Unsur-Unsur Belajar Tinjauan Belajar

disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan secara alamiah. Adapun ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalah a. Perubahan terjadi secara sadar. b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional. c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. e. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah. f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Dari beberapa rumusan tentang belajar di atas mengambil kesimpulan bahwa belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku individu melalui pengalaman dan melalui proses latihan yang dilakukan oleh diri sendiri. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan kognitif, keterampilan psikomotorik maupun nilai dan sikap afektif.

2.1.2 Unsur-Unsur Belajar

Unsur-unsur belajar m enurut Gagne dalam Rifa’i 2009:84 yaitu : a. Peserta didik, dapat diartikan peserta didik, warga belajar dan peserta pelatihan yang sedang melakukan kegiatan belajar. b. Rangsangan stimulus, peristiwa yang merangsang pengindraan peserta didik. c. Memori, berisi berbagai kemampuan yang berupa pengetahuan, ketranpilan, dan sikap yang dihasilkan dari kegiatan belajar sebelumnya. Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh gagne dan berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Dalam perspektik behaviorisme pembelajaran diartikan sebagai proses pembentukan hubungan antara rangsangan stimulus dan balas respons. Hasil pembelajaran yang diharapkan adalah perubahan perilaku berupa kebiasaan. Teori behavioristik sering disebut stimulus-respons S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau reinforcement dari lingkungan. Dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan erat antara reaksi-reaksi behavioral dengan stimulnya. Tokoh- tokoh perilaku yang tergolong dalam pengkondisian klasik adalah Ivan Petrovich Pavlov sedangkan tokoh-tokoh perilaku yang termasuk dalam pengondisian operan adalah Edward Lee Thorndike dan Skinner. 1. Clasical Conditioning menurut Ivan Pavlov Pavlov mengadakan percobaan labortoris terhadap anjing. Dalam percobaan ini anjing diberi stimulus bersarat sehingga terjadi reaksi bersarat pada anjing.Contoh situasi percobaan tersebut pada manusia adalah bunyi bel dikelas untuk penanda sesuatu terhadap bunyi-bunyian. Melalui berbagai bunyi bel ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan. Belajar menurut teori ini adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat yang menimbulkan reaksi. 2. Connectionsim S-R Bond menurut Thorndike Menurut Thorndike belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi- asosiasi antara peristiwa yang disebut stimulus dan respons. Teori belajar ini disebut teori connectionism. Eksperiment yang dilakukan dengan kucing yang dimasukan pada sangkar tertutup. Percobaan tersebut menghasilkan teori Trial and Error. Sumbangan pemikiran Thorndike mengenai perubahan perilaku sebagai hasil belajar adalah hukum-hukum sebagai berikut: a. Hukum kesiapan atau Law of Readiness `Jika suatu organisme didukung oleh kesiapan yang kuat untuk memperoleh stimulus, maka pelaksanaan tingkah laku akan menimbulkan kepuasan individu sehingga assosiasi cenderung diperkuat b. Hukum latihan atau Law of Exercise Semakin sering suatu tingkah laku dilatih atau digunakan, maka asosiasi cenderung diperkuat. c. Hukum hasil atau Law of Effect Hubungan antara rangsangan dan perilaku akan makin kukuh apabila terdapat kepuasan dan akan makin diperlemah apabila tidak terdapat kepuasan 3. Operant Conditioning menurut B.F Skinner Operant Conditioning adalah suatu proses penguatan perilaku operant positif atau negatif yang mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang sesuai keinginan. Peneguhan positif adalah rangsangan yang makin memperkuat atau mendorong suatu tindak balas. Peneguhan negatif ialah peneguhan yang mendorong individu untuk menghindari suatu tindak balas tertentu yang tidak memuaskan. Implikasi prinsip-prinsip behaviorisme pada kegiatan pembelajaran adalah: a. Kegiatan belajar adalah belajar figuratif. b. Belajar menekankan perolehan informasi dan panambahan informasi. c. Belajar merupakan proses dialog imperatif, bukan dialog interaktif. d. Aktivitas belajar didominasi oleh kegiatan menghafal dan latihan. e. Belajar bukan proses organik dan konstruktif melainkan proses mekanik. Aplikasi teori behavioristik pada proses pembelajaran, di dalam teori ini guru yang menggunakan paradigma behaviorisme akan menyusun bahan pelajaran dalam bentuk sudah siap. Dalam pembelajarannya dimana siswa berpusat pada guru teacher centered learning, bersifat mekanistik dan hanya diamati dan diukur. Tujuan dalam pembelajaran dibagi dalam bagian-bagian kecil yang ditandai dengan pencapaian suatu ketrampilan. Evaluasi didasari atas perilaku tampak dalam diri siswa. Berdasarkan ciri-ciri di atas maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa proses mengajar bukan hanya merupakan kegiatan memindahkan pengetahuan atau Transfer knowledge dari guru ke siswa tetapi suatu kegiatan yang memungkinkan siswa me-rekrontruksi sendiri pengetahuannya dan menggunakan pengetahuan untuk diterapkan dalam kehidupan di sekitarnya. Maka dari itu seorang guru mempunyai peran yang sangat penting dan guru sangat dibutuhkan siswa sebagai seorang fasilitator, serta sebagai mediator dalam proses pembelajaran.

2.1.3 Prinsip-Prinsip Belajar

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsaw siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi

0 3 122

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR IPS SEJARAH ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DENGAN METODE CERAMAH BERVARIASI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SLAWI TAHUN AJARAN 2012 2013

0 11 138

Perbedaan Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi Pokok Bahasan Jurnal Penyesuaian dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS dan metode konvensional ceramah bervariasi Kelas X Di SMKN 1 Batan

0 8 184

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berbantuan Macromedia Flash Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS pada Mata Pelajaran Akuntansi Pokok Bahasan Jurnal Penyesuaian

0 27 235

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DENGAN METODE CERAMAH BERVARIASI BERBANTUAN MEDIA PADA KOMPETENSI DASAR MENGARSIPKAN DOKUMEN

0 6 141

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR ANTARA PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN EKSPOSITORI METODE CTT PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI

0 2 98

STUDI KOMPARASI METODE CERAMAH DAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN Studi Komparasi Metode Ceramah Dan Metode Kooperatif tipe Jigsaw Terhadap Prestasi Bela jar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Pada Siswa Kelas IV

0 1 15

STUDI KOMPARASI ANTARA METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN METODE CERAMAH BERVARIASI TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI MATERI JURNAL PENYESUAIAN PADA SISWA KELAS XI IPS MADRASAH ALIYAH NEGERI PURWODADI TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 1