masyarakat. Responsivitas akan meningkat jika masyarakat memiliki informasi yang lengkap mengenai proses dan implementasi kebijakan pemerintahan dan
pembangunan
8
1.5.1.2 Prinsip – Prinsip Good Governance
.
Menurut UNDP melalui Lembaga Administrasi Negara yang dikutip Tangkilisan
9
a. Partisipasi
mengemukakan bahwa karakteristik atau prinsip-prinsip yang dikembangkan dalam pemerintahan yang baik good governance adalah
sebagai berikut:
Setiap orang atau warga negara baik laki-laki maupun perempuan harus memiliki hak suara yang sama dalam proses pengambilan
keputusan, baik secara langsung maupun melalui lembaga perwakilan, sesuai dengan kepentingan dan aspirasinya masing-masing. Partisipasi
yang luas ini perlu dibangun dalam suatu tatanan kebebasan berserikat dan berpendapat, serta kebebasan untuk berpartisipasi.
b. Aturan Hukum Rule of Law
Kerangka aturan hukum dan perundang-undangan haruslah berkeadilan ditegakkan dan dipatuhi secara utuh impartially,
terutama tentang aturan hukum tentang hak asasi manusia. c.
Transparansi Transparansi harus dibangun dalam kerangka kebebasan aliran
informasi berbagai proses, kelembagaan, dan informasi harus dapat
8
Sinambela. Reformasi Kebijakan Publik: Teori, Kebijakan dan Implementasi, Jakarta, PT. Bumi Aksara,2008, hal.51.
9
United National Development Program UNDP. Dipetik dari Tangkilisan.”Manajemen Publik”.Jakarta, Gramedia Widia Sarana Indonesia,2005, hal.115.
Universitas Sumatera Utara
diakses secara bebas oleh mereka yang membutuhkannya, dan informasi harus dapat disediakan secara memadai dan mudah
dimengerti, sehingga dapat digunakan sebagai alat monitoring dan evaluasi.
d. Daya Tanggap Responsiveness
Setiap institusi dan prosesnya harus diarahkan pada upaya untuk melayani berbagai pihak yang berkepentingan stake holders.
e. Berorientasi Konsensus Consensus Orientation
Pemerintahan yang baik good governance akan bertindak sebagai penengah bagi berbagai kepentingan yang berbeda untuk mencapai
konsensus atau kesepakatan yang terbaik bagi kepentingan masing- masing pihak, dan jika mungkin juga dapat diberlakukan terhadap
berbagai kebijakan dan prosedur yang akan ditetapkan pemerintah. f.
Berkeadilan Equity Pemerintahan yang baik akan memberikan kesempatan yang sama
baik terhadap laki-laki maupun perempuan dalam upaya mereka untuk meningkatkan dan memelihara kualitas hidupnya.
g. Efektivitas dan Efisiensi
Setiap proses kegiatan dan kelembagaan diarahkan untuk menghasilkan sesuatu yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan
melalui pemanfaatan yang sebaik-baiknya dari berbagai sumber yang tersedia.
h. Akuntabilitas
Universitas Sumatera Utara
Para pengambil keputusan decision makers dalam organisasi sektor pelayanan, dan warga negara madani memiliki pertanggung jawaban
akuntabilitas kepada publik masyarakat umum sebagaimana halnya kepada para pemilik stake holders. Pertanggung jawaban
tersebut berbeda-beda, bergantung pada jenis keputusan organisasi itu bersifat internal atau bersifat eksternal.
i. Bervisi Strategis
Para pimpinan dan warga negara memiliki perspektif yang luas dan jangka panjang tentang penyelenggaraan pemerintahan yang baik
good governance dan pembangunan manusia, bersamaan dengan dirasakannya kebutuhan untuk pembangunan tersebut.
j. Saling Keterkaitan
Keseluruhan ciri good governance tersebut diatas adalah saling memperkuat dan saling terkait dan tidak berdiri sendiri. Misalnya,
informasi semakin mudah diakses berarti transparansi semakin baik, tingkat partisipasi akan semakin luas, dan proses pengambilan
keputusan akan semakin efektif. Penerapan good governance kepada pemerintah adalah ibarat warga
negara memastikan bahwa mandat, wewenang, hak dan kewajiban telah dipenuhi sebaik-baiknya. Disini pula kita melihat bahwa arah ke
depan good governance adalah pemerintahan yang profesional yaitu mereka yang mempunyai ilmu pengetahuan, yang mampu mentransfer
ilmu dan pengetahuan menjadi skill dan dalam pelaksanaannya berdasarkan etika dan moralitas yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari good governance adalah untuk menjalankan pekerjaan pemerintah yang baik yang bersih berdasarkan hukum yang berlaku
agar tidak terjadi penyimpangan atau penyelewengan dalam pelaksanaan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
1.5.2. Akuntabilitas 1.5.2.1 Pengertian Akuntabilitas