sebagai pendidik dengan memberikan pendidikan kesehatan pada penerima layanan kesehatan di klinik tersebut.
2.3 Kemampuan Ibu Merawat Bayi Baru Lahir Selama Postpartum Dini
Meskipun tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan bayi baru lahir mayoritas dalam kategori baik
n=13 dengan persentase 59,1, akan tetapi Farrer
1999; Linkgakes 2002 berpendapat selain pengetahuan, faktor yang mempengaruhi kemampuan ibu merawat bayi baru lahir dipengaruhi oleh
pengalaman bersalin primigravida dan multigravida yang terlihat dari karakteristik demografi responden, mayoritas responden dengan paritas yang
pertama primigravida sebanyak 12 orang 54,5. Sehingga hasil penelitian kemampuan ibu merawat bayi baru lahir dalam kategori kemampuan minimal
sebanyak 9 orang 40,9, kemampuan sedang sebanyak 5 orang 22,7, kemampuan tinggi sebanyak 8 orang 36,4.
Menurut Windler 1998 mengenai kemampuan ibu merawat bayi baru lahir membutuhkan pelatihan khusus dan ibu juga harus memahami beberapa prosedur
dan manajemen perawatan bayi baru lahir. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti saat mengobservasi kemampuan ibu merawat bayi baru lahir, ibu-ibu
postpartum tidak pernah mendapatkan pelatihan khusus dalam memahami
prosedur dan manajemen perawatan bayi baru lahir.
Salah satu konsep utama yang harus ditekankan secara berulang ialah bahwa menjadi orang tua merupakan peran yang dipelajari. Demonstrasi dan diskusi
dasar-dasar keterampilan untuk merawat bayi, seperti memberi makan,
Universitas Sumatera Utara
memandikan, mengganti popok, perawatan tali pusat dan menggendong bayi termasuk dalam keterampilan yang harus diperagakan. Orang tua harus diberi
kesempatan untuk melatih keterampilan merawat bayi yang didemonstrasikan Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2004
.
2.4 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kemampuan Ibu Merawat
Bayi Baru Lahir Selama Postpartum Dini
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kemampuan ibu
merawat bayi baru lahir selama postpartum dini p0,05 dimana nilai p sebesar 0,023. Dengan Kekuatan korelasi r = 0,483 yang mengidentifikasikan bahwa
kekuatan hubungan tingkat pengetahuan dengan kemampuan ibu merawat bayi baru lahir selama postpartum dini dalam kategori sedang. Hal ini kemungkinan
karena latar belakang responden penelitian ini mayoritas adalah primigravida
sebanyak 12 orang 54,5. Menurut Farrer 1999 dan Linkages, 2002 kemampuan ibu merawat bayi baru lahir tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat
pengetahuan ibu saja Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2004
, tetapi juga dipengaruhi oleh pengalaman bersalin primigravida atau multigravida, usia ibu saat
melahirkan Santiyasa, 2004, kecemasan dan kelelahan ibu saat dan setelah melahirkan Siregar, 2004, yang pada saat penelitian faktor-faktor lain selain
pengetahuan diabaikan. Dan arah dari hubungan tingkat pengetahuan dengan kemampuan ibu
merawat bayi baru lahir selama postpartum dini adalah +, hal ini menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
bahwa semakin besar nilai varibel pengetahuan ibu tentang perawatan bayi baru lahir maka semakin besar pula kemampuan ibu merawat bayi baru lahir. Hal ini
sesuai dengan pendapat Suliha, dkk 2001
bahwa berkembangnya kemampuan
seseorang terjadi melalui tahapan tertentu, yang dimulai dari pembentukan pengetahuan, sikap, sampai dimilikinya keterampilan baru. Oleh sebab itu
pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang Notoatmodjo, 2003, dan menurut Setiawati 2008 pengetahuan akan
memberikan penguatan terhadap individu dalam setiap mengambil keputusan dan dalam berperilaku.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Universitas Sumatera Utara
Dilihat dari hasil analisa dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan saran mengenai hubungan tingkat pengetahuan dengan kemampuan ibu merawat
bayi baru lahir selama postpartum dini di Klinik Bersalin Mariani Medan.
1. Kesimpulan