Berdasarkan tabel di atas dan data tabulasi hasil penelitian lampiran 20 halaman 169, menunjukkan bahwa sebagian besar responden 67,09
sebanyak 53 siswa berpendapat bahwa indikator senang mencari dan memecahkan soal masuk dalam kategori sangat baik. Berdasarkan distribusi
jawaban responden tentang minat terhadap mata pelajaran mengelola sistem kearsipan diperoleh persentase rata-rata sebesar 85,3. Persentase sebesar
85,3 berdasarkan analisis deskriptif persentase termasuk dalam kategori sangat baik. Para siswa berusaha mengerjakan tugas seperti di LKS tanpa
disuruh oleh guru serta biasanya siswa bersedia maju untuk mengerjakan tugas praktik tanpa ditunjuk oleh guru.
4.3. Pembahasan
4.3.1 Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan hasil penelitian, bahwa keterampilan mengajar guru mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa
dalam mempelajari mata pelajaran mengelola sistem kearsipan siswa kelas XI program keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Bangsri.
Hal tersebut terlihat dari koefisien determinasi parsial r² yang didapatkan dari penghitungan adalah sebesar 8,9, yang diperoleh dari koefisien
korelasi parsial variabel keterampilan mengajar guru di kuadratkan yaitu
0,298² x 100 berdasarkan tabel coefficients data terlampir.
Berdasarkan penjelasan di atas maka fakta yang terjadi di lapangan sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Djamarah 2010: 99,
“Keterampilan dasar mengajar adalah keterampilan yang mutlak harus guru punya
i” dengan pemilikan keterampilan dasar mengajar ini diharapkan guru dapat lebih mengoptimalkan perannya sebagai seorang pengajar dan
pendidik di dalam kelas. Seorang guru yang profesional harus dapat mendemonstrasikan berbagai ketrampilan mengajar secara utuh dan
terintegritas dalam proses belajar mengajar yang dikelolanya. Melihat keadaan seperti ini maka keterampilan mengajar merupakan modal utama
seorang pengajar dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar, dengan keterampilan mengajar yang baik seorang guru diharapkan dapat menambah
motivasi serta semangat belajar siswa yang pada akhinya akan memperoleh prestasi yang baik.
Keterampilan mengajar sangat berperan besar dalam keberhasilan proses belajar mengajar. Menurut Marno dan Iddris 2010: 65-66, dalam
program pengajaran seorang guru setidaknya harus mampu menguasai lima keterampilan dasar dalam mengajar. Kelima Keterampilan mengajar guru
program keahlian AP di SMK Negeri 1 Bangsri tergolong baik. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya jawaban responden yang menyatakan bahwa
keterampilan mengajar guru sudah baik dengan persentase distribusi jawaban rata-rata sebesar 74,5. Dilihat dari kegiatan mengajar yang
dilakukan oleh guru mulai dari keterampilan membuka dan menutup pelajaran, sebelum memulai pelajaran guru telah mempersiapkan diri siswa
sehingga perhatian lebih terpusat pada materi yang akan di pelajari serta menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. Di akhir menutup
pelajaran guru juga selalu menanyakan kembali materi yang belum dipahami siswa dan juga memberikan tugas. Berdasarkan distribusi jawaban responden
tentang keterampilan mengajar guru diperoleh persentase rata-rata sebesar 74,5.
Guru ketika menjelaskan materi, penyajian yang diberikan dapat dipahami sesuai dengan tujuan yang diharapkan, dengan memperhatikan
bahasa yang diucapkan yang jelas dan enak didengar, penggunaan contoh yang jelas dan konkret, serta menggunakan penekanan intonasi sesuai
dengan materi yang dijelaskan dan memberikan kesempatan umpan balik kepada peserta didik. Berdasarkan distribusi jawaban responden tentang
keterampilan menjelaskan diperoleh persentase rata-rata sebesar 78,6. Guru ketika mengajukan pertanyaan kepada siswa sangat memperhatikan
penyusunan kata-kata, dan pemberian waktu berfikir, serta senantiasa memberikan pujian dari jawaban yang disampaikan oleh siswa. Berdasarkan
distribusi jawaban responden tentang keterampilan bertanya diperoleh persentase rata-rata sebesar 73,5.
Keterampilan menggunakan variasi yang dilakukan oleh guru ketika mengajar baik. Berdasarkan distribusi jawaban responden tentang
keterampilan bertanya diperoleh persentase rata-rata sebesar 71,8. Keterampilan memberi penguatan berdasarkan distribusi jawaban responden
diperoleh persentase rata-rata sebesar 70,7, meskipun sebanyak 32 siswa
40,51 berpendapat bahwa Keterampilan memberi penguatan yang dilakukan oleh guru AP di SMK Negeri 1 masuk dalam kriteria kurang baik
dikarenakan guru kurang antusias dan kurang responsif dalam menilai setiap perilaku positif yang dilakukan siswa dalam proses belajarnya. . Namun rata-
rata persentase sebesar 70,7 berdasarkan analisis deskriptif termasuk dalam kriteria baik.
4.3.2 Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah Terhadap Motivasi Belajar Siswa