ekstirpasi lewat vagina. Miomektomi dilaksanakan karena keinginan untuk mempertahankan fungsi reproduksinya, maka kemungkinan akan
terjadi kehamilan adalah 30-50. Perlu disadari 25-35 dari penderita tersebut akan masih memerlukan histerektomi karena mioma uteri dapat
timbul kembali. ii. Histerektomi
Histerektomi adalah operasi pengangkatan uterus. Histerektomi dapat dilaksanakan per abdominam atau per vaginam, adanya prolapsus uteri
akan mempermudah prosedur pembedahan. Histerektomi total umumnya dilakukan dengan alasan mencegah akan timbulnya karsinoma servisis
uteri. Histerektomi supravaginal hanya dilakukan apabila terdapat kesukaran teknis dalam mengangkat uterus keseluruhannya.
2.6.3. Pencegahan Tersier
Tujuan dari pencegahan ini adalah untuk membatasi atau mencegah terjadinya komplikasi serta mengadakan rehabilitasi agar penderita secepat mungkin dapat
beraktivitas kembali.
38
a. Komplikasi
Komplikasi merupakan suatu kondisi yang mempersulit atau reaksi negatif yang terjadi selama penderita mengalami mioma uteri. Komplikasi yang mungkin
dapat terjadi berupa: a1. Degenerasi ganas
Mioma uteri yang menjadi leiomiosarkoma ditemukan hanya 0,32-0,6 dari seluruh mioma, serta merupakan 50-75 dari semua sarkoma uterus, wanita dengan
Universitas Sumatera Utara
mioma uteri memiliki resiko empat kali lipat untuk terserang kanker endometrium. Kecurigaan akan keganasan uterus apabila mioma uteri cepat membesar dan apabila
terjdi pembesaran sarang mioma dalam menopause. a2. Torsi putaran tangkai
Sarang mioma yang bertangkai dapat mengalami torsi, jika proses ini terjadi mendadak tumor akan mengalami timbul gangguan sirkulasi akut dan nekrosis
jaringan, dengan demikian terjadilah sindrom abdomen akut. Jika torsi terjadi perlahan-lahan, gangguan akut tidak terjadi. Hal ini hendaknya dibedakan dengan
suatu keadaan dimana terdapat banyak sarang mioma dalam rongga peritoneum. Sarang mioma dapat mengalami nekrosis dan infeksi yang diperkirakan karena
ganguan sirkulasi darah didalamnya, misalnya terjadi pada mioma yang dilahirkan sehingga terjadi perdarahan berupa metrorargia atau menoragia disertai leukore dan
gangguan-gangguan yang disebabkan oleh infeksi dari uterus sendiri.
4
b. Rehabilitasi
Rehabilitasi adalah setiap upaya yang dilakukan untuk memulihkan seseorang yang sakit sehingga menjadi manusia yang berdaya guna dan produktif. Program ini
ditujukan kepada penderita mioma uteri pasca perawatan. Penderita dengan keluhan utama perdarahan hebat, dalam masa pemulihan harus mendapat asupan gizi yang
cukup. Upaya rehabilitasi terhadap mioma tidak hanya ditujukan terhadap rehabilitasi medik saja, tetapi menyangkut rehabilitasi jiwa. Penderita mioma uteri perlu
mendapat dukungan moral, seorang penderita mioma pasca histerektomi total pengangkatan seluruh rahim, dapat merasa kehilangan harga dirinya sebagai
seorang wanita, oleh sebab itu dukungan dari orang-orang terdekat sangat diperlukan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP
3.1. Kerangka Konsep
3.2. Definisi Operasional
3.2.1. Penderita mioma uteri adalah wanita yang dinyatakan menderita mioma uteri berdasarkan diagnosa dokter RS Vita Insani Pematangsiantar yang dicatat di
kartu status.
Karakteristik Penderita Mioma Uteri
1. Sosiodemografi
Umur Suku
Agama Pendidikan
Pekerjaan Daerah asal
Status perkawinan
2. Paritas
3. Letak mioma
4. Jumlah mioma rata-rata
5. Ukuran diameter mioma
6. Keluhan
7. Riwayat pemakaian alat kontrasepsi
8. Status haid
9. Penatalaksaan medis
10. Lama rawatan rata-rata
11. Keadaan sewaktu pulang
Universitas Sumatera Utara