Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

51 Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. 1. Pedoman Observasi Menurut Herdiansyah 2010: 131 observasi merupakan metode pengumpulan data yang paling tua yang digunakan sepanjang sejarah perkembangan ilmu pengetahuan. Hampir sama antara kedudukan observasi dengan wawancara. Bahkan, sering kali penggunaan wawancara dalam penelitian kualitatif selalu disertakan dengan observasi untuk kepentingan cross-check dan validitas data. Senada dengan tujuan observasi adalah untuk mendeskripsikan lingkungan site yang diamati, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, individu-individu yang terlibat dalam lingkungan penelitian beserta aktivitas dan perilaku yang dimunculkan, serta makna kejadian berdasarkan perspektif individu yang terlibat penelitian. Pedoman observasi berfungsi untuk mempermudah peneliti memberikan patokan atau batasan dari observasi yang dilakukan agar observasi yang dilakukan tetap pada tujuannya. Pada penelitian ini pedoman observasi akan berisi pernyataan-pernyataan mengenai sumber belajar by utilization yang dimanfaatkan oleh guru saat proses pembelajaran, data mengenai kemampuan guru memanfaatkan sumber belajar dalam pembelajaran, dan data mengenai implikasi pemanfaatan sumber belajar terhadap kualitas guru dalam proses pembelajaran. 52 2. Pedoman Wawancara Menurut Herdiansyah 2010: 126 menyatakan bahwa, dalam penelitian kualitatif, pertanyaan yang diajukan dalam wawancara tidak terlepas dari tujuan penelitian dan pertanyaan wawancara yang diajukan. Dari tujuan penelitian dan pertanyaan wawancara yang masih bersifat konseptual diuraikan menjadi pertanyaan wawancara yang bersifat teknis dan operasional. Berdasarkan pernyataan tersebut metode pengumpulan data wawancara mempunyai instrumen yang sering disebut pedoman wawancara. Pada penelitian ini pedoman wawancara akan berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai sumber belajar by utilization yang dimanfaatkan oleh guru saat proses pembelajaran, data mengenai kemampuan guru memanfaatkan sumber belajar dalam pembelajaran, dan data mengenai implikasi pemanfaatan sumber belajar terhadap kualitas guru dalam proses pembelajaran. 3. Pedoman Dokumentasi Sekalipun dalam penelitian kualitatif kebanyakan data diperoleh dari sumber manusia human resources melalui observasi dan wawancara, akan tetapi belumlah cukup lengkap perlu adanya penguatan atau penambahan data dari sumber lain yaitu dokumentasi. Berdasarkan pernyataan tersebut metode pengumpulan data studi dokumentasi mempunyai instrumen yang sering disebut pedoman dokumentasi. Pada penelitian ini pedoman dokumentasi akan berisi daftar 53 dokumen yang nantinya akan diminta dari guru kelas untuk dianalisis mengenai kesesuaian pemilihan sumber belajar yang dimanfaatkan guru dengan materi pembelajaran dokumen yang dimaksud berupa rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP.

F. Teknik Analisis Data

Penelitian kualitatif pada dasarnya dan pada prinsipnya, semua teknik analisis datanya adalah sama, yaitu melewati prosedur pengumpulan data, input data, analisis data, penarikan kesimpulan dan verifikasi, dan diakhiri dengan penulisan hasil temuan dalam bentuk narasi. Jika mengacu kepada poin-poin tahapan analisis data kualitatif menurut Creswell, teknik analisis data yang lebih mudah dipahami dan lebih sesuai adalah teknik analisis data model interaktif menurut Miles Huberman 1986 dalam Herdiansyah 2010: 163. Maka pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data model interaktif menurut Miles Huberman. Teknik analisis data ini terdiri atas empat tahapan yang harus dilakukan, yaitu: 1. Tahap Pengumpulan Data Pada penelitian kualitatif, proses pengumpulan data dilakukan sebelum penelitian, pada saat penelitian, dan bahkan di akhir penelitian. Intinya adalah proses pengumpulan data pada penelitian kualitatif tidak memiliki segmen atau waktu tersendiri, melainkan sepanjang penelitian yang dilakukan proses pengumpulan data dapat dilakukan. Ketika peneliti telah mendapatkan data yang cukup untuk diproses dan dianalisis, tahap selanjutnya adalah melakukan reduksi data. 54 2. Tahap Reduksi Data Menurut Emzir 2012: 129 mengatakan reduksi data merujuk pada proses pemilihan, pemokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan pentransformasian “data mentah” yang terjadi dalam catatan-catatan lapangan tertulis. Inti dari reduksi data adalah proses penggabungan dan penyeragaman segala bentuk data yang diperoleh menjadi satu bentuk tulisan script yang akan dianalisis. Hasil dari wawancara, hasil observasi, dan hasil studi dokumentasi diubah dalam bentuk tulisan sesuai dengan formatnya masing-masing. 3. Tahap Display Data Pada prinsipnya, display data adalah mengolah data setengah jadi yang sudah seragam dalam bentuk tulisan dan sudah memiliki alur tema yang jelas yang sudah disusun alurnya dalam tabel akumulasi tema ke dalam suatu matriks kategorisasi sesuai tema-tema yang sudah dikelompokkan dan dikategorikan, serta akan memecah tema-tema tersebut ke dalam bentuk yang lebih konkret dan sederhana yang disebut dengan subtema yang diakhiri dengan memberikan kode coding dari subtema tersebut. Jadi, secara urutan akan terdapat tiga tahapan dalam display data, yaitu kategori tema, subkategori tema, dan proses pengodean. Ketiga tahapan tersebut saling terkait satu sama lain.