Karakteristik Remaja Kajian Tentang Remaja
40
berubah telah ada dan berkembang semenjak remaja bergaul dengan lingkungannya. Andi Mappiare 1982: 60 menyebutkan rasa sedih
merupakan sebagian emosi yang sangat menonjol dalam masa remaja awal. Betuk-bentuk emosi yang sering nampak lainnya dalam masa remaja
awal antara lain adalah marah, malu, takut, cemas, cemburu, iri hati, sembuh, gembira, kasih sayang dan ingin tahu. Dalam hal emosi yang
negatif, umumnya remaja belum dapat mengontrolnya dengan baik. Sedangkan menurut Rita Eka Izzaty dkk 2008: 135 menjelaskan pada
masa remaja terjadi ketegangan emosi yang bersifat khas, sehingga masa ini disebut masa badai dan topan storm and stress, Heightened
Emotionally, yaitu masa yang menggambarkan keadaan emoai remaja yang tidak menentu, tidak stabil dan meledak-meledak.
Senada dengan Izzaty dkk, Granville Stanley dalam Andi Mappiare, 1987: 32 menyebut masa remaja sebagai masa yang sangat
peka. Remaja mengalami badai dan topan dalam kehidupan perasaan dan emosinya, yang kemudian diistilahkan juga dengan strom and stress
Menurut Hurlock 1991: 213 remaja tidak lagi mengungkapkan amarahnya dengan gerakan amarah yang meledak-ledak, melainkan
dengan menggerutu, tidak mau berbicara atau dengan suara keras mengkritik orangorangyang menyebabkan amarah. Hurlock 1991 juga
menjelaskan anak laki-laki dan perempuan dikatakan sudah mencapai kematangan emosi bila pada akhir masa remaja tidak meledakkan
41
emosinya, melainkan menunggu saat dan tempat yang lebih tepat untuk mengungkapkan emosinya dengan cara-cara yang lebih dapat diterima.
Terjadinya peningkatan kepekaan emosi pada remaja menurut Rita Eka Izzaty dkk 2008: 135 disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
a. Perubahan sistem endokrim yang menyebabkan perubahan fisik. b. Faktor nutrisi yang menyebabkan terjadinya ketegangan emosi.
c. Anemia: apatis, disertai kecemasan dan lekas marah. d. Kurang kalsium yang menyebabkan lekas marah, emosi tidak stabil.
e. Adanya cacat tubuh. f.
Hubungan yang tidak harmonis dalam keluarga. g. Kurangnya model dalam berperilaku.
h. Faktor sosial, tuntutan masyarakat yang terlalu tinggi. i.
Frustasi karena tidak dapat mencapai cita-cita. j.
Penyesuaian terhadap jenis kelamin lain. k. Masalah-masalah sekolah : masalah penyesuaian diri, emosi sosial,
pertentangan denga aturan sekolah. l.
Masalah pekerjaan : tidak menentunya kondisi sekolah. m. Hambatan kemauan peraturan di rumah, norma-norma sosial,
hambatan keuangan. Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
remaja mengalami emosi yang meledak-ledak diusianya. Remaja mengalami ketegangan emosi yang khas yang disebabkan oleh berbagai
faktor, mulai dari keluarga, lingkungan sekolah dan masyarakat.
42