Teknik Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

Untuk mengukur validitas tes IPA dilakukan dengan uji Point Biserial menggunakan rumus sebagai berikut : 6 Keterangan:

b. Reliabilitas Instrumen

Persyaratan lain yang berlu dipenuhi oleh suatu instrumen adalah reliabilitas. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen terebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang diukur dan hasil tes menunjukan ketepatan. Dengan kata lain, jika hasil penelitian yang diberikan oleh instrumen tersebut konsisten memberikan jaminan bahwa instrumen tersebut dapat dipercaya, dan jika kepada siswa diberikan tes yang sama pada waktu berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan rangkaian yang sama dalam kelompoknya. Untuk mnengetahui realibilitas instrumen tes hasil belajar siswa digunakan rumus Kuder-Richardson K-R 20 dengan rumus sebagai berikut: 7 6 Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu Penilaian Praktik” Edisi Revisi 2010 Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010 h. 326 7 Suharsimi Arikunto, “Dasar-dasar evauasi” h. 100 Keterangan : = realiibilitas tes secara keseluruhan p = proporsi subjek yang menjawab item benar q = proporsi subyek yang menjawab salah terhadap butir item yang sedang diuji validitas itemnya q = 1 – p = jumlah hasil perkalian antara p dan q = jumlaah butir dalam perangkat tes s = standar deviasi skor-skor tes

c. Tingkat Kesukaran

Indeks kesukaran adalah bilangan yang menunjukan sukar atau mudahnya suatu soal. Soal yang baik adalah yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Rumus untuk mencari indeks kesukaran suatu soal adalah sebagai berikut: 8 Keterangan : P = Indeks Kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab benar N = Jumlah peserta tes Adapun tingkat kesukaran soal dapat dibagi dalam 3 kelompok, yaitu mudah, sedang, dan sukar. Tabel 3.6 Kelompok tingkat kesukaran Tingkat Kesukaran Nilai p Sukar Sedang Mudah 0,00 - 0,25 0,26 - 0,75 0,76 - 1,00 8 Ibid, h. 208

d. Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang pandai atau berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh atau berkemampuan rendah. 9 Rumus daya pembeda adalah sebagai berikut: 10 Keterangan : D = daya pembeda P atas = indeks kesukaran kelompok atas P bawah = indeks kesukaran kelompok bawah Adapaun klasifikasi daya pembeda sebagai berikut : Tabel 3.7 Klasifikasi daya pembeda Klasifikasi daya pembeda Indeks daya pembeda 0,00 - 0,20 Buruk 0,20 - 0,40 Cukup 0,40 - 0,70 Baik 0,70 - 1,00 Baik Sekali 0,00 negatif Tidak baik diabaikan

F. Prosedur Penelitian

Data pada penelitian ini dikumpulkan melalui beberapa cara pengumpulan data, yaitu : 1. Tahap Persiapan Persiapan yang dilakukan berupa penyesuaian waktu belajar di sekolah dengan satuan pelajaran dan alokasi waktu yang telah ditetapkan. Juga berupa penyusunan materi mengajar dengan menggunakan model 9 Suharsimi Arikunto, “Dasar-dasar evauasi” h. 211 10 Ibid, h. 213 D = P atas - P bawah pembelajaran cooperative learning teknik STAD dan tahap-tahap pembuatan serta pengujian instrumen penelitian pada kelas berbeda berupa tes objektif. 2. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan dimulai dengan memberikan protes pada kelomppok eksperimen dan kelompok kontrol, untuk mengetahui pengetahuan awal siswa terhadap konsep, sebelum diadakannya proses belajar. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan perlakuan. Setelah proses pembelajaran selesai, maka diadakan postes, untuk mengetahui penguasaan konsep siswa setelah dilakukan kegaitan belajar, untuk mengetahui perbedaan hasil belajar diantara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang didapat kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan. 3. Tahap Pelaporan Tahap pelaporan merupakan tahap akhir dari penelitian. Pada tahap ini dikemukakan proses berlangsungnya penelitian dan hasil penelitian. Secara umum, teknik penulisan laporan hasil penelitian mengacu pada buku pedoman yang diterbitkan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yeng terdapat di dalam buku pedoman akademik.

G. Teknik Analaisa Data

Karena terdapat dua buah data yang berbeda yaitu data yang diperoleh dari instrumen tes dan data dari instrumen nontes, maka terdapat pula dua buah teknik analisis data. Data yang dihasilkan dari instrumen tes akan dianalisis untuk menguji hipotesis. Data yang dihasilkan dari hasil observasi akan dianalisis untuk mengukur kualitas pembelajaran selama diberi perlakuan berupa model pembelajaran STAD pada masing-masing kelompok eksperimen.

1. Pengujian Prasyarat Penelitian

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi sampel yang diteliti. Uji normalitas yang digunakan yaitu dengan rumus Chi-Kuadrat. Langkah-langkah penggunaan uji normalitas dengan menggunakan Chi Kuadrat adalah : 11 1. Menentukan kelas interval 2. Menentukan panjang kelas interval 3. Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi 4. Menghitung Frekuensi yang diharapkan 5. Memasukan harga-harga ke dalam tabel kolom , sekaligus menghitung harga-harga . Harga merupakan harga Chi-Kuadrat hitung 6. Membandingkan harga Chi-Kuadrat hitung engan Chi-Kuadrat tabel. Bila harga Chi-Kuadrat hitung lebih kecil daripada harga Chi-Kuadrat tabel maka dinyatakan berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan pada skor prete dan skor postes. Peengujian dilakukan dengan uji homogenitas dua varians, rumus uji homogenitas yang digunakan adalah uji F, yaitu: 12 Langkah-langkah uji homogenitas dengan menggunakian uji Fisher adalah: 13 1. Menentukan Varians 2. Setelah F hitung didapat selanjutnya dibandingkan dengan dk pembilang = - 1 dan dk penyebut = - 1. 3. Jika F hitung lebih kecil dari F tabel maka sampel homogen 11 Sugiono, Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta 2009. h. 80-82 12 Ibid, h. 174-175 13 Ibid, h. 175

2. Pengujian Hipotesis dengan Uji-t

Jika sampel berdistribusi normal dan homogen, maka digunakan uji parametik untuk menguji hipotesis dengan rumus uji-t dengan taraf signifikasi . Dua pretes kemudian di uji-t untuk melihat perbedaaan kemampuan awal siswa di kelas yang dijadikan sampel. Sedangkan data postes yang diperoleh kemudian digunakan untuk pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t dengan rujmus : 14 Keterangan : = t hasil perhitungan = Rata-rata kelompok eksperimen = Rata-rata kelompok kontrol = Varians gabungan kelas kontrol dan kelas eksperimen = Jumlah siswa kelas eksperimen = Jumlah siswa kelas kontrol Ho ditolak apabila , dan HO diterima apabila

H. Hipotesis Statistik

: : 14 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD. Bandung : Alfabeta 2010. h. 181

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pendekatan kooperatif teknik: student team achievement divisions (STAD) dan teknik Group Investigation (GI)

0 36 221

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

Pengaruh penerapan model pembelajaran Student Teams Achivement Division (STAD) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV Di Madrasah Ibtidaiyah Al Wasliyah Jakarta Timur

0 18 147

PENGARUH STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN PKN KELAS IV SDN 30 PONTIANAK SELATAN

0 0 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA PELAJARAN EKONOMI

0 0 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

1 1 9