48 dimaksudkan dalam Ayat 1 hanya diikuti oleh peserta didik yang telah memiliki
kualifikasi S-1 atau D-IV sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. c.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2011 tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan.
Landasan dan dasar hukum pelaksanaan sertifikasi tentang guru dalam jabatan adalah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
11 Tahun 2011. Landasan yuridis pelaksanaan sertifikasi guru dalam Peraturan Menteri Nomor 11 Tahun 2011 tercantum dalam beberapa pasal yang ada
didalamnya. Pasal 1 Ayat 1 sertifikasi bagi guru dalam jabatan. Selanjutnya yang disebut dengan sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik
kepada guru yang bertugas sebagai guru kelas, guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling, dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan
pendidikan. Pasal 2 Ayat 1 sertifikasi dilaksanakan melalui penilaian portofolio, pendidikan dan latian profesi guru, pemberian sertifikat secara langsung atau
melalui pendidikan profesi guru. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sumber hukum yang mengatur
tentang sertifikasi adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemeritah Republik Indonesia Nomor 74
Tahun 2008 tentang Guru, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2011 tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan.
B. Manfaat Uji Sertifikasi Guru
Setiap program yang dilaksanakan pasti memiliki tujuan dan manfaat. Begitupun program sertifikasi pendidik. Indonesia telah memiliki tujuan nasional,
49 salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itu direncanakan
tujuan pendidikan nasional. Guna mencapai tujuan pendidikan nasional, dilaksanakan program-program yang dapat mengembangkan dan meningkatkan
mutu pendidikan di Indonesia. Program sertifikasi pendidik salah satunya. Menurut Wibowo Mulyasa, 2007:35, manfaat sertifikasi adalah:
a. Melindungi profesi guru dari praktik layanan pendidikan yang tidak
kompeten sehingga dapat merusak citra profesi guru itu sendiri. b.
Melindungi masyarakat dari praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan profesional yang akan menghambat upaya peningkatan kualitas pendidikan
dan penyiapan sumber daya manusia di negeri ini. c.
Menjadi wahana penjamin mutu bagi LPTK yang bertugas mempersiapkan calon guru dan juga berfungsi sebagai kontrol mutu bagi penguna layanan
pendidikan. d.
Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan dari keinginan internal dan eksternal yang potensial dapat menyimpang dari ketentuan yang berlaku.
Dari beberapa manfaat tersebut peneliti berpendapat bahwa manfaat sertifikasi guru adalah untuk meningkatkan kompetensi guru, meyakinkan
masyarakat pada penyelenggaraan pendidikan yang bermutu, dan menjadi wahana bagi LPTK untuk menjamin penyiapan calon guru yang berkompeten. Di samping
itu, manfaat yang paling dirasakan langsung oleh para guru adalah meningkatnya kesejahteraan sebagai seorang guru karena adanya tunjangan satu kali gaji pokok
yang diterima guru setelah sertifikasi.
50
E. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dirasa cukup relevan dengan penelitian yang akan dilakukan ini adalah penelitian yang telah diakukan oleh Moh. Verial Juniarto dari
jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta pada Tahun 2011. Dengan judul penelitian
“Pengembangan Profesional Guru pada Sekolah Menengah Pertama Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional di Kota Yogyakarta”.
Pada penelitian ini bertujuan untuk mngetahui kemampuan profesional guru yang dikembangkan pada SMP RSBI di Kota Yogyakarta, program pengembangan
profesional guru yang dilakukan pada SMP RSBI di Kota Yogyakarta, upaya pada SMP RSBI di Kota Yogyakarta dalam mengembangkan komitmen pribadi guru,
hambatan yang ditemui sekolah dan guru dalam upaya pengembangan profesional pada SMP RSBI di Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif. Sumber informasi dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah kurikulum, guru yang ada di SMP N 5 Yogyakarta dan SMP 8
Yogyakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi data. Data
dianalisis dengan menggunakan model dari Miles dan Huberman dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 Kemampuan profesional yang dikembangkan pada SMP RSBI di Kota Yogyakarta,adalahpengembangan
kurikulum, pengembangan keterampilan mengajar, pengembangan evaluasi hasil pembelajaran, pengembangan kualifikasi pendidikan; 2 Program pengembangan
profesionalitas guru yang dilakukan pada SMP RSBI di Kota Yogyakarta, yaitu
51 pelatihan pengembangan kurikulum, pelatihan pengembangan pembelajaran,
pelatihan TIK, kursus keterampilan bahasa inggris; 3 Upaya pada SMP RSBI di Kota Yogyakarta dalam mengembangkan komitmen pribadi guru, yaitu
mengikutkan guru diklat dan workshop, melaksanakan kegiatan MGMP, melaksanakan pembinaan kepada guru,
memberlakukan absensi guru menggunakan sidik jari, saat jam mengajar guru dituntut tidak meninggalkan
kelas; 4 Hambatan yang ditemui sekolah dan guru dalam upaya pengembangan profesional pada SMP RSBI di Kota Yogyakarta, yaitu banyak pekerjaan dan
jadwal guru mengajar yang padat sehingga guru kesulitan untuk mengembangkan profesionalitas guru, kurangnya biaya dan motivasi guru untuk berkarya dan
menciptakan inovasi dibidang pendidikan, kurangnya kemampuan guru untuk berkarya dan menciptakan inovasi dibidang pendidikan, kurangnya pemberdayaan
MGMP sekolah dengan baik.
F. Kerangka Pikir