Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Pengetahuan Ibu tentang Perawatan Bayi Baru Lahir

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Suhartono 2005 dan Notoatmodjo 2003 pengetahuan dipengaruhi dua faktor, yaitu: a. Faktor internal, yakni dari dalam diri manusia, meliputi: i. Pendidikan Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri individu, keluarga atau masyarakat. Beberapa hasil penelitian mengenai pengaruh pendidikan terhadap perkembangan pribadi, bahwa pada umumnya pendidikan itu mempertinggi taraf intelegensi individu. ii. Persepsi Persepsi, mengenal dan memilih objek sehubungan dengan tindakan yang akan di ambil. iii. Motivasi Motivasi merupakan dorongan, keinginan, dan tenaga penggerak yang berasal dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu dengan mengeyampingkan hal-hal yang dianggap kurang bermanfaat. Dalam Universitas Sumatera Utara mencapai tujuan dan munculnya motivasi dan memerlukan rangsangan dari dalam individu maupun dari luar. Motivasi murni adalah motivasi yang betul-betul disadari akan pentingnya suatu perilaku akan suatu kebutuhan. iv. Pengalaman Pengalaman adalah sesuatu yang dirasakan diketahui, dikerjakan juga merupakan kesadaran akan suatu hal yang tertangkap oleh indera manusia. b. Faktor eksternal, yaitu dorongan dari luar berupa tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupan, meliputi lingkungan, informasi, budaya, penghasilan, dan akses terhadap informasi dan pendidikan.

2.4 Sumber Pengetahuan, Cara Memperoleh Pengetahuan dan Cara

Mengukur Pengetahuan 2.4.1 Sumber-Sumber Pengetahuan Sumber-sumber pengetahuan ada beberapa, yaitu 1. Kepercayaan berdasarkan tradisi, adat-istiadat dan agama adalah berupa nilai-nilai warisan nenek moyang. Pengetahuan yang bersumber dari kepercayaan cenderung bersifat tetap permanen tetapi subjektif. 2. Otoritas kesaksian orang lain, sumber pengetahuan ini dari pihak-pihak pemegang otoritas kebenaran pengetahuan yang dapat dipercayai adalah orangtua, guru, ulama, orang yang dituakan. 3. Pancaindera pengalaman, sumber ketiga pengetahuan ini merupakan Universitas Sumatera Utara pengalaman indriawi. Kemampuan pancaindera ini sering diragukan kebenarannnya. 4. Sumber yang keempat yaitu akal pikiran. Akal pikiran senantiasa bersifat meragukan, pengetahuan semu dan menyesatkan. 5. Intuisi merupakan sumber pengetahuan berupa gerak hati atau bersifat spiritual. Pengetahuan yang bersumber dari intuisi merupakan pengalaman batin yang bersifat langsung Suhartono, 2005.

2.4.2 Cara-Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo 2005, ada bermacam cara untuk memperoleh pengetahuan, dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Cara tradisional atau non- Ilmiah dan cara modern. Cara tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukan metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematik dan logis. Cara-cara penemuan pengetahuan dengan cara tradisional antara lain meliputi: cara coba-salah trial and error, cara kekuasaan atau otoritas, berdasarkan pengalaman pribadi, dan melalui jalan pikiran.

2.4.3 Cara Mengukur Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui atau diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan pengetahuan Notoatmodjo, 2007. Universitas Sumatera Utara

2.5 Pengetahuan Ibu tentang Perawatan Bayi Baru Lahir

Orang tua baru dapat merasa kebingungan dengan tugas yang akan datang untuk merawat seorang bayi baru lahir. Salah satu konsep utama yang harus ditekankan secara berulang ialah bahwa menjadi orang tua merupakan peran yang dipelajari. Demonstrasi dan diskusi dasar-dasar keterampilan untuk merawat bayi, seperti memberi makan, memandikan, mengganti popok, perawatan tali pusat dan menggendong bayi termasuk dalam keterampilan yang harus diperagakan. Orang tua harus diberi kesempatan untuk melatih keterampilan merawat bayi yang didemonstrasikan Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2004 . Pendidikan pada orang tua menjadi kewajiban dari tim perawatan maternal- anak untuk mengajarkan ibu bagaimana cara merawat bayinya Hamilton, 1995. Alur perawatan memberi arah yang jelas untuk mengkoordinasi perawatan, mengajarkan informasi penting, menyiapkan ibu postpartum untuk pulang, dan mendukung orang tua untuk bisa mandiri Gillerman, Beckham, 1991 dalam Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2004. Berikut akan dijelaskan hal-hal yang harus diketahui oleh ibu tentang perawatan bayi baru lahir:

a. Memandikan Bayi