63
Tabel 6. Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Mengelola Emosi Marah Setelah Uji Validitas
Variabel Aspek Mengelola
Emosi Marah Indiktor
Nomor Item
∑
Positif Negat
if
Kemampu an
Mengelola Emosi
Marah Mengenali emosi
marah Memiliki
pemahaman emosi marah yang dialami
- 1,2,3
3 Mampu
menghadapi emosi marah yang dialami
4,5,6 7,8,9
6 Mampu
mengidentifikasi emosi marah yang
dialami 10,11
12,13 4
Mengendalikan Emosi Marah
Memiliki kendali pikir terhadap rasa
marah 14,15
16,17 4
Memiliki kendali perasaan terhadap
rasa marah 18,19,
20 21,22
5 Memiliki kendali
motorik verbal dan non verbal terhadap
rasa marah 23,24
25,26, 27
5
Meredakan Emosi Marah
Mampu meredakan emosi marah pada
diri 28.29
30,31, 32
5
Mengungkapkan emosi marah
secara asertif Mampu
mengungkapkan perasaan dengan
jujur 33.34.
35 -
3 Mampu memahami
perasaan orang lain 36,37
38,39 4
Total 39
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat sebuah instrument atau mengukur sejauh mana suatu instrument mampu menghasilkan skor-skor
secara konsisten. Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 221 menjelaskan bahwa reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen
64
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Sedangkan menurut Sugiyono
2010: 173 menjelaskan bahwa instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan rumus Alpha Cronbach. Perhitungan statistiknya dilakukan dengan menggunakan komputer program SPSS For Window Seri 16.0.
Kriteria penentuan reliabilitas suatu instrumen dengan membandingkan dengan nilai r tabel. Jika r alpha r tabel maka instrumen tersebut
dinyatakan reliabel Suharsimi Arikunto 2010: 239. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berkisar antara 0
sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien realibilitas mendekati 1,00 berarti semakin tinggi realibilitasnya, sebaliknya koefisien yang semakin
rendah mendekati angka 0. Setelah diuji reliabilitas dengan menggunakan komputer program SPSS For Window Seri 16.0, instrumen memiliki
koefisien 0,936. Hal tersebut menunjukkan bahwa instrumen penelitian memiliki reliabilitas yang tinggi.
H. Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini, analasis data yang digunakan adalah dengan menghitung skor maksimal dan minimal dari nilai skala mengelola emosi
marah serta menghitung skor masing-masing subjek. Penentuan kategori kecenderungan dari tiap-tiap variabel didasarkan pada norma dan
65
kentetuan kategori. Merujuk pada penjelasan Saifuddin Azwar dalam Yeni Dwi rejeki 2013: 72, berikut langkah-langkah pengkategorisasian
kemampuan mengelola emosi marah siswa dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Menentukan skor tertinggi dan terendah Skor tertinggi = 4 x 39
=156 Skor terendah = 1 x 39
=39 2. Menghitung mean ideal M
M = ½ skor tertinggi + skor terendah = ½ 156 + 39
= 97,5 3. Menghitung standar deviasi SD
SD = 1
6 � skor tertinggi – skor terendah
= 1
6 � 156 – 39
=19,5 Hasil penghitungan tersebut digunakan untuk menentukan kategorisasi
pada masing-masing variabel dengan menggunakan ketentuan sebagai berikut: Rendah
= X µ - 1,0σ
= X 97,5 – 19,5 = X 78
Sedang = µ -
1,0σ ≤ X µ + 1,0σ
66
= 97,5 – 19,5 ≤ X 97,5 + 19,5
= 78 ≤ X 117
Tinggi = µ + 1,0σ ≤ X
= 97,5 + 19,5 ≤ X
= 117 ≤ X
Keterangan: X = jumlah skor nilai tes
µ = mean ideal σ = standar deviasi
Kategori untuk kemampuan mengelola emosi marah siswa dapat diamati pada tabel berikut:
Tabel 7. Kategori Skor Kemampuan Mengelola Emosi Marah
Batas Interval Kategori
Skor 78 Rendah
Skor 78 sampai dengan 116 Sedang
Skor ≥117
Tinggi
I. Indikator Keberhasilan Tindakan
Pada penelitian ini, indikator keberhasilan pada peningkatan kemampuan mengelola emosi marah mencapai kategori tinggi, ditandai
dengan peningkatan hasil skala siswa dari kategori rendah meningkat pada kategori sedang atau tinggi dan adanya peningkatan skor pada kategori
sedang meningkat pada kategori tinggi. Analisis data kualitatif digunakan untuk mendukung data kuantitatif yang diperoleh melalui observasi dan