LATAR BELAKANG MASALAH PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam proses pembangunan suatu daerah menuntut peran serta secara aktif masyarakat sebagai penggerak utama pembangunan. Pemerintah berperan aktif dalam mendorong dan mengambil kebijakan terhadap jalannya pembangunan yang diwujudkan melalui perumusan, peraturan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan serta mengarahkan kegiatan masyarakat dalam pembangunan. Pembangunan Nasional Indonesia berlandaskan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dam makmur, merata, material, dan spiritual. Proses pembangunan ekonomi biasanya tidak hanya ditandai dengan terjadinya perubahan pada struktur permintaan serta penawaran barang dan jasa yang diproduksi. Proses pembangunan ekonomi juga ditandai dengan terjadinya perubahan struktur penduduk dan ketenagakerjaan Susanti, 2000:81. Perubahan struktur penduduk didalam demografi dikenal dengan istilah transisi demografis. Istilah tersebut mengacu pada suatu proses pergeseran dari suatu keadaan dimana tingat kelahiran dan tingkat kematian ke keadaan dimana tingkat kelahiran dan tingkat kematian rendah. Apabila proses transisi ini dikaitkan dengan peningkatan pendapatan perkapita, maka pada awal proses pembangunan peningkatan pendapatan perkapita biasanya diikuti commit to user 2 dengan penurunan angka kematian yang lebih cepat dari pada penurunan angka kelahiran. Penurunan angka kematian yang cepat ini disebabkan oleh membaiknya gizi masyarakat akibat dari pertumbuhan pendapatan masyarakat. Selain itu, peningkatan pendapatan masyarakat ini juga akan menyebabkan penerimaan pajak pemerintah meningkat dan hal ini tentu saja memungkinkan pemerintah untuk meningkatkan pengeluarannya di bidang kesehatan masyarakat Susanti, 2000:83. Penduduk mempunyai dua peranan penting dalam perekonomian, dalam konteks pasar berada disisi permintaan dan penawaran. Disisi permintaan, penduduk bertindak sebagai konsumen, sedangkan disisi penawaran penduduk bertindak sebagai produsen Dumairy, 1999:68. Penduduk yang besar jumlahnya sebagai Sumber Daya Manusia yang potensial dan produktif didukung oleh kekayaan alam yang beraneka ragam merupakan modal dasar dalam pembangunan masyarakat adil dan makmur. Dalam rangka pemanfaatan dan pendayagunaan Sumber Daya Manusia dalam mengelola Sumber Daya Alam yang tersedia tersebut pertumbuhan ekonomi harus didukung oleh peningkatan produktivitas dan efisiensi serta Sumber Daya Manusia yang berkualitas. commit to user 3 Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Se-Karesidenan Surakarta Tahun Jumlah Penduduk Karesidenan Surakarta 2000 6249946 2001 6296398 2002 6332862 2003 6307785 2004 6348906 2005 6399354 2006 6410241 2007 6489221 2008 6596051 Sumber : Badan Pusat Statistik Berdasarkan pada data tabel diatas, jumlah penduduk se-Karesidenan Surakarta dari tahun 2000 sampai tahun 2008 mengalami kenaikan. Pada tahun 2000 jumlah penduduk se-Karesidenan Surakarta berjumlah 6.249.946 jiwa. Kemudian pada tahun 2004 penduduk Surakarta berjumlah 6.348.906 jiwa dan pada tahun 2008 penduduk se-Karesidenan Surakarta berjumlah 6.596.051 jiwa. Sedangkan pada tahun 2003 jumlah penduduk se- Karesidenan Surakarta mengalami penurunan 6.307.785 jiwa. Masalah yang dihadapi ketenagakerjaan meliputi, pertumbuhan jumlah penduduk tiap tahun, dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk tiap tahun, menyebabkan jumlah angkatan kerja juga meningkat. Peningkatan jumlah angkatan kerja tersebut, jika tidak diimbangi dengan penyediaan lapangan kerja yang memadai, tentunya akan menciptakan pengangguran. Masalah pengangguran tersebut merupakan masalah serius dalam bidang ketenagakerjaan karena pengangguran telah lama dipandang sebagai penyebab utama kemiskinan. Oleh karena itu, jumlah penduduk yang besar commit to user 4 dan terus bertambah tiap tahunnya harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pembangunan terutama penempatan tenaga kerja sebagai salah satu modal pembangunan. Menurut Simanjuntak, 1985, permintaan akan tenaga kerja didasarkan atas kemampuannya memproduksi barang dan jasa. Secara umum, permintaan akan tenaga kerja dipengaruhi oleh jumlah dan tingkat produksi. Semakin besar produk yang dihasilkan, maka akan semakin besar pula pendapatan yang diterima. Tingkat pendapatan yang tinggi mencerminkan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu perekonomian berjumlah banyak. Pendapatan didaerah dinamakan PDRB Produk Domestik Regional Bruto, jadi secara langsung permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh PDRB. Teori ini didukung oleh penelitian Nainggolan yang menganalisisa tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesempatan kerja pada kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara dengan PDRB sebagai variabel yang mempengaruhi kesempatan kerja. Permintaan akan tenaga kerja secara langsung dipengaruhi oleh PDRB, sedangkan PDRB dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah, ekspor dan impor. Oleh karena itu secara tidak langsung permintaan akan tenaga kerja dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah, ekspor dan impor. Karena keterbatasan data dan waktu, maka penelitian dalam membahas faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja di Karesidenan Surakarta tahun commit to user 5 2000-2008 hanya dipengaruhi oleh investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor. Menurut Sukirno, 2000, kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat dan pendapatan nasional, maka peningkatan ini akan selalu diikuti oleh pertambahan dalam kesempatan kerja. Pertambahan barang modal sebagai akaibat dari investasi akan menambahkan kapasitas produksi di masa yang akan dating, perkembangan ini akan menstimular perubahan produksi nasional dan kesempatan kerja. Pengeluaran pemerintah merupakan salah satu aspek penggunaan sumber daya ekonomi yang secara langsung dikuasai dan dimiliki oleh pemerintah. Menurut Susanti, 1995, alokasi anggaran untuk bantuan diprioritaskan untuk sektor-sektor yang dapat merangsang dan menimbulkan dampak kegiatan ekonomi secara lebih luas dan intensif. Pada nantinya pengeluaran pemerintah tersebut mengakibatkan pertumbuhan pada sektor industri sehingga dapat memperluas lapangan kerja. Ekspor adalah upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki kepada bangsa lain atau negara lain, dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing. Menurut Djojohadikusumo dalam Boediono, 1995, tujuan dilakukannya perdagangan internasional salah satunya adalah untuk mengatasi hambatan ekonomi, terutama dalam upaya meningkatkan pendapatan dam memperluas kesempatan kerja. Dilihat dari kondisinya, penduduk Karesidenan Surakarta mengalami pertumbuhan penduduk yang cukup besar. Jumlah penduduk yang besar disatu sisi merupakan potensi Sumber Daya Manusia yang dapat diandalkan, commit to user 6 tetapi disisi lain juga merupakan masalah yang menimbulkan dampak besar di sektor ekonomi. Jika pertumbuhan angkatan kerja jauh lebih tinggi dari lapangan kerja baru yang tersedia, maka tingkat pengangguran secara fluktuasi cenderung relatif tinggi. Berdasarkan latar belakang diatas, maka diadakan penelitian mengenai faktor apa dan bagaimana faktor tersebut mempengaruhi penyerapan tenaga kerja di Karesidenan Surakarta. Adapun judul yang dipilih adalah : “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2000-2008 ”

B. PERUMUSAN MASALAH

Dokumen yang terkait

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja di Indonesia

1 12 170

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PROVINSI JAWA TENGAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PROVINSI JAWA TENGAH.

2 9 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PROVINSI JAWA TENGAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PROVINSI JAWA TENGAH.

0 2 15

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA DI EKS KARESIDENAN Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja di Eks Karesidenan Surakarta Tahun 2006 2013.

0 3 15

Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Di Eks Karesidenan Surakarta Tahun 2006 – 2013 Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja di Eks Karesidenan Surakarta Tahun 2006 2013.

0 3 16

PENDAHULUAN Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja di Eks Karesidenan Surakarta Tahun 2006 2013.

0 6 10

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 1985 - 2004.

0 0 12

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Kota/ Kabupaten Dalam Karesidenan Surakarta Tahun 2010-2014.

0 0 14

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Di Karesidenan Surakarta cover

0 0 15

View of Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja di Daerah Karesidenan Semarang

0 0 16