55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Analisis Data Penelitian
4.1.1 Analysis Analisis
SMK Hidayah Semarang berada di Jalan Karang Rejo Raya No. 64, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. SMK Hidayah memiliki visi menjadi
sekolah unggulan dalam pendidikan dan ketrampilan yang religius, serta mampu bersaing di era globalisasi. Misi yang ingin diwujudkan SMK Hidayah adalah
membiasakan siswa menjalankan perintah agama, mengembangkan iklim belajar yang berakar pada penerapan budaya bangsa, ilmu pengetahuan, dan teknologi,
serta menumbuh kembangkan sifat kompetitif, berkarakter, dan berjiwa wirausaha.
4.1.1.1 Jumlah Guru dan Murid SMK Hidayah Semarang
Kepala SMK Hidayah Semarang yaitu Bapak Toriq Hasan, S.Ag. Jumlah karyawan di SMK Hidayah Semarang ada 32 orang yang terdiri dari pengajar dan
staf Tata Usaha. SMK Hidayah Semarang memiliki dua jurusan keahlian yaitu Bisnis dan Manajemen serta Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jurusan Bisnis
dan Manajemen memiliki dua program keahlian yaitu Akuntansi AK dan Admin Perkantoran AP, sedangkan untuk jurusan Teknologi Informasi dan Komunikasi
hanya memiliki satu program keahlian yaitu Teknik Komputer dan Jaringan
56 TKJ. Satu angkatan di sekolah tersebut terdiri dari empat kelas, yaitu AK 1, AP
1, TKJ 1 dan TKJ 2. Jumlah siswa di SMK Hidayah ada 371 anak.
4.1.1.2 Kendala di SMK Hidayah Semarang
Berdasarkan obervasi di SMK Hidayah Semarang, diperoleh beberapa kendala antara lain :
1 Kurangnya Fasilitas Penunjang Pembelajaran SMK Hidayah Semarang memiliki fasilitas yang cukup lengkap diantaranya
laboratorium komputer, perpustakaan, tempat ibadah, lapangan olahraga, dan ruang UKS. SMK Hidayah telah menyediakan LCD proyektor untuk menunjang
proses pembelajaran di dalam kelas, namun jumlahnya kurang mencukupi sehingga penggunaannya harus bergantian antara kelas yang satu dengan kelas
lainnya. Oleh karena itu materi yang dijabarkan dengan bantuan media tidak dapat diajarkan secara maksimal oleh guru.
2 Model Pembelajaran Metode yang digunakan oleh guru untuk mengajar di dalam kelas masih
belum maksimal, kebanyakan masih menggunakan metode konvensional yaitu ceramah. Siswa hanya mendengarkan guru memberikan materi berdasarkan buku
pegangan dan LKS. Ada beberapa guru yang sudah menggunakan media pembelajaran power point, namun dirasa belum maksimal pemanfaatannya karena
sarana prasarana yang ada kurang mendukung. Guru menjadi enggan menggunakan media pembelajaran karena dirasa terlalu merepotkan.
57 3 Siswa
Siswa SMK Hidayah Semarang memiliki karakter yang beragam. Semangat dan minat belajar siswa pun berbeda-beda. Siswa yang memiliki minat besar pada
suatu mata pelajaran, akan memiliki semangat yang besar pula untuk mempelajarinya. Berbeda dengan mata pelajaran Bahasa Inggris yang masih
dianggap sulit oleh sebagian besar siswa sehingga siswa kurang semangat dalam mempelajarinya. Hal tersebut berdampak pada hasil belajar siswa.
4 Kurangnya Jam Pelajaran Bahasa Inggris Pembelajaran Bahasa Inggris di SMK Hidayah Semarang terbilang sangat
kurang. Proses pembelajaran melalui tatap muka dengan guru hanya sekali seminggu dengan alokasi waktu 3 x 45 menit. Materi yang disampaikan guru
menjadi kurang optimal, padahal setiap siswa diwajibkan menguasai empat kompetensi dasar pelajaran Bahasa Inggris yaitu writing, reading, speaking, dan
listening. Jam pelajaran tersebut dirasa kurang untuk memberikan seluruh materi berdasarkan kompetensi, maka materi yang diberikan hanya dasarnya saja tanpa
pengembangan.
4.1.1.3 Design Desain