12
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Tentang Motivasi Belajar
2.1.1. Pengertian Belajar
Menurut Slameto 2010: 2, ”belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya
”. Morgan, dalam Purwanto 2007: 84, mengemukakan
“belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi
sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman ”.
2.1.2. Pengertian Motivasi
Menurut Purwanto 2007: 73, motivasi adalah “suatu usaha yang
disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga
mencapai hasil atau tujuan tertentu ”.
Menurut Eysenck dan kawan-kawan dalam Slameto 2010: 170, “motivasi dirumuskan sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan
kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan konsep yang rumit berkaitan dengan konsep-konsep lain seperti
minat, sikap, konsep diri, dan sebagainya ”.
Adapun teori motivasi yang banyak kegunanaanya untuk menerangkan motivasi siswa dalam belajar adalah teori motivasi yang dikembangkan oleh
Abraham maslow. Menurut Maslow dalam Purwanto 2007: 77-78, mengemukakan
adanya lima tingkatan kebutuhan pokok manusia. Kebutuhan pokok inilah yang kemudian dijadikan pengertian kunci dalam mempelajari motivasi
manusia. Adapun tingkat kebutuhan yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1 Kebutuhan fisiologis: merupakan kebutuhan dasar, yang bersifat primer
dan vital, menyangkut fungsi biologis dasar dari manusia seperti kebutuhan akan pangan, sandang, papan, dan kesehatan.
2 Kebutuhan rasa aman dan perlindungan: terjamin keamanannya, terlindung dari bahaya dan ancaman, perlakuan tidak adil dan
sebagainya. 3 Kebutuhan sosial: merupakan kebutuhan untuk dicintai, diperhitungkan
sebagai pribadi, diakui sebagai anggota kelompok, rasa setia kawan dan kerjasama.
4 Kebutuhan akan penghargaan: kebutuhan ingin dihargai karena prestasi, kemampuan, kedudukan, atau status, pangkat dsb.
5 Kebutuhan akan aktualisasi diri: sebagai kebutuhan untuk pengembangan diri secara maksimum, kreatifitas, dan ekspresi diri.
Menurut Mc.Donald, dalam Sardiman 2011: 73-74 , “motivasi adalah
perubahan energi dari dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya „feeling‟ dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”.
Pengertian yang dikemukakan oleh Mc.donald tersebut mengandung tiga element penting.
1 Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem
“neurophysiological” yang ada pada organism manusia. Karena menyangkut perubahan energi
manusia walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia, penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
2 Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa ”Feeling”, afeksi seseorang.
Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.
3 Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. Dalam
hal ini, motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsangterdorong oleh adanya unsur lain,
yakni adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.
2.1.3 Pengertian Motivasi Belajar