PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Pengembangan produk merupakan kegiatan yang harus terus dilakukan oleh industri pangan untuk kelangsungan dan kemajuan industri tersebut. Kegiatan pengembangan produk dapat dilakukan untuk menciptakan produk yang benar-benar baru ataupun hanya sebatas penyempurnaan dan modifikasi produk yang sudah ada. Setiap produk akan mengalami suatu siklus hidup life cycle yaitu fase pengenalan produk, fase pertumbuhan, fase kejenuhan stationer dan fase penurunan penjualan. Oleh karena itu kegiatan pengembangan produk harus terus dilakukan khususnya saat produk telah mencapai fase kejenuhan sehingga saat produk tersebut mencapai fase penurunan, perusahaan telah memiliki produk lain yang dapat menggantikan produk yang telah mencapai fase penurunan ataupun merevitalisasi produk yang sudah beredar dipasaran. Dengan demikian produk tersebut tetap exist dan memiliki jangkauan pasar yang lebih luas. Setiap tahap dalam proses pengembangan produk baru harus dilakukan dan dianalisis secara seksama dengan tujuan untuk menciptakan produk yang sesuai dengan standar mutu yang diharapkan. Saat ini produk berbasis susu banyak dikembangkan oleh industri, hal ini dikarenakan susu merupakan bahan pangan yang hampir sempurna kandungan gizinya. Kandungan gizi pada susu sapi yaitu protein 3.5, lemak 3.7, total kasein 2.8, karbohidrat 4.8, whey protein 0.7, dan mineral 0.7 Bylund, 1995. Sebagai bahan pangan, susu dapat digunakan baik dalam bentuk aslinya sebagai satu kesatuan maupun dari bagian-bagiannya. Salah satu bagian susu yang banyak diaplikasikan dalam industri pangan adalah whey protein susu. Whey protein susu memiliki fungsi nutrisi yang tinggi dan telah dikenal sebagai produk yang menyehatkan. Whey protein adalah sumber yang baik untuk vitamin dan mineral serta protein. Whey protein merupakan protein berkualitas tinggi karena mengandung asam amino bersulfur. Kandungan asam amino bersulfur dalam whey protein susu dilaporkan oleh Djuric et al. 2004 memiliki aktivitas antikanker. Minuman yang menyegarkan dan bernutrisi dapat dihasilkan dari whey protein dan konsentrat whey protein yang dikombinasikan dengan buah. PT. Sanghiang Perkasa mencoba mengembangkan produk yang berbasis pada whey protein susu yaitu produk minuman fruitmilk. Fruitmilk merupakan produk minuman yang berbasis pada whey protein susu yang dicampur dengan komponen buah yaitu konsentrat sari buah. Bagi perusahaan, pengembangan produk minuman fruitmilk merupakan suatu inovasi baru dengan pemanfaatan whey protein susu dan proses sterilisasi, sehingga diharapkan memiliki nilai jual tinggi. Sedangkan untuk konsumen, produk minuman fruitmilk yang akan dikembangkan diharapkan dapat diterima sebagai minuman yang menyehatkan. Minuman merupakan media yang baik guna menambahkan komponen zat gizi untuk memperkaya diet Kuhn, 1998 diacu dalam Temelli, 2004. Dimana minuman yang dikonsumsi sebagai bagian dari diet sehari-hari dapat meningkatkan status gizi konsumen tanpa mempengaruhi kebiasaan makan dari konsumen sehari-hari. Penelitian dalam pengembangan minuman berbasis whey yang dikombinasikan dengan komponen buah telah banyak dilakukan. Penelitian pertama yaitu pada tahun 1976 oleh Bangert didalam Djuric et al. 2004 yang mengkombinasikan whey protein dengan jeruk. Sejak saat itu minuman berbasis whey yang paling populer adalah minuman whey yang dikombinasikan dengan jeruk. Selain itu kombinasi lain yang memiliki penerimaan yang baik bila dicampur dengan whey protein adalah anggur, mangga, pisang, nanas, jambu dan stroberi Branger et al., 1999.

B. TUJUAN

Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan formulasi dan proses pembuatan minuman fruitmilk. Parameter mutu yang dimonitor adalah parameter organoleptik, fisik dan kimia. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan oleh PT. Sanghiang Perkasa untuk pengembangan produk minuman fruitmilk lebih lanjut.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA