Dengan cara belajar yang tepat akan sangat efektif pula hasil yang diperoleh. Juga dalam pembagian waktu untuk belajar. Perlu adanya
pembinaan dari guru agar bisa belajar secara teratur setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik, dan memilih cara belajar yang tepat dan cukup
istirahat.
2.5 Penelitian yang Relevan
2.5.1 Hasannah, Nur Aeni 2010, dengan judul penelitan Pengaruh keterampilan
Mengajar guru dan fasilitas belajar terhadap Motivasi Belajar Mengelola Sistem Kearsipan Pada Siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran
SMK N 2 Pekalongan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pengujian secara parsial dari keterampilan mengajar variabel X berpengaruh positif
dan signifikan terhadap motivasi belajar Y sebesar 6,35. Secara simultan keterampilan mengajar dan fasilitas belajar akan meningkatkan motivasi
belajar sebesar 21,3. 2.5.2 Tella Adedeji 2007, Osun State College of Education, Osun State, NIGERIA
dengan judul penelitian The Impact of Motivation on Student‟s Academic
Achievement and Learning Outcomes in Matemathics among Secondary
School Students in Nigeria. 2.5.3 Eamon Mary Keeagen 2005, Journal of Youth and Adolescence, vol 34,
No.2, April 2005, pp. 163-1742005, dengan judul penelitian Social- Demographic, School, Neighborhood, and Parenting Influences on the
Academic Achievement of Latino Young Adolescens. 2.6
Kerangka Berfikir
Keberhasilan suatu proses pengajaran di ukur dari sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru. Siswa akan dapat menguasai
materi pelajaran apabila dalam dirinya ada dorongankeinginan untuk belajar. Dorongan keinginan ini disebut dengan motivasi. Motivasi belajar dapat timbul
karena adanya faktor baik secara intrinsik maupun secara ekstrinsik. Dalam diri siswa tumbuh suatu kesadaran bahwa dengan belajar merupakan suatu alat yang
penting untuk bisa berhasil dalam mencapai suatu tujan yang ingin dicapai, maka ia akan lebih termotivasi untuk belajar. Salah satu faktor yang dapat memberikan
rangsangan agar siswa mempunyai motivasi lebih dalam belajar adalah guru. Usaha yang dapat dilakukan guru dalam menumbuhkan motivasi dalam belajar adalah
dengan memiliki keterampilan yang baik dalam mengajar. Keterampilan mengajar guru bertujuan untuk membimbing siswa agar dapat
mengikuti proses pembelajaran yang efektif. Seorang guru yang profesional akan mampu mengoptimalkan berbagai media dan sumber belajar secara utuh dan
terintegritas dalam kegiatan belajar mengajar yang dikelolanya. “Keterampilan
mengajar yang wajib dimiliki oleh guru meliputi, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya, keterampilan
memberikan penguatan, serta keterampilan menggunakan variasi” Iddris, M., dan Marno, 2010: 65-66. Melalui beberapa keterampilan mengajar yang dimiliki oleh
guru, maka proses pembelajaran tentu akan berlangsung lebih menarik. Dalam proses pembelajaran sistem kearsipan yang mengajarkan teori kepada siswa
membutuhkan keterampilan mengajar guru agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif sehingga membuat siswa lebih termotivasi.
Selain dipengaruhi oleh keterampilan mengajar guru yang baik, salah satu fakor penting, yang berpengaruh dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa
adalah faktor lingkungan keluarga. Lingkungan belajar yang paling dekat dengan siswa adalah keluarga. Menurut Wirowidjojo dalam Slameto 2010:61 menyatakan
bahwa, “keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama”, sebelum individu sekolah dan masyarakat. Adanya dukungan dari lingkungan keluarga yang
baik maka akan menumbuhkan motivasi pada anak untuk meningkatkan kegiatan belajarnya, karena sebagian besar siswa menghabiskan waktu mereka bersama
keluarga. Pendidikan yang diberikan di sekolah lebih banyak mengembangkan kemampuan akademis anak, sedangkan pengembangan karakter kepribadian
merupakan pendidikan pertama yang diperoleh di dalam lingkungan keluarga. Itulah mengapa pendidikan keluarga disebut sebagai pendidikan yang pertama dan utama.
“Faktor lingkungan keluarga yang memberikan pengaruh besar tehadap motivasi belajar berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana
rumah tangga, dan kedaan ekonomi keluarga” Slameto, 2010:60. Faktor lain yang memebrikan pengaruh dalam upaya meningkatkan motivasi
belajar siswa selain keterampilan mengajar guru dan lingkungan keluarga yaitu adalah faktor lingkungan sekolah. Sekolah merupakan pendidikan yang memberikan
kontribusi besar terhadap motivasi belajar yang dimiliki siswa. Menurut Tu’u 2004:1 lingkungan sekolah dipahami sebagi “lembaga pendidikan formal, dimana
di tempat inilah kegiatan belajar mengajar berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan dan dikembangkan kepada anak didik”. Selain itu nilai-nilai etik, moral, spiritual,
perilaku, disiplin, dididik dan ditanamkan kepada siswa. Lingkungan sekolah yang kondusif dan menyenangkan akan membuat siswa merasa nyaman dalam mengikuti
pelajaran. Lingkungan sekolah yang baik akan menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan. “Faktor sekolah yang mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa
dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung fasilitas sekolah, metode belajar dan tugas rumah” Slameto
2010:64-69 . Berdasarkan penjelasan dan uraian di atas bahwa motivasi atau dorongan dari
dalam diri siswa untuk belajar dipengaruhi oleh banyak hal, dalam penelitian ini diambil pengaruh dari keterampilan mengajar guru, lingkungan keluarga dan
lingkungan sekolah, dengan gambaran kerangka berfikir pada gambar di halaman selanjutnya.
H1
H2
H4
H3
Gambar. 1 Skema Kerangka Berfikir
Keterampilan mengajar:
1. keterampilan membuka dan menutup pelajaran
2. keterampilan menjelaskan 3. Keterampilan bertanya
4. Keterampilan memberikan
penguatan 5. Keterampilan
menggunakan variasi
Iddris, M., dan Marno 2010:65
Lingkungan keluarga: 1. Cara orang tua mendidik
2. Relasi antar anggota keluarga
3. Suasana rumah 4. Keadaan ekonomi
keluarga 5. Pengertian orang tua
Slameto, 2010:60.
Lingkungan sekolah: 1. Metode Mengajar
2. Kurikulum 3. Relasi Guru dengan Siswa
4. Relasi Siswa dengan Siswa 5. Fasilitas sekolah
Slameto 2010:64 Motivasi Belajar Y
1. Tekun menghadapi tugas 2. Ulet menghadapi kesulitan
3. Menunjukkan
minat terhadap mata pelajaran
mengelola sistem
kearsipan. 4. Dapat
mempertahankan pendapatnya
yakin terhadap sesuatu
5. Senang mencari
dan memecahkan soal-soal
Sardiman, 2011:83
2.7 Hipotesis