4.4. Aplikasi Penghilangan Gas Penyebab Bau oleh Biofilter
4.4.1. Amonia NH
3
a. Inlet Gas Amonia
Pengukuran terhadap inlet gas amonia yang masuk ke dalam biofilter, yang berasal dari emisi gas gudang penyimpanan leum,
diperoleh data hasil pengukuran seperti yang tersaji pada Gambar 10 berikut.
40 80
120
1 3
5 7
9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33
W a ktu ha ri K
o n
s ent
ras i I
n le
t
ga s N
H
3
ppm
Gambar 10. Konsentrasi inlet gas amonia NH
3
selama penelitian dilaksanakan
Data inlet gas amonia pada Gambar 10, memperlihatkan bahwa konsentrasi gas yang lepas dari gudang penyimpanan leum sangatlah
berfluktuasi. Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan konsentrasi gas amonia yang dilepaskan dari gudang penyimpanan leum
mempunyai kisaran antara 12 – 100 ppm. Kondisi inlet gas yang sangat variatif ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Analisa lapangan
yang dapat dilakukan secara visual, dapat dilihat bahwa ada hubungan antara konsentrasi inlet dengan volume leum. Konsentrasi inlet gas amonia
yang terukur berbanding lurus dengan volume leum yang berada di dalam
gudang penyimpanan, semakin tinggi tumpukan leum di dalam gudang penyimpanan maka konsentrasi inlet gas amonia yang terukur juga
semakin meningkat, walaupun tidak selalu menunjukkan pola seperti itu. Volume leum di dalam gudang penyimpanan selalu bertambah setiap hari
hingga mencapai jumlah minimal 5 ton, untuk kemudian dibawa ke pabrik lain untuk diolah. Waktu untuk mencapai jumlah leum minimal 5 ton ini,
sekitar 7 hingga 10 hari, tergantung dari cuaca pada saat itu. Selama penelitian dilaksanakan di pabrik karet, periode pengambilan leum yaitu
saat volume leum mencapai minimal 5 ton adalah pada hari ke-9, 19 dan 28. Leum biasanya diambil pada siang hingga sore hari.
Demikian pula yang terjadi saat leum telah diambil dan dibawa ke pabrik lain sehingga gudang hanya berisi sisa-sisa leum serta air lindi yang
menggenang, hal ini juga akan berpengaruh pada besarnya konsentrasi gas amonia yang terukur. Kondisi ini menyebabkan konsentrasi gas amonia
pada inlet akan mengalami penurunan. Adapun faktor lain yang memberikan pengaruh terhadap konsentrasi
gas amonia yang terukur pada inlet adalah faktor angin. Gudang penyimpanan leum yang berupa sebuah ruangan dengan ukuran kurang
lebih 6 x 5 x 4 meter ini, mempunyai ventilasi yang sangat banyak. Hal ini mengakibatkan gas amonia yang lepas dari proses degradasi anaerobik
leum dapat dengan mudah terbawa oleh angin. Kondisi tersebut meyebabkan konsentrasi gas amonia yang terukur pada inlet menjadi
sangat fluktuatif.
b. Outlet Gas Amonia