Hasil penghitungan kapasitas penghilangan S yang telah dilakukan, disajikan pada Gambar 18. Keenam biofilter dengan bahan pengisi yang
berbeda-beda, akan dibandingkan kemiringan atau slope yang terbentuk pada masing-masing biofilter. Kemiringan garis atau slope ini
menggambarkan hubungan antara beban S yang masuk ke dalam biofilter dalam g-S terhadap kapasitas penghilangan S yang dilakukan oleh bahan
pengisi dalam g-S. Besarnya slope atau kemiringan pada biofilter dengan penambahan sludge biofilter 1, 3 dan 5 secara berturut-turut
adalah 1; 0,9981 dan 0,9963. Sedangkan besarnya slope atau kemiringan untuk biofilter tanpa tambahan sludge biofilter 2, 4 dan 6 berturut-turut
adalah 0,9982; 0,9995 dan 0,9949. Berdasarkan data tersebut maka jika dibandingkan antara biofilter 1 dan 2, serta 5 dan 6, terlihat bahwa
biofilter 1 dan 5 cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan 2 dan 6, walaupun selisihnya hanya sedikit. Hal ini terkait dengan jumlah bakteri
Thiobacillus sp yang juga lebih tinggi pada awal penelitian dengan
penambahan sludge Gambar 17. Namun tidak demikian dengan biofilter 3 dan 4 yang tidak menunjukkan pola tersebut. Dengan demikian, untuk
biofilter 1 dan 5 penambahan sludge memberikan perbedaan yaitu lebih tinggi dalam kapasitas penghilangan N walaupun hanya sedikit, tetapi
pada biofilter 3 pemberian sludge tidak memberikan pengaruh. Menurut Yani 1999 sludge ditambahkan ke dalam suatu media biofilter agar
keragaman dan kelimpahan mikroorganisme di dalam biofilter semakin bertambah.
Sampai hari ke-33 penghitungan kapasitas penghilangan S oleh biofilter, besarnya beban yang masuk ke dalam biofilter mampu diserap
dengan baik oleh masing-masing bahan pengisi.
e. Total Penghilangan S oleh Biofilter
Total penghilangan S untuk masing-masing biofilter 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 adalah seperti yang disajikan dalam Gambar 19 berikut.
0,00 0,03
0,06 0,09
0,12
g -S
k g
b h
n k er
ing h
0, 00 0, 03
0, 06 0, 09
0, 12
g -S
k g
bhn k er
ing h
0 , 0 0 0 , 0 3
0 , 0 6 0 , 0 9
0 , 1 2
g -S
k g
bhn k er
ing h
0 , 0 0 0 , 0 3
0 , 0 6 0 , 0 9
0 , 1 2
g -S
k g
bhn k er
ing
0 , 00 0 , 03
0 , 06 0 , 09
0 , 12
g -S
k g
bhn k er
ing
0 , 0 0 0 , 0 3
0 , 0 6 0 , 0 9
0 , 1 2
1 3
5 7
9 1 1
1 3 1 5
1 7 1 9 2 1
2 3 2 5
2 7 2 9 3 1
3 3
W a k tu h a r i
g -S
k g
bhn k e
ri ng
h
B e b a n = P e n g h ila n g a n
Gambar 19. Total penghilangan S pada masing-masing 6 biofilter.
Hasil penghitungan terhadap total penghilangan S pada masing- masing biofilter dapat dilihat pada Lampiran 2b, 2c, 2d, 2e, 2f dan 2g.
Total penghilangan S pada biofilter dengan penambahan sludge biofilter 1, 3 dan 5 berturut-turut adalah 0,803; 0,812 dan 0,782 g-Skg bahan
kering, dengan rata-rata penghilangan S per hari adalah adalah 0,0240; 0,0243 dan 0,0237 g-Skg bahan keringhari. Sedangkan untuk biofilter
tanpa penambahan sludge biofilter 2, 4 dan 6 total penghilangan S secara berturut-turut adalah 0,823; 0,792 dan 0,769 g-Skg bahan kering, dengan
rata-rata penghilangan S per hari adalah 0,0249; 0,0240 dan 0,0330 g- Skg bahan keringhari.
Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa untuk biofilter 3 dan 5 yaitu biofilter dengan penambahan sludge, total penghilangan terhadap S
lebih tinggi dibandingkan dengan biofilter tanpa penambahan sludge, biofilter 4 dan 6. Tetapi pada biofilter 1 dan 2, total penghilangan lebih
tinggi pada biofilter 2, namun begitu selisihnya hanya sedikit sekali. Total penghilangan S dengan penambahan sludge menunjukkan hasil yang lebih
tinggi, karena aktivitas bakteri yang juga lebih tinggi Gambar 17.
f. Penyerapan S total pada bahan pengisi biofilter
Berdasarkan perhitungan terhadap S total yang ada di dalam bahan pengisi biofilter, maka diperoleh data hasil perhitungan seperti yang tersaji
pada Tabel 11 berikut ini : Tabel 11. S total yang terukur pada masing-masing bahan pengisi
biofilter
Biofilter S Total
Penyerapan S total Awal
g-Skg bahan kering Akhir
g-Skg bahan kering g-Skg bahan
kering 1
0,024 0,705
0,681 2
0,021 0,699
0,678 3
0,037 0,661
0,624 4
0,031 0,630
0,599 5
0,037 0,673
0,636 6
0,037 0,598
0,561
Data pada Tabel 11 merupakan hasil penghitungan S total yang terakumulasi di dalam bahan pengisi masing-masing biofilter dari awal
pengoperasian, akhir pengoperasian dan penyerapannya. Terlihat adanya peningkatan jumlah g-Skg bahan kering di dalam bahan pengisi dari awal
hingga akhir penelitian ini dilakukan. Besarnya S total pada bahan pengisi biofilter dengan penambahan sludge biofilter 1, 3 dan 5 berturut-turut
adalah 0,681; 0,624 dan 0,636 g-Skg bahan kering. Sedangkan untuk biofilter tanpa penambahan sludge biofilter 2, 4 dan 6 berturut-turut
adalah 0,678; 0,599 dan 0,561 g-Skg bahan kering. Berdasarkan hasil penghitungan S total pada masing-masing bahan
pengisi, terlihat bahwa biofilter dengan penambahan sludge mempunyai tingkat penyerapan terhadap S yang relatif lebih tinggi dibandingkan
dengan biofilter tanpa penambahan sludge. Hal ini berkaitan dengan aktivitas bakteri Thiobacillus sp yang juga relatif lebih tinggi pada biofilter
dengan penambahan sludge Gambar 17, selain itu jumlah total S yang terakumulasi di dalam bahan pengisi juga dipengaruhi oleh total
penghilangan S oleh biofilter Gambar 18. Penghilangan S oleh biofilter dengan penambahan sludge relatif lebih tinggi dibandingkan dengan
biofilter tanpa penambahan sludge.
4.4.3. Hubungan C total dan bakteri heterotrof
a. C total
Berdasarkan pengukuran kadar C total di dalam bahan pengisi biofilter, maka diperoleh data hasil pengukuran seperti yang tersaji pada
Tabel 12 berikut.
Tabel 12. Kadar C total yang terukur pada masing-masing biofilter
C total C yang digunakan
Prosentasi Penggunaan C total
Biofilter Awal
Akhir 1
50,38 25,96
24,42 48,47
2 52,11
28,92 23,19
44,50 3
54,22 23,45
30,77 56,75
4 47,83
27,74 20,09
42,00 5
54,30 20,47
33,83 62,30
6 54,72
27,57 27,15
49,62
Berdasarkan data C total yang disajikan pada Tabel 12, terlihat bahwa terjadi penurunan kadar C di dalam media biofilter. Seperti data
yang tercantum pada tabel diatas, bahan pengisi biofilter 1, 2, 3, 4, 5 dan 6, pada awalnya mengandung C sebanyak 50,38; 52,11; 54,22; 47,83; 54,30
dan 54,72. Setelah penelitian berlangsung pengujian kadar C total dilakukan kembali dan hasil yang diperoleh adalah kadar C total untuk
biofilter 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 berturut-turut adalah 25,96; 28,92; 23,45; 27,74; 20,47 dan 27,57 . Hal ini berarti unsur C yang ada dalam bahan pengisi
biofilter digunakan oleh mikroorganisme heterotrof sebagai sumber energi, bagi pertumbuhan dan perkembangnya. Menurut Degorce-Dumas et al.
1997 kadar C atau karbon akan berkurang antara 40 hingga 50 setelah digunakan sebagai media pengisi biofilter. Dalam penelitian ini kadar C
pada biofilter 5 paling banyak digunakan yaitu hingga 62,30. Hal ini berarti aktivitas bakteri heterotrof pada biofilter 5 tinggi Tabel 12,
sehingga C yang digunakanpun akan tinggi.
b. Bakteri Heterotrof