tanggung jawab
bersama untuk menjamin kemajuan bagi semua orang. Tujuan memajukan usaha bersama bukanlah untuk keuntungan pribadi melainkan kemajuan bagi seluruh masyarakat. Kesadaran tanggung jawab
masyarakat menjamin bahwa keadilan akan dapat dilaksanakan. Diantara unsur-unsur khas hubungan kekeluargaan itu terdapat unsur hidup bersama, unsur usaha bersama para anggota demi kebaikan
bersama bagi seluruh keluarga, dan pembagian hasil usaha bersama di antara para anggota sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Lihat Sri-Edi Swasono ed, Sistem Ekonomi dan Demokrasi
Ekonomi, Jakarta: 1987, hal. 26-27 dan 36. Bandingkan dengan Thoby Mutis yang mengemukakan bahwa dalam konsep manajemen modern ‘kodeterminasi’, pengelolaan sektor ekonomi dilakukan
secara bersama-sama antara manajemen dengan pekerja sebagai perwujudan asas kebersamaan. Budaya ini merupakan unsur penting dalam penetapan suatu budaya perusahaan corporate culture
yang akan menjadi faktor penentu keberhasilan suatu usaha. Pada manajemen kodeterminasi terdapat prinsip pain sharing, process sharing dan profit sharing dalam pengelolaan suatu sektor ekonomi.
Manajemen kodeterminasi berpijak kepada premis bahwa semua pihak menjadi sentral di dalam badan usaha. Dengan demikian tidak ada absolutisme atau mutlak-mutlakan dalam menentukan kebenaran
dan kebaikan, melainkan ditentukan secara bersama-sama dalam kematangan sebagai sentra. Kodeterminasi mengandung tatanan emancipatory dan participatory dalam lingkup timbal balik dan
tidak ada pihak yang mengalami proses marginalisasi. Thoby Mutis, Pendekatan Ekonomi Pengetahuan dalam Manajemen Kodeterminasi: Jurus Jitu Memenangkan Persaingan, Jakarta: MM
USAKTI Gramedia Widiasarana Indonesia, 1995, hal. 65.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Pekerjaan dapat diserahkan kepada badan-badan pelaksana yang bertanggung jawab kepada pemerintah, yang kerjanya dikontrol oleh negara”.
Berdasarkan pendapat Bung Hatta tersebut di atas diketahui bahwa sistem ekonomi nasional dikembangkan oleh tiga pelaku ekonomi utama yaitu koperasi,
swasta dan negara. Namun dalam hal ini negara sebagai pelaku ekonomi tidak mutlak harus menjalankan sendiri kegiatan usahanya karena dapat saja dikelola oleh pihak
lain yang profesional. Sedangkan bagaimana tata cara pelaksanaan sistem ekonomi nasional semuanya akan ditentukan berdasarkan ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat MPR sebagai pemegang kedaulatan rakyat tertinggi. Pada tanggal 12 April 1947 Presiden Republik Indonesia mengeluarkan
Keputusan pengangkatan Panitia Seminar Siasat Ekonomi Brains Trust yang melibatkan Bung Hatta sebagai salah seorang pendiri negara Indonesia. Dalam
seminar tersebut dilakukan penafsiran terhadap maksud dan tujuan Pasal 33 UUD 1945 dalam konteks pengembangan usaha-usaha dan perumusan pedoman
pelaksanaan sistem ekonomi. Di antara keputusan yang dihasilkan oleh seminar siasat ekonomi tersebut adalah tentang Politik Perekonomian Pemerintah berdasarkan Pasal
33 UUD 1945, dengan menyesuaikan tindakan kepada keadaan praktik
174
: “
I. Macam tindakan ekonomi: 1.
Perusahaan pemerintah dan monopoli, terutama: a.
Pembangun dan pembagian listrik dan gas dan air; b.
Kereta api dan tram; c.
Pos, kawat dan telepon; d.
Bank sirkulasi; e.
Tambang berangsur-angsur 2.
Perusahaan campuran pemerintah dan partikulir
174
Marwah M. Diah, Op.Cit, hal. 83-84.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
3. Kooperasi campuran,disertai oleh:
a. Kapital asing;
b. Buruh Indonesia
c. Pemerintah
4. Perusahaan partikulir diawasi oleh negara
5. Koperasi diawasi oleh negara
6. Perusahaan kecil partikulir, tidak diawasi oleh negara
II. Pengawasan Pemerintah lainnya atas tindakan ekonomi: 1.
Peraturan tentang perusahaan 2.
Koordinasi 3.
Pembatasan produksi III. Peraturan Harga.
Tanah partikulir dihapuskan.”
Panitia Pemikir Siasat Ekonomi tersebut berhasil merumuskan bahwa sektor usaha yang dapat diberikan monopoli kepada pemerintah terutama pada 5 lima
sektor yaitu listrik; kereta api dan tram; pos; kawat dan telepon; bank sirkulasi; dan tambang. Hal ini berarti bahwa secara implisit kepada pemerintah dapat juga
diberikan monopoli pada sektor usaha lainnya jika dianggap perlu demi kepentingan kesejahteraan masyarakat banyak. Dengan memperhatikan keputusan yang diambil
oleh Panitia Pemikir Siasat Ekonomi tersebut, maka dapat ditafsirkan bahwa politik hukum ekonomi Indonesia yang dilandasi oleh Pasal 33 UUD 1945 seakan-akan
memberikan landasan monopoli kepada perusahaan yang dimiliki pemerintah, seperti keberadaan BUMN misalnya, sehingga keputusan seminar tersebut pada akhirnya
menimbulkan pro dan kontra, terutama pada penafsiran bahwa monopoli dapat diberikan kepada negara BUMN. Dalam hal ini, Edi Swasono berpendapat bahwa
“ Monopoli oleh Pemerintahan secara definisi diperbolehkan karena Pemerintah
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
secara definisi melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dan bahwa cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Dasar daripada ini adalah kepentingan negara dan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, bukan kemakmuran
perorangan ataupun kemakmuran mancanegara.” Akan tetapi harus disadari bahwa praktik monopoli bertentangan dengan jiwa dan semangat serta dinamika globalisasi.
Oleh sebab itu, segala bentuk monopoli harus dihindari di bidang ekonomi karena praktik monopoli banyak memiliki sisi negatif. Untuk itu diperlukan pengaturan
persaingan secara sehat yang tidak mematikan pelaku ekonomi yang lemah.
175
Tiga puluh tahun kemudian, tepatnya tanggal 6 dan 7 Oktober 1977 dilaksanakan pula seminar penjabaran Pasal 33 UUD 1945 yang diikuti oleh para ahli. Dalam seminar
ini, Ruslan Abdulgani menyampaikan pemikirannya tentang pengelolaan sektor perekonomian negara, bahwa: “harus ada keseimbangan antara idealisme dan realisme
dalam arti bahwa idealnya sektor koperasi diutamakan karena merupakan soko guru ekonomi, tapi secara realistis tidak semua aktivitas ekonomi dapat dan harus
dikoperasikan”. Sedangkan Mashuri, yang pada waktu itu sebagai Wakil Ketua DPRMPR RI, menyatakan pendapatnya tentang pengelolaan sistim perekonomian nasional yang
175
Keputusan panitia Seminar Siasat Ekonomi tersebut boleh dikatakan tidak sejalan dengan pengertian “dikuasai oleh negara” yang dimaksudkan oleh Bung Hatta. Bung Hatta dalam konsepsinya
tidak pernah menyatakan dikuasai negara berarti pemberian monopoli kepada negara. Karena pada dasarnya praktik monopoli, baik yang diberikan kepada negara maupun kepada swasta, pada keduanya
memiliki sisi negatif yang sama yakni berdampak merugikan konsumen dan masyarakat luas. Sesungguhnya bukan menjadi jaminan jika pengelolaan suatu sektor produksi berdasarkan pemberian
monopoli oleh negara, hal itu akan terhindar dari praktik-praktik yang merugikan konsumen. Apalagi kalau kontrol dari lembaga pemerintahan lainnya dan masyarakat tidak berfungsi, baik karena
sistemnya yang lemah maupun karena sumber daya manusianya yang tidak memiliki kemampuan. Ibid, hal. 84-85.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
harus mengembangkan sistem ekonomi yang bersifat koperatif kerakyatan. Adapun keputusan yang dihasilkan dalam seminar ini antara lain sebagai berikut
176
: “
I. 1. Bahwa Pasal 33 UUD 1945 adalah politik ekonomi untuk mewujudkan sistem Ekonomi Sosialisme Pancasila.
2. Untuk mewujudkan itu perlu adanya Ekonomi Berencana. II. Bahwa dalam sistem ekonomi Pancasila ada 3 sektor dengan 3 pelaku:
1. Sektor koperasi sebagai wadah perekonomian rakyat yang harus
ditingkatkan terus-menerus peranan dan kedudukannya dalam sektor ekonomi kita;
2. Sektor Usaha Negara untuk mengelola ayat 2 dan 3 Pasal 33 UUD
1945; 3.
Sektor Usaha Swasta sebagai pelaku ketiga di samping kedua sektor tersebut di atas.
III. Koperasi: Dalam usaha menjadikan koperasi sebagai wadah ekonomi yang utama untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat maka;
1. Kepada koperasi diberi ruang gerak yang seluas-luasnya, baik dalam
bidang produksi, distribusi maupun jasa, untuk usaha besar, menengah maupun kecil, diberikan proteksi dan bimbingan, sehingga Ekonomi
Sektor Negara dan Koperasi mempunyai peranan yang menentukan dalam kehidupan ekonomi Indonesia.
2. Pembinaan koperasi oleh Pemerintah dilakukan secara integral
sehingga tidak ada kebijaksanaan dan peraturan yang saling bertentangan yang menghambat pertumbuhan koperasi.
3. Menciptakan iklim yang favourable bagi kehidupan, pertumbuhan
Koperasi dan dilindungi dari persaingan yang tidak seimbang dari sektor-sektor swasta dan asing.
4. Organisasi koperasi sendiri harus meningkatkan diri melalui:
a. Peningkatan managerial dan technical skill,
b. Peningkatan kewiraswastaan,
c. Peningkatan fungsi DEKOPIN Dewan Koperasi Indonesia
sebagai Badan
yang memperjuangkanmembela
segala kepentingan koperasi.
5. Pendidikan koperasi di sekolah-sekolahPerguruan Tinggi dapat segera
direalisir. 6.
Sebagai wadah ekonomi yang berfungsi sebagai alat pendemokrasian Ekonomi Nasional, maka setiap pembentukan Koperasi harus benar-
benar mendasarkan pada kepentingan anggota.
7. Kebijaksanaan perkreditan, supaya menunjang kebutuhan Koperasi,
tanpa mendasarkan motif keuntungan saja.
176
Ibid, hal. 85-88.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
IV. Sektor Negara Kekayaan bumi, air, dan udara dan yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan demikian pula cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai secara mutlak oleh Negara.
Untuk merealisir hal-hal tersebutdi atas perlu secepatnya ditetapkan suatu undang-undang yang menetapkan sektor-sektor produksi yang diusahakan
oleh Perusahaan Negara. Pedoman Pembiayaan:
1.
Perusahaan Negara dibiayai oleh Pemerintah. 2.
Apabila Pemerintah tidak mempunyai cukup dana untuk membiayai maka dapat diadakan pinjaman-pinjaman dalam dan luar negeri yang
tidak mengikat.
3. Apabila dengan 1 dan 2 belum mencukupi maka bisa diselenggarakan
bersama-sama dengan modal asing atas dasar production sharing. Pinjaman dan kerja sama dengan luar negeri harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. V. Usaha-usaha swasta:
1. Bidang-bidang usaha yang belum ditangani oleh Negara dan Koperasi
dapat dikelola oleh pihak swasta. 2.
Strategi pembangunan Ekonomi yang menuntut partisipasi usaha swasta dan unsur asing memerlukan sistim pengawasan dan
pembatasan untuk mencegahmenghindarkan adanya dominasi. Di samping itu berkewajiban melaksanakan dengan sungguh-sungguh
transfer of technology dan tidak mengadakan diskriminasi terhadap tenaga kerja Indonesia termasuk tenaga ahli Indonesia.”
Dalam seminar yang diselenggarakan oleh peserta kursus Regular Angkatan ke-XX Lembaga Pertahanan Nasional Lemhanas dari tanggal 23 sampai dengan 27
Nopember 1987 dibahas beberapa masalah pokok yang cukup penting mengenai penafsiran atas Pasal 33 UUD 1945. Adapun tema sentralnya adalah nilai-nilai
Pancasila dan UUD 1945 yang harus menjiwai sistem ekonomi Indonesia. Menyangkut keberadaan BUMN dikemukakan, bahwa hak monopoli dan oligopoli
yang dimiliki oleh BUMN hendaknya digunakan untuk meningkatkan kemakmuran ekonomi rakyat yang sebesar-besarnya dan bukan justru merugikan rakyat banyak.
Sedangkan untuk menghindarkan pengaruh birokrasi yang berlebihan dan untuk
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
merangsang timbulnya persaingan yang sehat, mungkin diperlukan pendirian beberapa BUMN yang bergerak dalam satu cabang usaha tertentu. Keputusan penting
yang dihasilkan dari pelaksanaan seminar tersebut khususnya tentang kebijakan Sistem Politik yaitu: a melanjutkan upaya penumbuh-suburan demokrasi Pancasila
dalam seluruh aspek kehidupan nasional di bidang ekonomi; b memantapkan hukum nasional yang berdasarkan Pancasila khususnya yang berkaitan dengan
ekonomi nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945; dan c memantapkan pengamalan kehidupan Pancasila khususnya di bidang kehidupan ekonomi. Seminar
ini juga telah menghasilkan Naskah yang berjudul “Ekonomi Pancasila Untuk Mendukung Tinggal Landas dan Pembangunan Jangka Panjang Tahap II”. Hal-hal
yang berkenaan dengan penafsiran atas Pasal 33 UUD 1945 dalam Naskah tersebut antara lain dikemukakan, bahwa “Mengenai pelaku ekonomi terdiri dari tiga sektor
yaitu negara, koperasi dan sektor swasta yang diharapkan dapat bekerja sama dalam menjalankan proses ekonomi secara kekeluargaan. Mengenai pengertian “dikuasai”
oleh negara mempunyai pengertian sebagai: 1 pemilik, 2 pengatur, 3 perencana, 4 pelaksana; 5 pengawas. Rumusan kelima pengertian itu dengan bobot yang
berlainan dapat menempatkan negara dalam kedudukannya untuk menguasai 1 dengan memiliki sumber daya alam, dan 2 tanpa memiliki sumber daya alam,
namun perwujudan hak menguasai itu melalui jalur pengaturan, perencanaan dan pengawasan. Dengan pola itu, terciptalah suasana yang mencerminkan suatu usaha
bersama berdasarkan asas kekeluargaan sesuai dengan jiwa dan semangat kooperatif antara pelaku-pelaku ekonomi swasta, koperasi dan BUMN dengan negara
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
pemerintah sebagai kepala keluarga besar negara. Sedangkan pengertian cabang- cabang produksi yang penting bagi negara mengalami perubahan dari waktu ke
waktu. Demikian pula dengan pengertian cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak. Barangkali, cabang-cabang produksi yang akan tetap
bersifat strategis sepanjang masa adalah jalan raya, kereta api, listrik, pelabuhan, telekomunikasi dan jaringan irigasi. Sistem ekonomi Pancasila sangat berbeda dengan
sistem ekonomi Liberal maupun sistem ekonomi komunis. Adanya perbedaan tersebut adalah karena adanya perbedaan landasan ideologi, jiwa kepribadian serta
kebudayaan yang melandasi sistim-sistim tersebut. Sistem ekonomi Pancasila adalah merupakan sistem ekonomi yang menyeimbangkan, menyelaraskan serta
menyerasikan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan umum untuk mewujudkan kepribadian yang merata dan berkeadilan sosial, berdasarkan asas
kekeluargaan dan kegotong-royongan”.
177
Kumpulan tulisan yang berjudul “Ekonomi Pancasila” merupakan hasil seminar yang dilaksanakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada pada
tanggal 19 September 1980. Konsepsi sistem “Ekonomi Pancasila” ini kemudian disempurnakan melalui “seminar lanjutan” yang diadakan oleh Program Pascasarjana
Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada FE UGM. Seminar ini menghasilkan pemikiran beberapa pakar diantaranya Boediono yang memberikan ciri khas
perekonomian Pancasila, yaitu: 1 peranan dominan dari koperasi, bersama dengan perusahaan-perusahaan swasta. Kuncinya adalah bahwa “semua bentuk badan usaha
177
Ibid.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
didasarkan pada asas kekeluargaan dan prinsip harmoni, dan bukan pada asas kepentingan pribadi dan prinsip konflik kepentingan; 2 memandang manusia secara
utuh karena “manusia bukan melulu ‘economic man’ tetapi juga ‘social and religious man’ dan sifat manusia yang kedua ini bisa dikembangkan setaraf dengan sifat yang
pertama sebagai motor penggerak kegiatan duniawi ekonomi”; 3 adanya “
kehendak sosial yang kuat ke arah egalitarianisme atau kemerataan sosial”; 4 “diberikannya prioritas utama pada terciptanya suatu perekonomian nasional yang
tangguh”. Konsep “perekonomian nasional di sini ditafsirkan sebagai pemupukan ketahanan nasional, dan memberi prioritas utama pada kepentingan nasional untuk
mencapai suatu perekonomian yang mandiri, tangguh dan terhormat di arena internasional, dan yang didasarkan atas solidaritas dan harmoni di dalam negeri”; dan
5 mengandalkan sistem desentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan ekonomi, yang diimbangi dengan perencanaan yang kuat sebagai pemberi arah bagi
perkembangan ekonomi sebagaimana tercermin dalam cita-cita koperasi”. Sedangkan Bambang Riyanto berpendapat bahwa peranan perusahaan negara BUMN dalam
sistem ekonomi Pancasila harus dapat digunakan sebagai alat pemerintah yang efektif untuk menunjang keberhasilan kebijaksanaan dalam bidang ekonomi. Dengan kata
lain setiap perusahaan negara harus dikelola secara efisien dan efektif dengan mengacu kepada prinsip-prinsip ekonomi perusahaan yang sehat.
178
Yayasan Wangsa Manggala mengadakan seminar pada tanggal 1 Oktober 1988 dengan tema “Pengkajian Ulang Pasal 33 UUD 1945”. Dalam seminar tersebut,
178
Ibid, hal. 88-91.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
ada beberapa ahli yang menafsirkan Pasal 33 UUD 1945, dan rangkuman hasil seminar sebagai berikut
179
: “
I. Pasal 33 UUD 1945 merupakan penggarisan Politik Ekonomi jangka panjang yang memerintahkan pengaturan perekonomian bangsa:
1. Dalam bentuk usaha bersama yang didasarkan atas kekeluargaan. 2. Penguasaan oleh negara atas:
a cabang produksi yang penting; b cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak;
c sumber daya alam Indonesia untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat. Pasal ini meletakkan garis-garis politik ekonomi Indonesia tidak ada
lagi keraguan dan perbedaan pendapat. Garis-garis besar politik ekonomi politik ini adalah:
1 negara memegang kekuasaan besar dalam perekonomian melalui
penguasaan cabang-cabang produksi tertentu; 2 bahwa koperasi sebagai penjelmaan hidup berekonomi berdasar
kerjasama antar orangmanusia ekonomi kekeluargaan menjadi sukoguru perekonomian nasional.
II. Kebutuhan akan mekanisme hukum dan perundang-undangan membawa orang pada pemikiran kebutuhan akan Undang-Undang Pokok
Perekonomian Nasional yang oleh berbagai kalangan dianggap sudah mendesak.”
Semasa pemerintahan Soeharto ini pernah dikeluarkan peraturan perundang- undangan yang tidak sejalan dengan jiwa serta semangat Pasal 33 UUD 1945, yaitu
179
Ibid, 92-93. Dalam hubungan ini, Sri-Edi Swasono berpendapat bahwa sistem ekonomi Pancasila berdasarkan “Pasal 33 UUD 1945 mempunyai kedudukan sentral sebagai dasar penjabaran
ekonomi Pancasila. Ayat 1 Pasal 33 UUD 1945 tidak dapat dipisahkan pengaruhnya terhadap ayat 2 dan ayat 3. Ayat 1 pasal ini tetap melandasi dan memberi warna pada bangun-bangun perusahaan
lain yang ada. Dengan kata lain, bangun perusahaan non-koperasi perusahaan negara atau perusahaan swasta, apakah ini berbentuk BUMN, PT, CV, Firma, asing, domestik, harus hidup di dalam semangat
usaha bersama dan berasaskan kekeluargaan. Perkataan “disusun” di dalam konteks “perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan” mengisyaratkan bahwa perekonomian
secara keseluruhan harus secara sadar diatur, tidak dibiarkan tumbuh tersusun sendiri. Di sinilah peraturan perundangan, perizinan harus berperan secara aktif untuk menyusun perekonomian nasional,
menetapkan dan membentuk sistem dan orde ekonomi yang kita kehendaki itu”. Sri-Edi Swasono ed, Sistim Ekonomi dan Demokrasi Ekonomi, Op.Cit., hal. 125. Sementara itu dalam penjelasan Pasal 33
UUD 1945 disebutkan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan bangun perusahaan yang sesuai dengan dengan itu adalah koperasi. Menurut
Mubyarto, di Indonesia “koperasi adalah suko guru perekonomian dan merupakan bentuk yang paling kongkrit dari usaha bersama”. Lihat Mubyarto, Op.Cit. hal. 53.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Peraturan Pemerintah PP Nomor 20 Tahun 1994 tentang Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang didirikan dalam Rangka Penanaman Modal Asing. Peraturan
Pemerintah PP ini dikeluarkan sehubungan dengan keterlibatan Indonesia dalam organisasi ekonomi internasional World Trade Organization WTO yang mengusung
semangat liberalisasi ekonomi dalam era globalisasi. Tujuan utama dari penetapan PP ini adalah untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada Penanaman Modal
Asing PMA untuk mengelola bidang-bidang usaha yang sebelumnya tertutup bagi modal asing sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967
tentang Penanaman Modal Asing. Di samping tidak sesuai dengan jiwa dan semangat Pasal 33 UUD 1945, PP No. 201994 tersebut juga bertentangan dengan asas hukum
sebagaimana ketentuan hierarki tata tertib urutan peraturan perundang-undangan berdasarkan Ketetapan MPRS No. XXMPRS1966 yang antara lain mengatur bahwa
Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum dan bentuk-bentuk peraturan perundang-undangan menurut UUD 1945 secara hierarki: UUD 1945, Ketetapan
MPR, Undang-UndangPerpu, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, dan peraturan pelaksanaannya seperti Peraturan Menteri, Instruksi Menteri dan
sebagainya. Dalam konteks globalisasi hukum dan ekonomi, Paulus Effendie Lotulung
berpendapat bahwa harmonisasi penyesuaian hukum tidak harus mengubah hierarki tata tertib perundang-undangan nasional, atau dengan kata lain, harmonisasi hukum
tidak berarti bahwa konvensi-konvensi internasional menjadi sesuatu yang bersifat supra nasional dalam tata tertib peraturan perundang-undangan karena yang
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
seharusnya dilakukan adalah pengharmonisan substansi peraturan perundang- undangan dengan konvensi WTO ataupun international treaty lainnya. Dengan
demikian urutan Pancasila dan UUD 1945 secara hierarki tetap tidak berubah, tetap sebagai urutan pertama sebagai Grundnorm dan Aturan Dasar Negara. Harmonisasi
substansi konvensi atau international treaty harus tetap berpijak pada nilai-nilai asli dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi adalah ideologi
yang bersifat terbuka dan dinamis. Artinya, Pancasila yang menjiwai Pasal 33 UUD 1945 tersebut dapat menerima perubahan-perubahan yang bersifat fenomena
global.
180
Pengambilan keputusan berdasarkan asas musyawarah untuk mufakat di bidang sosial dan ekonomi pernah dilaksanakan oleh Majelis Permusyawaratan
Rakyat MPR RI ketika melakukan amandemen keempat terhadap Pasal 33 UUD 1945 pada bulan Agustus 2002. Dalam proses amandemen ini muncul debat ideologis
antara neo-liberalisme dan sosialisme Indonesia versi Muhammad Hatta, sehingga sempat terjadi penghapusan peran negara yang digantikan dengan maksimalisasi
peran pasar bebas. Pertarungan debat ideologis tersebut tidak sampai memenangkan agenda neo-liberalisme secara keseluruhan karena adanya akomodasi terhadap
konsep pasar bebas, yaitu penambahan “demokrasi ekonomi” yang berfungsi sebagai pembatasan terhadap praktik neo-liberalisme seperti privatisasi dan yang lainnya.
181
180
Marwah M. Diah, Op.Cit., hal. 98.
181
A. Effendy Choirie, Op.Cit., hal. 18.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan ideologi hukum Indonesia, jelas bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI bukan negara yang berdasarkan kekuasaan machsstaat,
melainkan berdasarkan atas hukum rechsstaat. Pandangan ini berarti bahwa segala bentuk penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus
didasari oleh norma-norma hukum yang disepakati bersama sebagai suatu sistem hukum nasional.
182
Secara hirarki, Pancasila sebagai falsafah bangsa dan negara Indonesia adalah norma dasar tertinggi dan merupakan sumber dari segala sumber
hukum yang berlaku di seluruh wilayah kedaulatan NKRI. Di dalam Ketetapan MPRS No. XXMPRS1966 secara eksplisit dinyatakan bahwa:
“ Sumber dari tertib hukum sesuatu negara atau yang biasa dinyatakan
sebagai “sumber dari segala sumber hukum” adalah pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi
suasana kejiwaan, watak dari rakyat negara yang bersangkutan. ... Pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita luhur
yang meliputi suasana serta watak dari bangsa Indonesia itu pada tanggal 18 Agustus 1945 telah dimurnikan dan dipadatkan oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan atas nama rakyat Indonesia, menjadi dasar negara Republik Indonesia, yakni Pancasila ... .”
Dengan demikian jelas bahwa Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi norma dasar tertinggi grundnorm yang mengikat sistem
konstitusi dan kenegaraan kita Indonesia. Dalam pada itu, Pancasila juga merupakan
182
Dalam hal ini dibedakan pengertian antara “pembentukan hukum” dan “aturan hukum”. Kata “hukum” lebih menunjuk kepada pengertian “sistem”. Sistem hukum berarti keterkaitan antar
kaidah hukum yang ada di dalam aturan-aturan hukum, sedangkan aturan hukum adalah aturan-aturan tertulis yang ditata secara berjenjang dan memiliki keterkaitan erat antara aturan yang satu dengan
aturan yang lainnya, yang sangat tergantung pada wilayah tempat di mana aturan itu dipraktikkan. Adanya konsep wilayah dalam aturan hukum menunjukkan bahwa dalam proses pembuatan dan
penerapan aturan hukum sangat dipengaruhi oleh konstelasi ekonomi dan politik. Perbedaan antara sistem hukum dan aturan hukum ini semakin jelas ketika pendekatan politik hukum digunakan untuk
menangani suatu perkara. Lihat Sunaryati Hartono, Politik Hukum Menuju Suatu Sistem Hukum Nasional, Bandung: Alumni, 1991, hal. 61-64.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
cita hukum rechtsidee yang berfungsi sebagai “bintang pemandu” leitstern bagi terwujudnya cita-cita bersama rakyat Indonesia secara keseluruhan. Oleh karena
itulah Pancasila mutlak menjadi landasan regulatif dan konstitutif bagi setiap bentuk pengaturan dan peraturan hukum yang diberlakukan di Indonesia. Sebagai landasan
regulatif, Pancasila mempunyai fungsi menguji apakah suatu hukum positif
183
tertentu di Indonesia bersifat adil atau tidak. Sedangkan sebagai landasan konstitutif, Pancasila menentukan bahwa tanpa cita hukum rechtsidee maka hukum itu sendiri
akan kehilangan maknanya sebagai hukum.
184
Pancasila sebagai asas hukum berfungsi sebagai pemberi jiwa dan semangat yang menjadi latar belakang dari semua peraturan perundang-undangan yang dimiliki
oleh Indonesia. Dalam hal ini, asas hukum atau prinsip hukum bukanlah peraturan hukum konkrit, malainkan pokok-pokok pikiran mendasar yang bersifat umum atau
merupakan latar belakang dari suatu peraturan yang konkrit yang terdapat dalam dan di belakang setiap sistem hukum yang terwujud dalam bentuk peraturan perundang-
undangan dan putusan hakim yang merupakan hukum positif, yang dapat ditemukan dengan mengidentifikasi sifat-sifat umum yang ada dalam peraturan konkrit tersebut.
Asas hukum terbagi dua: i asas hukum umum, yaitu asas hukum yang berhubungan dengan seluruh bidang hukum, seperti asas restitutio in integrum, lex posteriori
derogat legi priori, yang berprinsip bahwa apa yang lahirnya tampak benar untuk
183
Pengertian hukum positif adalah “tatanan hukum dari hukum dasar sampai dengan peraturan-peraturan yang konkrit dan individual yang merupakan suatu sistem”. Lihat Marwah M.
Diah, Op.Cit, hal. 36.
184
Lihat Roeslan Saleh, Pembinaan Cita Hukum dan Asas-asas Hukum Nasional, Jakarta: Karya Dunia Fikir, 1996, hal. 17.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
sementara harus dianggap demikian sampai adanya putusan pengadilan oleh hakim; dan ii asas hukum khusus, biasanya berfungsi dalam bidang yang lebih sempit
seperti dalam bidang hukum perdata, hukum pidana dan sebagainya, yang sering merupakan penjabaran dari asas hukum. Seperti asas pacta sunt servanda,
konsensualisme, praduga tak bersalah, dan asas yang tercantum dalam Pasal 1977 BW.
185
Adapun ciri-ciri utama dari asas hukum sebagai berikut
186
: 1.
fundamen dari sistem hukum, oleh karena itu asas hukum merupakan pikiran-pikiran dasar dari sistem hukum.
2. bersifat lebih umum daripada ketentuan undang-undang dan
keputusan-keputusan hukum karena merupakan penjabaran dari asas- asas hukum.
3. beberapa asas hukum berada sebagai dasar dari sistem hukum, dan
beberapa asas hukum berada di belakangnya, jadi di luar sistem hukum itu sendiri.
Dengan demikian asas hukum dapat dirumuskan sebagai pikiran-pikiran dasar yang merupakan aturan yang bersifat umum yang menjadi fundamen dari suatu
sistem hukum, walaupun tidak seluruhnya masuk ke dalamnya. Asas hukum tidak terlepaskan dari peraturan hukum karena untuk dapat memahami suatu peraturan
dengan baik maka dibutuhkan pemahaman yang baik pula atas asas-asas hukum.
185
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum, Yogyakarta: Liberty, 1991, hal. 33-35.
186
Roeslan Saleh, Op.Cit., hal. 19-20.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Asas-asas hukum sangat penting dalam setiap aturan hukum karena asas-asas hukum akan memberikan makna dan karakter pada aturan hukum.
187
Meskipun Undang-Undang Perseroan Terbatas UUPT banyak memiliki “
celah hukum” dan karena itu perlu disempurnakan, namun asas kekeluargaan yang mengandung jiwa harmonisasi dan sinergi dengan Pasal 33 UUD 1945 sudah
terkandung dalam butir d konsideran UUPT. Hal itu berarti bahwa UUPT dan peraturan pelaksanaannya menganut asas kekeluargaan. Dalam rangka implementasi
asas kekeluargaan, tampak bahwa campur tangan negara makin luas sampai di segenap aturan bidang kehidupan dan hampir di semua lembaga negara, karena
negara berkehendak menciptakan Verwaltungswirschaft, suatu cita-cita untuk menjadikan welfare state, suatu negara kesejahteraan; suatu keadaan yang tidak ada
jurang perbedaan yang mencolok antara si kaya dan si miskin.
188
Masih berlangsungnya krisis ekonomi yang berkepanjangan mengindikasikan adanya kesalahan paradigma dalam penetapan kebijakan ekonomi. Kesalahan tersebut
dapat digunakan sebagai pelajaran berharga untuk mengkaji ulang dalam menetapkan alternatif paradigma penetapan dan penerapan kebijakan ekonomi. Salah satu
187
Ibid. Bandingkan dengan Satjipto Rahardjo yang mengemukakan bahwa asas hukum adalah: i merupakan jantungnya peraturan hukum; ii landasan yang paling luas bagi lahirnya suatu
peraturan hukum; dan iii alasan bagi lahirnya peraturan hukum ratio logis dari peraturan hukum. Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1991, hal. 50.
188
Rudhi Prasetya, “Perlindungan Hukum terhadap Pemegang Saham dan Mekanisme Prakteknya”, Jakarta: Pusat Pengkajian Hukum, 1995, hal. 48.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
alternatif paradigma kebijakan ekonomi yang perlu dikaji dan diterapkan adalah kebijakan ekonomi Pro-Rakyat yang berlandaskan sistem ekonomi kerakyatan.
189
Pada dasarnya, sistem ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berasaskan
kekeluargaan, berkedaulatan
rakyat, bermoral
Pancasila, dan
menunjukkan pemihakan sungguh-sungguh pada rakyat yang lemah. Pemihakan kepada rakyat ini seharusnya diwujudkan pemerintah melalui berbagai kebijakan dan
regulasi yang dikeluarkannya. Sistem ekonomi kerakyatan sesungguhnya tidak menafikan begitu saja adanya mekanisme pasar. Namun berbeda dengan mekanisme
pasar yang dianut sistem ekonomi neoliberal, sistem ekonomi kerakyatan lebih mengedepankan perlindungan dan pemihakan bagi pelaku ekonomi lemah yang
belum mampu untuk bersaing secara bebas di pasar dengan pemberdayaan ekonomi rakyat.
190
Kalau pelaku ekonomi rakyat yang lemah tersebut dibiarkan bersaing dengan pelaku ekonomi kuat tanpa pemihakan, tak ayal lagi pelaku ekonomi rakyat tersebut
akan bergelimpangan di pasar. Bak petinju kelas bulu bertarung melawan petinju kelas berat. Barangkali, petinju kelas berat cukup hanya mengayunkan beberapa kali
pukulan, petinju kelas bulu itu langsung terkapar di kanvas tanpa bisa bangun lagi. Kewajiban utama pemerintah dalam sistem ekonomi kerakyatan adalah melatih,
189
Fahmy Radhi, Kebijakan Ekonomi Pro Rakyat, Jakarta: Penerbit Republika, 2008, hal. 187.
190
Ibid, hal. 188.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
membina dan membesarkan petinju kelas bulu tersebut hingga mampu menghadapi pertarungan melawan petinju kelas berat.
191
Hal lain perlu juga mendapat perhatian tentang ciri utama sistem ekonomi kerakyatan adalah kebersamaan dalam menjalankan proses produksi untuk
menghasilkan produk dan jasa yang dikerjakan oleh sebagian besar rakyat, dipimpin oleh perwakilan rakyat dan dimiliki oleh seluruh rakyat secara merata. Adanya asas
kebersamaan ini dapat meminimkan kesenjangan di antara anggota masyarakat melalui pemerataan distribusi pendapatan. Dengan penerapan sistem ekonomi
kerakyatan, gap antara si-kaya-dan-si-miskin tidak akan ditoleransi lagi, karena setiap kebijakan pembangunan harus memihak dan memberikan manfaat sebesar-besarnya
bagi rakyat yang paling miskin dan kurang sejahtera.
192
Berdasarkan Pasal 33 UUD 1945 sebelum diamandemen, semestinya sistem ekonomi kerakyatan ini harus menjadi landasan dalam setiap perumusan strategi
pembangunan dan penetapan kebijakan ekonomi di Indonesia. Penerapan sistem tersebut harus memberikan prioritas untuk memberdayakan ekonomi rakyat yang
memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat. Dalam menyusun strategi pembangunan ekonomi berasas ekonomi kerakyatan diperlukan adanya
sasaran fundamental yang akan dicapai dalam setiap tahapan pembanguan ekonomi.
193
191
Ibid.
192
Ibid, hal. 189.
193
Ibid.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Beberapa sasaran fundamental pembangunan ekonomi tersebut, diantaranya: 1 pengurangan angka kemiskinan, jumlah pengangguran, dan ketimpangan,
2 peningkatan kesejahteraan rakyat, dan 3 penstabilan laju pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan. Dengan demikian, penetapan sasaran fundamental pembanguan
ekonomi pada hakekatnya merupakan penetapan indikator yang mencerminkan kondisi riil kesejahteraan rakyat. Bukan semata-mata indikator ekonomi makro saja,
seperti GNP, pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga dan tingkat inflasi. Indikator pembangunan ekonomi tersebut paling tidak harus meliputi: indikator penurunan
angka kemiskinan dan jumlah pengangguran, penurunan kesenjangan, Indeks Gini, Indeks Pembangunan Manusia HDI, dan Indeks Kesejahteraan Rakyat.
194
Indikator lainnya dalam sistem ekonomi kerakyatan yang dirumuskan sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945 adalah seberapa besar eksploitasi sumber daya alam
SDA akan memberikan manfaat bagi kesejahteraan rakyat. Dalam penetapan indikator pemanfaatan SDA perlu dipertanyakan apakah pemanfaatan SDA
memberikan dampak dalam penciptaan lapangan pekerjaan? Berapa banyak pekerjaan baru yang dapat diciptakan? Apakah pekerjaan baru tersebut akan
meningkatkan penghasilan rakyat? Berapa banyak pekerjaan baru tersebut akan mendorong partisipasi rakyat setempat? Apakah pemanfaatan SDA dapat menaikkan
taraf hidup, kesejahteraan dan martabat rakyat setempat?
195
194
Ibid.
195
Ibid, hal. 190.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Dalam pemilihan strategi pembangunan ekonomi harus dapat pula mempertemukan antara berbagai tujuan yang akan dicapai sesuai visi dan misi yang
ditetapkan dalam sistem ekonomi kerakyatan. Untuk itu, penetapan strategi tersebut harus sejalan dengan berbagai strategi yang mendukung pembangunan ekonomi
kerakyatan, di
antaranya: strategi
penanggulangan kemiskinan,
strategi pengembangan UMKM, strategi pengembangan sektor unggulan, dan strategi
pengembangan kawasan.
196
Sebagaimana diutarakan sebelumnya bahwa dalam sistem ekonomi yang berdasarkan pada Demokrasi Ekonomi terdapat tiga bentuk usaha sebagai pelaku
ekonomi utama yaitu usaha negara, koperasi dan usaha swasta, di mana ketiganya saling berintegrasi dalam proses produksi dan distribusi barang dan jasa. Interaksi yang terjadi
antar ketiga pelaku ekonomi tersebut pada dasarnya bertumpu pada mekanisme pasar yang terkendali. Dalam hal ini, mekanisme pasar dapat menjamin tercapainya efisiensi
penggunaan sumber daya masyarakat serta mendorong dilakukannya investasi di bidang- bidang usaha di mana Indonesia memiliki keunggulan komparatif sehingga produk
Indonesia dapat bersaing dengan hasil produksi negara lain. Melalui proses persaingan yang sehat, mekanisme pasar juga pada gilirannya mendorong industri untuk menerapkan
dan mengembangkan teknologi yang tepat untuk melaksanakan usahanya. Dalam hubungan ini, penjabaran Demokrasi Ekonomi sebagai landasan sistem ekonomi
Indonesia mencakup enam bidang utama yaitu: 1 kelembagaan ekonomi; 2 perangkat
196
Ibid.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
kebijaksanaan; 3 pola pemanfaatan sumber daya; 4 distribusi pendapatan; 5 proses pengambilan keputusan; dan 6 sistem insentif.
197
Realitas menunjukkan bahwa mekanisme pasar tidak selamanya dapat berjalan dengan sempurna, baik karena pelaku ekonomi tidak seimbang kekuatannya,
maupun karena para pelaku ekonomi melakukan persaingan dengan cara yang tidak sehat. Untuk itu perlu dicegah agar kebebasan permintaan dan penawaran tidak
bertentangan dengan asas kebersamaan dan kekeluargaan sejalan dengan prinsip- prinsip perekonomian yang demokratis. Dengan kata lain, kebebasan dalam hal
permintaan dan penawaran itu tidak boleh pula bertentangan dengan nilai-nilai dan kepentingan-kepentingan masyarakat yang lebih tinggi, seperti nilai-nilai kesusilaan
dan kepentingan pertahanan keamanan serta ketertiban umum masyarakat. Oleh sebab itu, di dalam sistem perekonomian yang berdasarkan Demokrasi Ekonomi,
di samping menguasai cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan cabang- cabang produksi yang menyangkut hajat hidup orang banyak, sehingga apabila
diperlukan, maka pemerintah wajib melakukan campur tangan di dalam mekanisme pasar.
198
Dalam sistem perekonomian berdasarkan Demokrasi Ekonomi ini, baik usaha negara, koperasi dan usaha swasta dapat bergerak di dalam semua bidang usaha
sesuai dengan peranan dan hakekatnya masing-masing. Usaha negara berperan
197
Hadi Soesastro, et.al., ed, Pemikiran dan Permasalahan Ekonomi di Indonesia dalam Setengah Abad Terakhir, Deregulasi dan Liberalisasi Ekonomi, Bagian 4 1982-1997, Yogyakarta:
Kerjasama Penerbit ISEI Jakarta dan Kanisius, Cetakan Pertama, 2005, hal. 33-34.
198
Ibid.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
sebagai: 1 perintis di dalam penyediaan barang dan jasa di bidang-bidang produksi yang belum cukup atau kurang merangsang prakarsa dan minat pengusaha swasta;
2 pengelola dan pengusaha di bidang-bidang produksi yang penting bagi negara; 3 pengelola dan pengusaha di bidang-bidang produksi yang menguasai hajat hidup
orang banyak; 4 penyeimbang bagi kekuatan pasar pengusaha swasta; 5 pelengkap penyediaan barang dan jasa yang belum cukup disediakan oleh swasta dan koperasi;
dan 6 penunjang pelaksanaan kebijaksanaan negara. Sementara koperasi sebagai salah satu bentuk badan usaha sesuai dengan ketentuan UUD 1945, diberi
kesempatan yang seluas-luasnya untuk berperan sesuai dengan hakekatnya sebagai kesatuan ekonomi yang berwatak sosial. Sedangkan usaha swasta memegang peranan
yang penting sebagai wahana partisipasi masyarakat di dalam pembangunan perekonomian nasional. Ketiga pelaku ekonomi tersebut memiliki fungsi dan peranan
masing-masing dan ikut menentukan jalannya perekonomian, serta dapat tumbuh dan berkembang bersama-sama pula.
199
Dalam perekonomian Indonesia yang pada dasarnya merupakan ekonomi pasar terkendali, di mana perangkat kebijaksanaan ekonomi terutama mempunyai
fungsi untuk mempengaruhi permintaan dan penawaran secara tidak langsung guna mengarahkan dan mengendalikan proses pembangunan agar pertumbuhan ekonomi
yang cukup tinggi dapat tercapai dengan stabilitas ekonomi yang mantap serta terlaksananya pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya. Dalam rangka
mengamankan pelaksanaan pembangunan nasional, pemerintah menerapkan
199
Ibid, hal. 35.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
kebijaksanaan fiskal, moneter dan neraca pembayaran yang tepat untuk mencapai dan mempertahankan kestabilan harga, mengamankan neraca pembayaran luar negeri,
menciptakan iklim usaha yang merangsang penanaman modal, produksi dan penciptaan lapangan kerja. Oleh sebab itulah anggaran negara sangat menentukan dan
digunakan pemerintah untuk: 1 redistribusi sumber daya dalam rangka pemerataan; 2 pembangunan prasarana dasar yang vital bagi pembangunan; 3 kebijaksanaan
pengendalian makro untuk menjaga stabilitas ekonomi; dan 4 penyediaan pelayanan dasar pemerintahan bagi masyarakat. Adapun inti dari proses pemerataan melalui
anggaran negara adalah adanya sistem perpajakan yang adil, dan kebijaksanaan dan mekanisme alokasi anggaran yang efisien dan yang sekaligus diarahkan pada
pemerataan.
200
Dalam sistem Demokrasi Ekonomi, sumber daya manusia dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Pelaksanaan pemanfaatan sumber daya
manusia pada prinsipnya dilakukan oleh masyarakat sendiri untuk kesejahteraan bersama. Untuk itu, pemerintah berperan dalam memberi pengarahan dan penciptaan
iklim yang dapat menggairahkan agar pemanfaatan sumber daya masyarakat dilaksanakan seefisien mungkin dan menunjang tercapainya tujuan peningkatan
kemakmuran yang sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat. Dalam rangka melaksanakan amanat UUD 1945 agar bumi dan air serta segala kekayaan yang ada
di dalamnya untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, pemerintah mengatur pemanfaatan sumber daya alam, sehingga pelestariannya terjamin dan lingkungan
200
Ibid, hal. 37
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
hidup tetap terpelihara sehingga pembangunan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan.
201
Namun demikian disadari bahwa tingkat pendapatan yang sama untuk semua orang tidak akan tercapai. Perbedaan dalam tingkat pendapatan mencerminkan
perbedaan dalam tingkat prestasi, dan hingga batas-batas tertentu dalam perbedaan pengalaman, senioritas serta pemilikan harta kekayaan, namun diupayakan agar
perbedaan pendapatan itu masih berada dalam batas-batas kewajaran. Dalam hal ini, yang diutamakan adalah kemakmuran masyarakat dan untuk semua orang, bukan
kemakmuran orang seorang individu. Kebijaksanaan pemerataan pendapatan mengutamakan peningkatan pendapatan diupayakan berbanding lurus dengan
peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan yang produktif, dan dengan redistribusi pendapatan berupa transfer pendapatan dari golongan berpendapatan
tinggi kepada golongan berpendapatan rendah subsidi silang melalui perpajakan dan anggaran negara.
202
Dalam sistem Demokrasi Ekonomi, pemerintah pusat dan daerah mempunyai peranan yang saling mengisi baik di dalam perencanaan maupun pelaksanaan
pembangunan. Desentralisasi perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek akan efektif jika disertai dengan otonomi yang luas dan nyata dalam menggali sumber
pendapatan daerah, yang diberikan kepada daerah dengan tetap memperhatikan kepentingan daerah-daerah yang memiliki sumber pendapatan yang terbatas. Untuk
201
Ibid, hal. 38-39.
202
Ibid, hal. 40.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
itu, proses pengambilan keputusan dilakukan secara terbuka transparan. Forum- forum untuk diskusi, penyampaian pendapat dan komunikasi secara bebas dan
bertanggung jawab mengenai berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa ini dikembangkan dan dijamin keberadaannya, sehingga hal ini pada gilirannya akan
mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dan menjadikan dukungan masyarakat terhadap setiap langkah kebijakan pemerintah menjadi lebih kongkrit.
203
Terakhir, untuk dapat merangsang anggota masyarakat berprestasi digunakan sistem insentif melalui berbagai macam perangkat seperti kebijaksanaan fiskal,
moneter, neraca pembayaran, perkreditan, tarif, pemberian penghargaan, dan kebijaksanaan-kebijaksanaan lainnya, atau dengan kata lain, dalam Demokrasi
Ekonomi tidak menggunakan sistem komando atau paksaan seperti dalam sistem ekonomi yang berlandaskan etatisme.
204
Dengan demikian Demokrasi Ekonomi yang dianut Indonesia itu harus dijabarkan dalam bentuk program-program pelaksanaan yang bertumpu pada Trilogi
Pembangunan dengan unsur-unsurnya pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, pertumbuhan
ekonomi yang cukup tinggi serta stabilitas nasional yang sehat dan dinamis, yang saling kait-mengkait dan perlu dikembangkan secara selaras, terpadu dan saling
memperkuat guna kemakmuran dan kesejahterakan semua rakyat Indonesia.
203
Ibid, hal. 40-41.
204
Ibid.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
BAB III PENGELOLAAN BUMN YANG SEHAT DAN EFISIEN
A. Pengantar
Semakin lama ternyata kita semakin sulit menjawab satu pertanyaan esensial: apakah negara perlu memiliki badan usaha? Di Inggris misalnya, setiap kali Partai
Konservatif memerintah, ada tendensi diswastanisasi secara besar-besaran. Pemerintah berpendapat tidak perlu ikut terlibat dalam produksi barang dan jasa.
Barang dan jasa dapat diproduksi oleh sektor swasta. Sebaliknya ketika Partai Buruh yang menang pemilihan umum, pemerintah cenderung mempertahankan keberadaan
BUMN, bahkan mendirikan BUMN baru.
205
Sama seperti yang terjadi di Inggris, apakah BUMN perlu atau tidak dipertahankan, adalah isu yang diperdebatkan di semua negara, tidak terkecuali
Indonesia. Argumentasinya juga sangat bervariasi. Padahal melalui impor rakyat Perancis dapat membeli barang elektronik dengan harga murah dan berkualitas baik.
Tetapi pertimbangannya, pemerintah tidak mau pasar barang konsumsi elektronik dikuasai oleh Jepang. Jadi ada argumen nasionalisme.
206
205
Kwik Kian Gie, Gonjang Ganjing Eknomi Indonesia, Jakarta: Gramedia, 1998, hal. 357.
206
Dasar pertimbangan yang cukup banyak terdengar tentang tidak perlunya negara memiliki badan usaha adalah karena pemerintah sebagai pemegang kekuasaan negara tidak akan mampu
mengelola perusahaan dan bersaing dengan swasta. BUMN hanya merupakan beban yang terus- menerus merugi, sehingga pemerintah harus mensubsidi yang dibayar dari uang rakyat sebagai hasil
pajak. Terlebih-lebih bila BUMN-nya dikorup oleh manajemennya, atau dijadikan ajang untuk memperoleh pendapatan tambahan bagi para penguasa. Dalam pada itu, dampak negatif dari transfer
uang rakyat kepada beberapa oknum individu menjadi tidak bisa diterima. Lihat Kwik Kian Gie, Ibid, hal. 357-358.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara