perlengkapan; 5 cadangan kerugian piutang; 6 beban yang masih harus dibayar; 7 penyusutan aktiva.
2.3 Kerangka Berfikir
Akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat di sekolah menengah atas yang perlu ditingkatkan pengajarannya, hal ini dikarenakan masih
banyak siswa yang beranggapan bahwa akuntansi adalah mata pelajaran yang sulit dan membosankan untuk dipelajari. Pelaksanaan pembelajaran akuntansi dikelas
tidak bisa hanya menggunakan metode ceramah saja, tetapi perlu dilakukan adanya pemberian latihan soal agar siswa dapat lebih memahami materi yang
diberikan oleh guru, hal ini dapat digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman dan ketrampilan siswa dalam proses pencatatan akuntansi.
Hasil belajar akuntansi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor intern dan juga faktor ekstern. Faktor intern menyangkut faktor jasmaniah,
psikologis dan kelelahan. Sedangkan faktor ekstern menyangkut faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keseluruhan faktor yang berpengaruh terhadap belajar
mempunyai andil yang sama besar dalam memberikan dasar dan kemudahan dalam pencapaian tujuan belajar yang optimal. Salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap hasil belajar akuntansi adalah penggunaan metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang efektif sangat diperlukan untuk
mengembangkan dan meningkatkan hasil belajar sesuai dengan apa yang diharapkan.
Dalam proses belajar mengajar setiap guru senantiasa mengharapkan anak didiknya dapat mencapai hasil belajar yang semaksimal mungkin. Untuk itu guru
harus mampu memilih dan menentukan model mengajar yang tepat. Sehingga materi yang disajikan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pemakaian metode
yang tepat dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran, sedangkan penggunaan metode yang tidak tepat akan menghambat proses belajar mengajar.
Pemilihan metode pembelajaran kooperatif diperkuat oleh penelitian terdahulu. Penelitian yang dilakukan oleh Smialek dan Roburka 2006 meneliti
tentang pengaruh efektifitas latihan pembelajaran koopertif pada kemempuan mendengarkan secara kritis diperguruan tinggi menunjukan bahwa nilai rata-rata
pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran secara signifikan lebih baik dari nilai rata-rata kelas kontrol yang diberi perlakuan pembelajaran
tradisional ceramah. Hal ini dapat dilihat pada nilai pelajaran musical style period. Nilai rata-rata kelas eksperimen 83,87 sedangkan nilai rata-rata kelas
kontrol 76,23. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Apriyani 2007 menunjukan bahwa
penggunaan metode pemebelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Bantarkawung pada pokok bahasan
permintaan, penawaran dan harga keseimbangan dapat dilihat dari hasil siklus I nilai rata-rata sebesar 7,49 pada kelompok eksperimen dan pada kelompok kontrol
hanya memiliki rata-rata 6,80. Nurkhayati 2007 menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mampu memberikan
prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan denagn metode konvensional. Hal tersebut dapat dilihat dari analisis perhitungan rata-rata populasi dari kelas kontrol
dan eksperimen dengan menerima hipotesis penelitian Ha: prestasi belajar IPS
Ekonomi pada siswa kelas VIII semester I SMP Negeri 3 Pati tahun ajaran 20072008 yang menerapkan pembelajaran konvensional.
Melalui penelitian ini akan dibuat mekanisme pembelajaran dengan menggunakan dua model pembelajaran yang diterapkan pada dua kelas yaitu kelas
eksperimen dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan kelas kontrol dengan menggunakan metode pembelajaran Ceramah bervariasi,
dimana nantinya hasil belajar kedua metode pembelajaran akan dibandingkan antara hasil belajar dengan metode koopertif tipe Jigsaw dengan hasil belajar
metode ceramah bervarisi. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal penyesuaian antara metode pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw dengan metode Ceramah bervariasi. Mekanisme berpikir diatas dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini:
Pembelajaran menggunakan Metode kooperatif tipe Jigsaw
Pembelajaran menggunakan Metode
Ceramah bervariasi
Hasil belajar Hasil belajar
dibandingkan
Ada perbedaan hasil belajar antara metode
kooperatif Jigsaw dengan metode ceramah bervariasi
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
SISWA
2.4 Hipotesis