Pengertian Korupsi MENGENAL KORUPSI

BAB II MENGENAL KORUPSI

A. Pengertian Korupsi

Istilah korupsi berasal dari bahasa latin kuno yakni “corrumpere”, yang kemudian masuk kedalam bahasa latin modern menjadi corruptio atau corruptus. Dari bahasa Latin ini kemudian turun kedalam berbagai bahasa di Eropa seperti Inggris: corruption, corrupt; Perancis: corruption; Belanda: corruptie, korruptie. Dari bahasa Belanda inilah kemudian masuk ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata korupsi. 1 Adapun pengertian harfiah korupsi kata ini cukup variatif. Korupsi bisa berarti busuk, palsu, dapat disuap, tidak bermoral kejahatan, dan ketidakjujuran. 2 Dapat pula diartikan penyelewengan atau penggelapan uang negara, perusahaan dan sebagainya untuk kepentingan pribadi atau orang lain. Sedang koruptif dalam kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai sifat takut berkorban dan menyebabkan mereka –yang memiliki sifat tersebut- mudah ditaklukkan musuh. 3 Dalam bahasa Arab istilah korupsi secara umum hanya bisa ditemui dalam kamus modern 4 seperti al-Munawwir, al-Mawrid dan juga Hans Wehr. Kata yang 1 Arya Maheka, Mengenali dan Memberantas Korupsi, Jakarta: KPK-RI, 2006 hal. 12, lihat juga Andi Hamzah, Pemberantasan Korupsi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005 hal. 4 2 S. Wojowasito dan W.J.S. Poerwadarminto, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris, Bandung: Hasta, tth. Hal. 33 dan 150 3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka 1988, hal 462 4 Fakrur Rozi, Urgensi Hadis-Hadis Anti Korupsi dalam Upaya Pemberantasan Korupsi, Theologia, Vol.19, No. 2, Juli 2008 hal. 364 16 sebanding dengan korupsi adalah risywah, yang dimaknai uang suap 5 , penyuapan dan korupsi 6 , penyuapan bribery, korupsi corruption, dan ketidakjujuran dishonesty. 7 Selain itu dalam kamus bahasa Arab – Prancis, Al-Kamel, corruption disepadankan dengan kata ifsâd atau fasâd perusakan, tahrifun nash Penyelewengan data, risywah suap, dan fasâdul akhlâk kerusakan akhlak. 8 Istilah korupsi seringkali disandingan dengan kata kolusi dan nepotisme yang kemudian dikenal dengan istilah KKN Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Tindakan ini telah menjadi masalah besar di dunia dengan menyandang istilah extra ordinary crime atau kejahatan luar biasa, yang dalam hal ini Transparency International memberikan definisi tentang korupsi sebagai perbuatan menyalahgunakan kekuasaan dan kepercayaan publik untuk keuntungan pribadi. 9 Dari definisi tersebut terdapat beberapa unsur korupsi atau dengan kata lain korupsi ada jika hal tersebut ada. Yakni; a. adanya pelaku atau pelaku-pelaku korupsi. b. adanya tindakan yang melanggar norma-norma yang berlaku, dalam hal ini dapat berbentuk moral aspek agama, etika aspek profesi, maupun aturan perundang-undangan aspek hukum. 5 A.W. Munawwir, Kamus al-Munawwir Arab – Indonesia Terlengkap, Surabaya: Pustaka Progressif, 1997, hal. 501 6 Rohi Baalbaki, al-Mawrid: A Modern Arabic – English Dictionary, Beirut: Dar al-Ilm al-Malayin, 2000 hal. 585 7 Hans Wehr, A Dictionary of Modern Written Arabic, Beirut: Libraire du Liban, 1980 hal. 342 8 Yusuf Muhammad Ridho, Al-Kamel; France – Arabic Dictionary, Libanon: Maktabah Libanon 1990, hal 185 9 Jeremy Pope, Strategi Memberantas Korupsi, Jakarta:Yayasan Obor Indonesia 2003 hal 6 c. adanya unsur merugikan keuangankeuangan negara atau masyarakat langsung ataupun tidak langsung serta d. adanya unsur atau tujuan kepentingan atau keuntungan pribadi keluarga golongan. 10 Dengan demikian pengertian korupsi bisa dimengerti sebagai perbuatan yang dengannya menyebabkan kerugian terhadap negara atau masyarakat dan berdampak pada keuntungan pribadi maupun golongan dengan cara penyalahgunaan kewenangan atau kepercayaan.

B. Jenis Dan Tipologi Korupsi