anak-anak. Karena anak lebih banyak menghabiskan waktunya di lingkungan keluarga. Keluarga dituntut untuk memberikan contoh serta
tauladan yang baik kepada para anak – anak agar mereka dapat
berkembang dengan baik. Masyarakat juga demikian, diharapkan dapat berperan serta dalam memberikan contoh perilaku yang baik kepada anak
– anak agar mereka dapat berkembang dengan baik, sehingga proses pembelajaran di sekolah dapat berkesinambungan dengan lingkungan
keluarga dan masyarakat dan proses penanaman nilai nasionalisme juga dapat berjalan dengan baik.
g. Rasionalisasi
Media Film
Dalam Mengembangkan
Nilai Nasionalisme
Guru dituntut untuk menguasai bermacam-macam metode mengajar yang sesuai dengan karakteristik materi pelajaran yang di ajarkan, serta
menentukan arah tujuan yang akan dicapai dari pokok bahasan materi yang disampaikan. Penentuan metode harus sesuai dengan tujuan pengajaran
yang merupakan prasyarat penting sebelum menentukan dan memilih metode yang tepat, sebab penggunaan metode yang tidak sesuai menjadi
kendala dalam mencapai tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Dengan kata lain apabila seoarang guru akan memilih metode yang wajar dan tepat,
ia harus berpedoman pada tujuan pengajaran yang akan dicapai. Di dalam metode pembelajaran diperlukan media untuk menyampaikan
materi supaya tujuan dalam pembelajaran dapat tercapai. Metode dan media yang digunakan harus sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Dalam
mewujudkan sikap nasionalisme pemanfaatan media film sangatlah tepat karena sebagai seni tontonan, film merupakan tontonan yang berkembang
sangat pesat di dunia hiburan, dewasa ini film berkembangmenjadi media seni yang mampumentransformasi nilai-nilai kemanusiaan, religi,
pendidikan, hingga tentang nasionalisme. Media film yang bertema kepahlawanan sering terdapat nilai-nilai
nasionalisme contohnya di dalam film “Tanah Surga Katanya”. Film
tersebut menceritakan tentang kehidupan masyarakat Indonesia di perbatasan yang nasionalismenya diuji dengan kondisi ekonomi masyarakat
yang sangat tergantung dengan negara Malaysia, seperti pengunaan mata uang ringgit sebagai alat tukar, masyarakat harus berjuang melewati hutan
untuk menjual hasil bumi ke Malaysia karena pasar terdekat yang membeli hasil bumi adalah di Malaysia. Selain itu kondisi ekonomi serta fasilitas
umum di Malaysia sangat berbeda jauh dengan kondisi di perbatasan Indonesia. Fasilitas umum seperti pasar, jalan dan rumah sakit di Malaysia
jauh lebih maju dari pada di perbatasan Indonesia.Begitu pula dengan tingkat kemakmuran masyarakat Malaysia yang lebih baik ketimbang
masyarakat Indonesia perbatasan. Masalah kemakmuran masyarakat Indonesia di perbatasan dapat diatasi salah satunya adalah dengan menetap,
membangun usaha, dan berpindah kewarganegaraan menjadi warga negara Malaysia. Tetapi di dalam film ini ada salah satu tokoh yang lebih memilih
bertahan menjadi warga negara Indonesia walaupun kehidupanya sederhana. filmindonesia.or.id, diakses 7 September 2016
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa sikap nasionalisme tumbuh di dalam masyarakat yang digambarkan tokoh di
dalam film tersebut. Sehingga hal tersebut menjelaskan bahwa media film “Tanah Surga Katanya” terdapat nilai-nilai nasionalisme yang diharapkan
mampu membangun sikap nasionalisme pada siswa. Nilai-nilai nasionalisme dapat berupa bagaimana cinta kita terhadap
negri ini dengan cara yang kita pahami dan meniru serta mengilhami apa yang ada di dalam film tersebut. Contoh film yang bertema nasionalisme
antara lain Merah Putih, “Tanah Surga Katanya”, Nagabonar Jadi 2 dan film
bertema nasionalisme lainya. Menurut Azhar Arsyad2002 :49 menjelaskan keuntungan film
diantaranya adalah : 1 Film dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika
mereka membaca, berdiskusi, berpraktek,dll. 2 Film dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat
disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu. 3 Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi film menanamkan
sikap dan segi-segi afektif lainya, misal film pahlawan nasional dapat meningkatkann sikap nasionalisnya.
4 Film yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.
5 Film dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya bila dilihat secara langsung seperti perilaku binatang buas dan lahar gunung berapi.
6 Film dapat ditunjukan kepada kelompok besar atau kelompok kecilo, kelompok heterogen maupun perorangan.
7 Dengan kemampuan dan tehnik pengambilan gambar frame demi frame film yang kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat
ditampilkan dalam satu atau dua menit. Misalnya, bagaimana kejadian mekarnya bunga dari lahir kuncup bunga hingga kuncup itu mekar.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa media film disamping bisa mendorong dan meningkatkan motivasi, film dapat
menanamkan sikap
dan segi-segi
afektif lainya,
misal film
bertemakepahlawanan dapat meningkatkann sikap nasionalisnya. Maka film sangatlah efektif sebagai media pembelajaran untuk menumbuhkan sikap
nasionalisme pada siswa khususnya film “Tanah Surga Katanya”.
3. Tinjauan Pendidikan Kewarganegaraan