Karakteristik pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

14 sebelumnya. Tiap siswa dapat memberikan kontribusi poin yang maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini, tetapi tak ada siswa yang melakukannya tanpa memberikan usaha maksimal bagi kelompok nya. Tiap siswa diberikan skor “awal” yang diperoleh dari rata-rata kinerja siswa tersebut sebelumnya dalam mengerjakan kuis yang sama. Siswa selanjutnya akan mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal mereka. 5 Penghargaan TIM Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk pengharagaan yang lain apabila skor rata-rata tim mencapai kriteria tertentu. Skor kelmpok siswa dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka. Dalam STAD, guru berperan dalam menetapkan dengan jelas tujuan-tujuan pembelajaran, membuat keputusan mengenai penempatan siswa dan mahasiswa, menetapkan dengan jelas tugas, struktur tujuan dan kegiatan belajar siswa dan mahasiswa, memantau efektifitas kelompok belajar kooperatif dan mengintervensi untuk memberikan tugas bantuan seperti menjawab pertanyaan dan keterampilan-keterampilan tugas mengajar untuk meningkatkan keterampilan-keterampilan kelompok dan interpersonal dan mengevaluasi prestasi siswa dan mahasiswa dan juga membantu diskusi –diskusi kolaborasi antar siswa dan mahasiswa satu dengan yang lain.

b. Langkah-langkah Model Pembelajaran STAD

Sebelum menggunakan model pembelajran STAD terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan. Slavin mengemukakan langkah- langkah yang terdapat dalam pembelajaran STAD adalah sebagai berikut: 12 12 Robert E. Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Bandung: Nusa Media 2009 h. 149-151 15 1 Tempatkan siswa ke dalam tim yang masing-masing beranggotakan empat atau lima. Untuk menempatkan siswa tersebut, tentukan peringkat mereka mulai dari yang tertinggi hingga yang terendah berdasarkan ukuran kinerja akademik tertentu misalnya nilai masa lalu atau nilai ujian dan bagi daftar yang sudah diberi peringkat tersebut menjadi empat kelompok, dengan menempatkan setiap siswa yang lebih ke kelompok tengah, kemudian masukan satu siswa ke masing-masing tim, sambil memastikan bahwa tim-tim tersebut sangat seimbang dalam jenis kelamin dan kesukuan. Gambar 2.1. Penempatan pada Meja Turnamen 2 Buat lembar kerja dan ujian kecil pada pelajaran yang direncanakan untuk diajarkan. Selama studi tim, tugas anggota-anggota tim tersebut ialah menguasai bahan yang disajikan dalam pelajaran dan membantu teman-teman satu tim mereka menguasai bahan tersebut. Siswa mempunyai lembar kerja atau bahan studi lainnya yang dapat mereka A-1 A-2 A-3 A-4 Tinggi Sedang Sedang Rendah Meja Turnamen 1 B-1 B-2 B-3 B-4 Tinggi Sedang Sedang Rendah C-1 C-2 C-3 C-4 Tinggi Sedang Sedang Rendah Meja Turnamen 2 Meja Turnamen 3 Meja Turnamen 4 16 gunakan untuk melatih kemampuan yang sedang diajarkan dan menilai diri sendiri dan taman-teman satu tim mereka. 3 Ketika memperkenalkan STAD kepada kelas, bacakan tugas-tugas tim. a Mintalah teman-teman satu tim menyatukan meja mereka atau pindahkan ke meja tim, dan biarkan siswa sekitar 10 menit memutuskan nama tim. b Membagikan lembar kerja atau bahan studi lainnya. c Siswa dalam masing-masing tim bekerja berdua atau bertiga mengerjakan soal tersebut dan kemudian memeriksa bersama pasangannya. Apabila salah satu orang tidak dapat menjawab pertanyaan, teman satu tim siswa tersebut mempunyaui tanggung jawab menjelaskannya, apabila mengerjakan pertanyaan- pertanyaan dengan jawaban singkat, mereka dapat menguji satu sama lain, dengan pasangan yang saling bergiliran memegang kertas jawaban atau mencoba menjawab pertanyaan tersebut. d Siswa tidak berhenti belajar hingga mereka yakin bahwa semua teman satu tim akan menghasilkan 100 persen dalam ujian tersebut. e Pastikan siswa memahami bahwa kertas kerja adalah untuk belajar bukan untuk diisi dan diserahkan. Itulah sebabnya penting bagi siswa mempunyai lembar jawabann untuk memeriksa jawaban diri sendiri dan teman satu tim mereka ketika mereka belajar. f Siswa menjelaskan satu sama lain bukan hanya memeriksa satu sama lain berdasarkan lembar jawaban. g Apabila siswa mempunyai pertanyaan mintalah mereka agar menanyakan terlebih dahulu kepada teman satu tim kelopok sebelum bertanya kepada guru. h Pada saat siswa bekerja dalam tim, guru memantau sambil memuji tim yang bekerja dengan baik dan duduk bersama masing-masing tim untuk mendengar cara anggota-anggotanya bekerja. 4 Guru membagikan ujian tersebut atau tugas lainnya, dan memberikan siswa waktu yang memadai untuk menyelesaikannya. Jangan biarkan 17 siswa bekerja sama dalam ujian tersebut, siswa harus memperhatikan apa yang telah dipelajari sebagai individu. 5 Menghitung nilai perorangan dan tim. Nilai tim dalam STAD didasarkan kepada peningkatan anggota-anggota tim, nilai perkembangan individu dalam kelompok dapat dihitung dengan menggunakan tabel berikut ini : 13 Tabel 2.1. Skor Perkembangan Siswa Skor Siswa Poin Perkembangan Lebih dari sepuluh poin dibawah skor dasar 5 10 poin hingga 1 poin dibawah skor dasar 10 Skor dasar sampai 10 poin di atas skor dasar 20 Lebih 10 poin diatas skor dasar 30 Nilai sempurna tidak berdasarkan skor awal 30 6 Hargai keberhasilan tim, guru yang sudah menghitung angka bagi masing-masing siswa dan menghitung nilai tim kemudian menyediakan penghargaan bagi setiap tim yang mencpai peningkatan 20 atau lebih. Penting membantu siswa menghargai keberhasilan tim, antusiasisme seorang guru terhadap nilai tim akan membantu, apabila guru memberikan lebih dari satu ujian dalam satu minggu, gabungkanlah hasil ujian tersebut ke dalam satu nilai mingguan.

c. Keunggulan Model Pembelajaran STAD

Berdasarkan pengertian dan langkah-langkah STAD di atas dapat kita rumuskan keunggulan STAD jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional sebagai berikut : Tabel 2.2. Perbandingan Model Pembelajaran STAD dengan Konvensional 13 Robert E. Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Bandung: Nusa Media 2009 h. 159

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pendekatan kooperatif teknik: student team achievement divisions (STAD) dan teknik Group Investigation (GI)

0 36 221

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

Pengaruh penerapan model pembelajaran Student Teams Achivement Division (STAD) terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV Di Madrasah Ibtidaiyah Al Wasliyah Jakarta Timur

0 18 147

PENGARUH STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN PKN KELAS IV SDN 30 PONTIANAK SELATAN

0 0 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA PELAJARAN EKONOMI

0 0 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

1 1 9