85 variabel kualitas teknis dan keefektifan produk, serta 100 untuk variabel
ketepatan materi. Uji kelayakan produk oleh ahli materi dan ahli media berdasarkan data yang
telah dianalisis, maka dapat disimpulkan bahwa mobile learning berbasis android untuk materi writing simple invitation dinyatakan baik. Melihat dari segi kualitas,
efisiensi, tampilan produk serta keefektifaanya masuk dalam kategori baik, sehingga mobile learning berbasis android dengan materi writing a simple
invitation dinyatakan layak untuk diterapkan dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris kelas X.
4.2.4 Hasil Penilaian Mobile Learning Berbasis Android Menurut Siswa
Berdasarkan data hasil uji kelayakan produk mobile learning menurut siswa, dikatakan layak untuk diproduksi. Penilaian uji kelayakan dilakukan dengan
pengujian dua aspek, yaitu aspek hasil produk dan aspek keefektifan bagi siswa. Pada tabel 4.3 disajikan hasil uji kelayakan produk oleh siswa dengan persentase
yang didapat dari aspek hasil produk sebesar 84,74 dan aspek keefektifan produk bagi siswa sebesar 84,69.
Persentase yang diperoleh berdasarkan rata-rata kedua aspek yang diteliti tersebut didapatkan nilai sebesar 86 dengan kategori sangat baik, sehingga
produk mobile learning berbasis android bisa dikatakan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Melihat hasil uji kelayakan tersebut, menurut siswa
mobile learning berbasis android memiliki tampilan menarik, dapat mengatasi
86 verbalisme serta meningkatkan semangat belajar Bahasa Inggris khususnya pada
materi writing a simple invitation
4.2.5 Uji Keefektifan Produk Mobile Learning Berbasis Android Berdasarkan
Hasil Posttest
Berdasarkan analisis data hasil belajar siswa posttest dapat diamati terlihat perbedaan nilai rata-rata kelas eksperimen yang dibandingkan dengan kelas
kontrol. Hal ini dilihat pada tabel 4.12 tentang uji t satu pihak. Pada tabel 4.12 dapat dilihat hasil uji t satu pihak kanan pada kelas
eksperimen dengan nilai rata-rata kelas 70, sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-ratanya sebesar 66,481. Dari hasil uji t satu pihak diperoleh t
hitung
sebesar 2,337 dan t
tabel
sebesar 2,007, sehingga t
hitung
t
tabel.
Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-
rata hasil belajar kelas kontrol. Hal tersebut menunjukan bahwa hasil belajar siswa yang proses
pembelajarannya menggunakan bantuan mobile learning berbasis android lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran dengan metode konvensional.
4.2.6 Keefektifan Mobile Learning Berbasis Android Berdasarkan
Pengamatan
Pengamatan secara langsung berfungsi untuk mengetahui proses pembelajaran siswa di dalam kelas, baik dengan metode penggunaan mobile
learning berbasis android maupun dengan metode konvensional serta untuk
87 mengetahui respon siswa terhadap pemanfaatan mobile learning tersebut.
Pengamatan dilakukan di kelas kontrol dan kelas eksperimen. Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh, kelas yang menggunakan metode konvensional atau
kelas kontrol siswa terlihat pasif, cenderung acuh dan tidak memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru. Berbeda dengan kelas eksperimen yang
menggunakan bantuan mobile learning berbasis android sebagai media penunjang pembelajaran, siswa terlihat lebih aktif dan dapat mengikuti pembelajaran dengan
baik karena siswa telah memiliki materi yang dapat dipelajari sebelumnya. Guru hanya memberikan pendampingan dan siswa melakukan pembelajaran mandiri
dengan bantuan mobile learning berbasis android. Kesimpulan dari hasil pengamatan tersebut terdapat perbedaan perilaku siswa dalam belajar sebelum dan
sesudah menggunakan produk mobile learning berbasis android.
88
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Memproduksi mobile learning berbasis android sangat diperlukan dalam menunjang proses pembelajaran Bahasa Inggris pokok bahasan writing a
simple invitation. Penerapan mobile learning berbasis android dapat menumbuhkan semangat belajar siswa dan memudahkan guru dalam
menyampaikan materi pelajaran. Proses produksi mobile learning diawali dengan melakukan penelitian dan pengumpulan informasi, menganalisis
kebutuhan siswa, merumuskan butir materi pelajaran, mendesain produk, validasi desain, revisi, dan uji coba produk.
2. Mobile learning berbasis android efektif digunakan dalam proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut
dapat dilihat dari hasil perbandingan nilai pretest dan posttest, t
tabel
= 2,007 yang dicari dengan menggunakan derajat kepercayaan 0,05 dan db = 52,
sedangkan t
hitung
yang didapatkan sebesar 2,337, maka t
hitung
t
tabel
,= 2,337 2,007. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan efektifitas pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan mobile learning berbasis android.