Uji Heterokedastisitas Uji Autokorelasi

commit to user 44 standar yang besar sehingga koefisien tidak dapat diukur dengan ketepatan tinggi. Multikolinearitas adalah adanya suatu hubungan linear yang sempurna mendekati sempurna antara beberapa atau semua variabel bebas. Multikolinearitas merupakan suatu masalah yang sering muncul dalam ekonomi karena dalam ekonomi, sesuatu tergantung pada sesuatu yang lain everything depends on everything else. Multikolinearitas dapat diketahui dengan melakukan pengujian dengan metode auxillary regression yang diambil dari Klien’s rule of thumb Damodar Gujarati, 2003, yaitu nilai R 2 a awal pada regresi antara variabel dependen dengan semua variabel bebas dibandingkan dengan nilai R 2 pada regresi antara variabel bebas yang satu dengan variabel bebas lainnya. Jika R 2 awal R 2 maka ketiga variabel memang layak atau berguna untuk dimasukkan ke dalam model.

b. Uji Heterokedastisitas

Asumsi dari model regresi linier klasik adalah kesalahan penggangu mempunyai variasi yang sama. Apabila asumsi tersebut tidak terpenuhi maka akan terjadi heteroskedastisitas, yaitu suatu keadaan dimana variasi dari kesalahan penggangu tidak sama untuk semua nilai variabel bebas. Terdapat beberapa metode yang dipergunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas dalam model empiris yaitu Uji Park, Uji Glejser, Uji white, Uji LM ARCH dan Uji Breusch Pagan–Godfeg. Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian commit to user 45 ini akan menggunakan uji Park. Kriteria pengujian Yaitu dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel . Apabila t hitung t tabel maka tidak ada masalah heterokesdasitas.

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana kesalahan variabel penggangu pada suatu periode tertentu berkorelasi dengan kesalahan penggangu periode lain. Asumsi ini untuk menegaskan bahwa nilai variabel dependen hanya diterangkan secara sistematis oleh variabel independen dan bukan oleh variabel gangguan Gujarati, 1995. Untuk menilai apakah model dalam penelitian terdapat masalah autokorelasi atau tidak, maka digunakan pengujian dengan metode Durbin-Watson test. Gambar 3.3 Daerah Ho Diterima dan Ditolak uji Autokorelasi Durbin- Watson Ragu- Ragu- ragu ragu Autokore- Tidak ada Autokore- Lasi + Autokorelasi lasi - 0 dl du 2 4-du 4-dl 4 Hipotesis untuk menguji ada tidaknya autokorelasi adalah : Ho : tidak ada serial autokorelasi baik positif maupun negatif. commit to user 46 Untuk menguji hipotesis nol tidak ada autokorelasi, terdapat tabel Durbin-Watson DW, dengan kriteria hasil perhitungan DW statistik dibandingkan dengan table DW, sebagai berikut: Jika d dL = Menolak Ho Jika du d 4-du = tidak menolak Ho Jika dL ≤ d ≤ du atau 4-du ≤ d ≤ 4-dL = pengujian tidak meyakinkan inconclusive commit to user 47

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL

A. Gambaran Umum

1. Kota Surakarta

a. Letak Geografis

Wilayah Kota Surakarta atau yang lebih dikenal dengan “Kota Solo” merupakan salah satu kota besar di Provinsi Jawa Tengah yang menunjang kota-kota lainnya, seperti Semarang maupun Yogyakarta. Kota Surakarta merupakan wilayah dataran rendah dengan ketinggian kurang lebih 92 meter dari permukaan laut dan luas wilayah 44,06 km 2 , yang terletak pada 110° 45° 15˝ sd 110° 45° 35˝ Bujur Timur, dan antara 7° 36° sd 7° 56° Lintang Selatan. Kota Surakarta berbatasan dengan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar di sebelah timur, dan di sebelah selatan dan barat berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo.

b. Kependudukan

Keadaan penduduk Kota Surakarta, berdasarkan pada perhitungan Badan Pusat Statistik BPS pada tahun 2008 tercatat sebesar 514.948 jiwa. Berdasarkan pengamatan dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2008 jumlah penduduk di Kota Surakarta mengalami peningkatan dan penurunan. Perubahan jumlah penduduk paling mencolok terjadi pada tahun 2002 dan 2003, terlihat bahwa 47

Dokumen yang terkait

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja di Indonesia

1 12 170

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PROVINSI JAWA TENGAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PROVINSI JAWA TENGAH.

2 9 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PROVINSI JAWA TENGAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PROVINSI JAWA TENGAH.

0 2 15

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA DI EKS KARESIDENAN Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja di Eks Karesidenan Surakarta Tahun 2006 2013.

0 3 15

Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Di Eks Karesidenan Surakarta Tahun 2006 – 2013 Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja di Eks Karesidenan Surakarta Tahun 2006 2013.

0 3 16

PENDAHULUAN Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja di Eks Karesidenan Surakarta Tahun 2006 2013.

0 6 10

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 1985 - 2004.

0 0 12

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Kota/ Kabupaten Dalam Karesidenan Surakarta Tahun 2010-2014.

0 0 14

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Di Karesidenan Surakarta cover

0 0 15

View of Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja di Daerah Karesidenan Semarang

0 0 16