F. Definisi Real Estate, Real Property dan Personal Property
Real estate didefinisikan sebagai tanah dengan segala perlengkapan yang melekat diatasnya land and its attachment. Real estate bersifat tidak bergerak
dan berwujud. Pengertian hokum amerika real estate adalah semua benda yang termasuk di dalam dan di atas tanah yang merupakan bagian alam dari tanah
misal: pohon dan mineral dan juga semua benda yang dibuat dan dibangun oleh manusia missal bangunan, sumur dan jaringan pipa air bersih. Sebidang tanah
adalah tetap atau permanen, sementara bangunan diatasnya dapat bervariasi dari mulai bentuk, bahan bangunan yang dimulai digunakan, lokasi, fungsi dan
sebagainya AIREA 1987 : 5, Dalam Skripsi Bachtiar Rifai, 2008.
Real property yaitu segala kepentingan, keuntungan dan hak atas kepemilikan tanah dan segala perlengkapan yang melekat diatasnya the interest, benefit and
right inhernt in ownership of physicl real estate. Jadi real property merupakan kumpulan atas berbagai macam hak dan interest yang ada karena dikarenakan
kepemilikan atas satuan real estate. Hak tersebut terdiri dari hak untuk menggunakan real estate tersebut, menyewakan, memberikannya kepada
orang lain atau tidak sama sekali AIREA, 1987 : 6, Dalam Skripsi Bachtiar Rifai,
2008. Pada dasarnya kedua istilah, real estate dan real property berbeda dalam arti dan penerapannya. Di Indonesia sendiri menggunakan istilah real estate untuk
bentuk fisik dari tanah beserta pengolahan dan pengembangannya dan real property untuk kumpulan hak, bundle of rights , untuk menggunkan,
menyewa, memindahkan dan sebagainya dari tanah beserta pengolahan dan
pembangunannya. Kemudian istilah real property cli Indonesia mengalami perubahan menjadi properti.
Personal property adalah semua properti di luar real property dan merupakan benda bergerak is movable item of properly that is not permanently offixxed to, or
part of, real estate. Personal property bukan merupakan bagian dari real property. Personal property dapat berupa lemari es, mobil, peralatan kantor, dan
sebagainya. Namun untuk mesin dan peralatan yang dibangun atau dipasang permanen pada struktur bangunan dapat diperhitungkan sebagai real property. Hal
ini dapat terjadi dengan suatu contoh kondisi sebagai berikut: pihak penyewa suatu ruang kantor telah memasang peralatan pendingin AC. Setelah masa sewa
berakhir diniana pihak penyewa tidak memperpanjang masa sewa dan meninggalkan peralatan tersebut AC dapat disatukan dengan hak ruang atau
bangunan sebagai real property. AIREA, 1987 : 5, Dalam Skripsi, Bachtiar Rifai 2008.
G. Penelitian Terdahulu