Pariwisata 766,87 Analisis Peranan Sektor Pariwisata

perbandingan tenaga kerja sektor i pada wilayah Jawa Barat dengan total tenaga kerjanya, kemudian dikalikan dengan tenaga kerja sektor i pada tingkat Kabupaten Sukabumi. Besarnya surplus tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 5.4. Tabel 5.4. Surplus Tenaga Kerja Sektor Perekonomian Kabupaten Sukabumi Tahun 1998-2003. No Sektor 1998 1999 2000 2001 2002 2003 1. Pertanian 3.287,91 83.698,13 59.481,48 61.042,51 57.507,59 49.258,05 2. Pertambangan dan penggalian 13,96 30,30 14,63 -2,36 -2,34 -10,10 3. Industri pengolahan -3.864,74 -4.907,51 -5.479,17 -5.702,49 -7.870,65 -3.737,61 4. Listrik, gas dan air minum -2,37 -1,94 -1,22 - - 1,11 5. Bangunan kontruksi 257,24 59,30 34,25 655,92 -48,60 -55,08 6. Perdagangan -5.059,56 -7.666,21 -7.067,13 -6.270,66 -5.465,66 -5.860,60 7. Angkutan dan komunikasi 1.327,28 401,45 857,80 819,67 586,08 356,47 8. Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan -13,19 -10,74 -7,33 -52,08 -44,61 -8,12 9. Jasa-jasa -2.227,10 -4.251,90 -3.789,89 -2.453,93 -2.644,72 -2.475,20

10. Pariwisata 766,87

510,35 1.290,63 860,68 1.120,23 1.264,50 Sumber : BPS Jawa Barat dan BPS Kabupaten Sukabumi, 1998-2003 diolah. Keterangan : : Perdagangan meliputi perdagangan besar dan eceran. : Jasa-jasa meliputi pemerintahan umum, swasta sosial kemasyarakatan, perorangan dan rumah tangga. Besarnya surplus tenaga kerja sektor pariwisata di Kabupaten Sukabumi selama tahun analisis bernilai positif dan berubah setiap tahunnya. Nilai surplus yang positif ini menunjukkan bahwa sektor pariwisata mampu menyediakan lapangan kerja bagi tenaga kerja yang ada di Kabupaten Sukabumi dan dari luar Kabupaten Sukabumi. Sedangkan sektor lain yang memiliki nilai surplus negatif selama tahun analisis menunjukkan bahwa sektor-sektor tersebut belum mampu menyediakan lapangan kerja bagi tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi dan untuk itu perlu mengimpor dari kabupaten lain. Surplus tenaga kerja sektor pariwisata tertinggi terjadi pada tahun 2000 yaitu sebanyak 1.291 orang, sedangkan surplus tenaga kerja terendah terjadi pada tahun 1999 yaitu sebanyak 510 orang. Penurunan surplus tenaga kerja pada tahun 1999 diduga disebabkan oleh terjadinya serentetan peristiwa yang terjadi di dalam negeri. Menurut konsep ekonomi basis, kegiatan sektor basis akan menggerakkan kegiatan sektor ekonomi lainnya dalam wilayah di mana pada akhirnya akan menggerakkan perekonomian wilayah. Kekuatan aktivitas sektor basis dalam menggerakkan sektor lainnya dilihat dari besarnnya koefisien pengganda pendapatan dan kesempatan kerja. Koefisien pengganda pendapatan atau tenaga kerja dapat dihitung dengan membagi total pendapatan atau tenaga kerja wilayah Kabupaten Sukabumi dengan pendapatan atau tenaga kerja suatu sektor wilayah tersebut sektor basis. Nilai pengganda pendapatan dapat dilihat pada Tabel 5.5. Tabel 5.5. Nilai Pengganda Pendapatan Sektor Perekonomian Kabupaten Sukabumi Tahun 1998-2003. No Sektor Ekonomi Basis 1998 1999 2000 2001 2002 2003 1. Pertanian 2,81 2,74 2,97 2,91 2,85 2,86 2. Angkutan dan komunikasi 15,42 15,25 16,44 16,39 16,57 16,67 3. Jasa-jasa 6,36 6,30 6,93 7,02 7,19 7,25

4. Pariwisata 13,77 13,81 15,22 15,49 15,86 16,27