13
2. Fungsi Motivasi dalam Belajar
Dale H. Schunk Eva Hamdiah dan Rahmat Fajar, 2012: 33 mengemukakan
bahwa “motivasi mempengaruhi seluruh fase
pembelajaran dan kinerja belajar ”. Siswa yang termotivasi untuk belajar
akan mematuhi pengajaran dan melakukan aktivitas yang membantu pembelajaran.
Dimyati Mudjiono 2006: 85-86 mengungkapkan bahwa motivasi belajar penting baik bagi siswa maupun guru. Pentingnya
motivasi belajar bagi siswa yaitu: a menyadarkan kedudukan awal belajar, proses, dan hasil akhir; b menginformasikan tentang kekuatan
usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya; c mengarahkan kegiatan belajar; d membesarkan semangat belajar; e menyadarkan
tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja yang berkesinambungan. Sedangkan pentingnya pengetahuan dan pemahaman
tentang motivasi belajar siswa bagi guru yaitu: a membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai
berhasil; b mengetahui dan memahami beragam motivasi belajar siswa di kelas; c meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih salah satu
peran pedagogis; d memberi peluang guru untuk unjuk kerja rekayasa pedagogis.
Sardiman A.M. 2007: 85 memaparkan beberapa fungsi motivasi, yaitu: Pertama, mendorong manusia untuk berbuat, jadi
motivasi dalam hal ini sebagai motor penggerak dari setiap kegiatan yang
14
akan dikerjakan. Kedua, menentukan arah perbuatan yang hendak dicapai sesuai rumusan tujuan. Ketiga, menyeleksi perbuatan yang bermanfaat
atau tidak bagi tujuan yang telah dirumuskan. Keempat, pendorong usaha dan pencapaian prestasi.
Hamzah B. Uno 2010: 27-29 mengungkapkan beberapa peranan penting motivasi dalam belajar dan pembelajaran. Pertama, menentukan
hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar. Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang belajar dihadapkan
pada masalah yang memerlukan pemecahan dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya. Motivasi dapat
menentukan hal-hal di lingkungan anak yang dapat memperkuat perbuatan belajar. Oleh sebab itu, guru perlu memahami suasana tersebut
agar dapat membantu siswa dalam memilih keadaan yang ada dalam lingkungan siswa sebagai bahan penguat belajar.
Kedua, memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai. Motivasi berperan dalam memperjelas tujuan belajar dan erat kaitannya dengan
kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk mempelajari sesuatu jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati
manfaatnya. Ketiga, menentukan ketekunan belajar. Anak yang termotivasi
untuk belajar akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun. Dalam hal ini tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan
seseorang tekun belajar. Sebaliknya, apabila seseorang tidak memiliki
15
motivasi belajar, maka dia tidak tahan lama dalam belajar. Penelitian ini memanfaatkan fungsi motivasi dalam belajar seperti yang telah dijelaskan
pada uraian di atas. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini dapat mendukung keberhasilan proses dan hasil pembelajaran di kelas.
3. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar